Suku Dayak menjadi salah satu suku terbesar yang ada di Indonesia dan mendiami kawasan pedalaman Kalimantan. Suku ini memang dikenal menjadi salah satu suku yang tetap menjaga budaya nenek moyang serta adat istiadat yang selalu dilakukan sejak dahulu. Sebagai suku besar, banyak keunikan yang tersimpan dan terus dilestarikan oleh suku di Kalimantan ini.
Kalimantan menganggap bahwa suku ini merupakan salah satu warisan budaya yang memang harus dijaga. Meskipun begitu, banyak masyarakat dari luar pulau yang justru merasa takut dengan cerita dan misteri tentang suku ini. kira kira apa saja kisah misteri tersebut? Berikut adalah penjelasan lengkap tentang suku yang terkenal di Kalimantan ini.
Tradisi Suku Dayak
Beberapa tradisi khas suku Dayak tetap dilestarikan hingga hari ini. Tradisi-tradisi tersebut meliputi:
1. Kuping Panjang
Suku Dayak di Kalimantan Timur memiliki tradisi memanjangkan telinga khususnya bagi perempuan mereka. Dipercayai bahwa perempuan dengan telinga yang panjang akan tampak lebih cantik.
Oleh karena keyakinan ini, banyak perempuan Dayak yang memutuskan untuk memanjangkan telinganya untuk meningkatkan kecantikannya.
2. Tato
Bagi suku Dayak, tato bukan sekadar hiasan, melainkan representasi kekuatan, hubungan spiritual dengan Tuhan, serta cerita perjalanan hidup seseorang. Tradisi bertato tetap lestari di kalangan masyarakat suku Dayak.
Cara mereka membuat tato juga cukup unik dan tradisional. Menggunakan peralatan sederhana, orang yang akan ditato diminta menggigit sehelai kain untuk meredakan rasa sakit, sementara tubuhnya diukir dengan alat khusus. Setiap motif tato memiliki makna mendalam dan tidak dipilih tanpa pertimbangan.
3. Tiwah
Tradisi lain dari suku Dayak adalah upacara Tiwah, yang merupakan ritual pemakaman khas masyarakat Dayak Ngaju. Selama upacara ini, tulang-tulang kerabat yang telah meninggal dibakar.
Dalam ajaran Kaharingan, upacara Tiwah dipercaya memudahkan perjalanan arwah orang yang telah meninggal menuju dunia akhirat, yang dikenal dengan Lewu Tatau.
4. Manjah Antang
Manjah antang adalah ritual tradisional suku Dayak yang digunakan untuk mengetahui lokasi musuh saat berkonflik. Berdasarkan sejarah suku Dayak, dalam ritual ini, mereka memanggil roh nenek moyang dengan bantuan burung Antang.
Dipercaya bahwa burung tersebut memiliki kemampuan untuk menunjukkan tempat persembunyian musuh. Selain untuk keperluan perang, manjah antang juga diadakan untuk mendapatkan petunjuk atau panduan dalam berbagai hal lainnya.
5. Mantat Tu’mate
Mantat tu’mate merupakan tradisi khusus untuk menghormati seseorang yang baru saja berpulang. Ritual ini berlangsung selama tujuh hari, diiringi dengan musik dan tarian tradisional. Setelah perayaan tujuh hari berakhir, barulah jenazah diberikan pemakaman.
Misteri Seputar Suku Dayak
1. Harus Sopan Ketika Mengunjungi Makam Dayak
Salah satu solusi untuk melepas rasa penasaran tentang suku di Kalimantan ini yaitu dengan mendatanginya secara langsung. Anda akan mendapatkan pengalaman unik dan menarik ketika mengunjungi situs suci dayak yang berupa pemakaman. Proses penguburan yang dilakukan oleh suku ini terbilang sangat unik dan menarik untuk diketahui.
Wujud ari pemakaman Dayak ini bisa dikatakan menyerupai makam di atas tanah dengan bentuk seperti bangunan yang ditopang Balok. Meskipun terkenal unik. Makam tersebut justru memiliki kemampuan atau kekuatan magis yang kuat. Itulah mengapa ketika wisatawan datang berkunjung maka diharuskan berperilaku yang sopan dan tidak boleh mengucapkan kata hinaan.
2. Larangan Menghina Patung Kayu
Jika Anda memperhatikan lebih seksama, pastinya akan menyadari bahwa setiap rumah adat yang ada di Kalimantan selalu memiliki Patung Kayu di bagian depan rumahnya. Berdasarkan ceritanya, patung tersebut bukanlah patung sembarangan karena dijadikan sebagai simbol mendiang nenek moyang Suku Dayak yang harus dihormati dan disegani.
Hindari menghina bentuk patung kayu ini, bahkan dalam pikiran. Penting untuk memahami larangan terkait penghormatan terhadap bentuknya. Hal yang bisa terjadi ketika larangan tersebut dilanggar maka orang tersebut akan diganggu dengan makhluk halus.
Dampak gangguan ini akan berlanjut hingga pelaku sadar dan meminta maaf kepada keluarga yang tersinggung. Perbaikan hubungan ditekankan sebagai solusi dari efek sial yang terus menghantui.
3. Tidak Boleh Mempermainkan Wanita Dayak
Tidak bisa dipungkiri bahwa suku Kalimantan ini menjadi salah satu kawasan yang menghasilkan keturunan gadis gadis cantik. Siapa saja yang melihat kecantikannya tentu langsung terpikat dan jatuh cinta. Dengan mengetahui hal tersebut, terdapat larangan yang perlu diketahui terutama bagi para laki laki terkait dengan gadis gadis Dayak ini.
Larangan yang diberikan tersebut mengharuskan laki laki untuk tidak coba coba mengganggu atau bahkan mempermainkan gadis Dayak. Berdasarkan mitosnya, diketahui bahwa siapa saja yang melanggar larangan tersebut maka akan mengalami hal mengerikan seperti kehilangan anggota organ dalamnya. Cerita ini terkesan sangat mustahil namun nyatanya memang benar benar terjadi.
4. Jangan Bermain Main dengan Mandau
Mandau bisa diartikan sebagai senjata yang dianggap suci oleh Suku besar Kalimantan ini. meskipun bentuk dari pedang ini menyerupai Parang biasa, namun penggunaannya tidak boleh sembarangan dan harus memiliki alasan tertentu.
Keyakinan masyarakat menyatakan bahwa ketika pedang keluar dari sarungnya, akan ada korban yang ditelan. Perlu dihindari tindakan yang bisa menyebabkan terjadinya kecelakaan atau kerugian. Itulah mengapa pedang ini tidak boleh digunakan sembarangan.
5. Jangan Merendahkan Orang Dayak
Salah satu hal yang wajib untuk dilakukan oleh wisatawan ketika datang ke wilayah suku ini maka harus menghormatinya. Perlu diingat bahwa desa ini menyimpan kekuatan magis yang sangat di luar nalar.
Jika orang Dayak merasa tersinggung maka hal yang dilakukan yaitu dengan menggunakan kekerasan yang tidak kasat mata. Suku ini memang dikenal sebagai salah satu suku tersakti di Indonesia.
6. Menguasai Ilmu Santet
Sudah bukan menjadi rahasia lagi bahwa suku satu ini memang terkenal dengan ilmu mistiknya yang sangat ditakuti oleh masyarakat luas. Selanjutnya, ilmu mistik atau gaib yang ingin dikuasai perlu melalui tahap pelaksanaan amalan agar bisa menjadi teluh atau lebih dikenal dengan ilmu hitam. Ilmu hitam atau santet ini tentunya bukanlah suatu hal baru bagi suku Dayak.
Santet diartikan sebagai salah satu sarana yang digunakan untuk bisa menyampaikan ilmu hitam kepada sasaran atau korbannya. Penggunaan ilmu sihir ini mampu memberikan dampak yang signifikan kepada korbannya. Selain digunakan untuk menghilangkan nyawa, ilmu hitam ini juga digunakan untuk melukai korban hanya dengan menggunakan jari telunjuk.
Jenis ilmu santet pertama yang sering digunakan oleh masyarakat Dayak yaitu Santet Ilmu Cuca Bangai. Ilmu ini diartikan sebagai suatu ilmu santet yang mampu membuat targetnya menjadi pucat seperti mayat hidup. Korban dari santet ini memang terlihat normal dan masih hidup namun tidak bisa melakukan apa apa. Korban juga akan sering merasa hampa dan bingung seolah tidak memiliki arah tujuan.
Selanjutnya terdapat santet ilmu cuca peruntus yang bisa membuat kerusakan bagian organ dalam dari korbannya. Santet jenis ini umumnya digunakan oleh Suku Dayak di wilayah Paser, Kalimantan Timur.
Informasi ini penting untuk yang ingin memahami kebudayaan dan praktik spiritual di daerah tersebut. Efek yang diberikan oleh ilmu santet ini sangat berbahaya bagi korbannya dengan bagian organ dalam yang rusak atau bahkan hancur namun tanpa ada bekas luka yang terlihat dari luar.
Ketika, terdapat santet panah terong yang juga dikenal cukup berbahaya. Implementasi ilmu hitam ini memerlukan terong susu, yang konon hanya dapat ditemukan di Kalimantan. Langkah-langkah spesifik termasuk menusuk terong dengan anak panah dari pohon beringin angker di daerah tersebut.
Efek yang bisa ditimbulkan dari penggunaan santet panah terong ini yaitu korbannya akan merasa sakit seperti bisul di kepala. Efek tersebut akan muncul ketika terong sudah mulai membusuk. Jika terong membusuk maka bisul di kepala akan muncul dan bisa mengakibatkan kematian. Sungguh sangat mengerikan efek dari santet panah terong ini.
Di Kalimantan, santet ilmu parang maya sudah dikenal sejak dulu. Pemahaman tentang praktik spiritual ini dapat menarik perhatian mereka yang ingin menjelajahi kepercayaan tradisional di kawasan tersebut. Orang yang bisa menguasai ilmu santet ini maka akan bisa memberikan serangan yang sangat besar meskipun tidak berdekatan dengan korbannya. Korban dari ilmu hitam ini akan merasakan kelumpuhan pada seluruh tubuhnya.
Seluruh anggota tubuh yang membiru dan menimbulkan bekas luka misterius dapat dihubungkan dengan fenomena santet. Penekanan pada ketidakjelasan asal luka bisa memicu rasa ingin tahu dan ketertarikan pembaca. Kemudian ilmu hitam terakhir yang dikuasai oleh orang Dayak yaitu santet pedang pekir. Jenis santet inilah yang mampu melukai korbannya hanya dengan menggunakan jari telunjuk saja. Apakah Anda percaya?
Ilmu hitam satu ini dipercaya memiliki kemampuan yang sama dengan santet parang Maya. Kesamaan tersebut yaitu bisa melukai orang meskipun tidak menyentuhnya. Ketika sedang berperang, masyarakat suku Dayak ini hanya menggerakkan jari telunjuknya saja seperti senjata tajam. Meskipun begitu, santet ini benar benar berbahaya bagi korbannya.
Banyak hal mistis yang berkembang di suku besar Kalimantan ini. Berdasarkan faktanya memang Suku Dayak dipercaya sebagai salah satu suku sakti di Indonesia yang tidak boleh diremehkan. Hingga saat ini Dayak masih mempertahankan kebudayaan dan nilai nilai luhur nenek moyang sehingga tidak mudah terpengaruh dengan perkembangan zaman.