Pulau Paskah, terletak di Chili, dikenal sebagai tempat berdirinya patung Moai yang misterius. Menggabungkan keindahan alam dengan teka-teki sejarah yang belum terpecahkan.
Map: Cek Lokasi Alamat: Easter Island, Valparaíso, Chile. |
Pernah dengar Pulau Paskah atau Easter Island? Mungkin Anda mengaitkannya dengan hari khusus atau suatu perayaan bagi umat Kristen. Tapi, ternyata pulau yang namanya unik ini tidak ada hubungannya dengan perayaan tersebut. Pulau keren ini justru terkenal karena budaya lokal yang unik.
Salah satunya adalah adanya patung Moai yang terkenal, dibangun oleh orang-orang Rapa Nui awal. Mungkin Anda pernah melihatnya sebagai Meme atau guyonan warganet tentang patung yang memiliki wajah manusia. Lantas apa cerita dibalik sosok patung aneh tersebut?
Sejarah Pulau Paskah di Chili
Kebenaran akan siapa penduduk asli Pulau Paskah Chili masih diselimuti kabut misteri. Hal tersebut tidak terlepas dari lokasi dan juga lanskap pulau tersebut. Mengapa demikian? Bayangkan saja jaraknya yang ribuan kilometer dari pulau besar lainnya. Belum lagi dengan sumber daya yang terbatas. Lantas bagaimana asal-usul penduduk pertamanya?
Dari banyak penelitian, diperkirakan bahwa penduduk awal dari pulau nan indah ini tiba sekitar 1600 tahun yang lalu. Perkiraan asalnya pun dari daerah Polinesia Timur. Dugaan tersebut juga didukung dari hasil tes DNA 12 kerangka yang ditemukan di situs arkeologinya.
Namun, mitos dan sejarah pun tidak bisa dipisah terlalu jauh. Menurut cerita lokal, 1.500 tahun yang lalu pulau ini disebut dengan Pulau Ujung Negeri atau Te-Pito-te Henua. Nama tersebut diberikan oleh seorang raja bernama Hotu Matua yang datang ke pulau Paskah bersama keluarganya.
Jika diambil logika, hal tersebut masih bisa diterima. Mengingat di zaman tersebut banyak terjadi pertengkaran kelompok, begitu pula dengan motivasi orang Polinesia yang berlayar untuk menemukan tanah baru.
Misteri dan Fakta Menarik Pulau Paskah
1. Patung Moai
Dari sejarah tersebut Anda juga akan mendengar mengenai patung Moai. Patung apa itu? Secara fisik patung tersebut memiliki ukuran yang sangat besar dengan penampilan wajah dan tubuh manusia tanpa kaki. Namun, patung monolitik ini penuh dengan detail ukiran misterius dan desain wajah yang unik.
Yang menjadi tanda tanya adalah siapa yang membuatnya? Pasalnya patung Moai yang ada di Pulau Paskah terhitung ada sekitar 887 buah dan tersebar di penjuru pulau. Sebagian besar masih berdiri tegak dan kokoh, bahkan menjadi suatu simbol dari pulau ini sendiri.
Ukurannya pun tidak main main. Diperkirakan beratnya mencapai 182 metrik ton atau setara dua pesawat Boeing. Selain itu, ukuran tingginya pun mencapai 29 meter. Lantas bagaimana orang membuatnya atau memindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya?
Coba bayangkan teknik yang dibutuhkan untuk dapat memindahkan patung raksasa tersebut! Pasalnya, bahan dari patung tersebut adalah dari batu vulkanik Rano Raraku. Yang kemudian dipindah ke alas batu atau altar di berbagai titik garis pantai.
Ada banyak asumsi yang dikaitkan dengan keberadaan patung Moai tersebut. Mulai dari hasil karya mahluk astral, kemampuan magis, sampai sejarah dan tradisi yang menyorot bahwa patung tersebut dipindah dengan lagu dan nyanyian.
Pada dasarnya, sampai saat ini masih belum ada kejelasan akan kehadiran dari patung Moai tersebut. Namun tidak bisa dipungkiri jika kehadiran patung tersebut adalah salah satu gambaran dan bukti akan keajaiban dan kemampuan manusia di zaman dahulu.
Menurut Anda bagaimana? jika menurut teori populer, patung tersebut dipahat oleh penduduk lokal Polinesia di masa kejayaan pulau tersebut. Yang mana penduduk aslinya masih mencapai 10-15 ribu orang dengan sumber daya yang masih berlimpah.
2. Kitab Suci Rongo Rongo
Seperti halnya di Indonesia yang memiliki banyak sekali kitab lawas berbentuk lembaran, Pulau Paskah di Chili ini juga memiliki satu bukti sejarah yang serupa. Namanya adalah Rongo Rongo atau Rongorongo yang merupakan tablet dengan tulisan misterius.
Apanya yang misterius? Disebut penuh misteri karena sampai saat ini masih belum bisa diuraikan arti dan bahasa yang digunakan. Bahkan para ahli bahasa pun masih belum menemukan titik terang akan isi dari tablet tersebut.
Namun satu upaya yang sempat menarik pandangan dunia adalah hasil terjemahan oleh Seorang Sarjana Hungaria, Wilhelm pada tahun 1932. Disebutkan ada kesamaan tulisan dengan tulisan pra-sejarah lembah Indus dari India.
Yang kemudian memberikan secercah arti, yang berarti damai damai. Isi tablet pun menceritakan atau mencatat sebuah perjanjian damai antara dua kubu bertelinga panjang dan bertelinga pendek. Namun tafsiran tersebut pun masih diperdebatkan keabsahannya.
3. Budaya Orongo
Orongo adalah tradisi nenek moyang untuk mendamaikan suku-suku yang berkelahi. Orongo juga dikenal sebagai ritual Birdman, yang mana merujuk pada aktivitas dimana peserta antar suku bertanding mengambil telur burung Manutara. Tidak sembarangan mengambil, karena kawasannya pun sangat berbahaya dan mematikan!
Lokasinya di Pulau Motu Nu, yang memiliki perairan penuh ikan hiu, ombak besar, dan daerah penuh karang terjal. Menurut informasi, budaya ini dimulai dan berakhir di Ranu Kau. Hanya mereka yang datang pertama dan mendapat telurlah yang akan menjabat sebagai pemimpin pulau.
4. Pu o Hiro
Pu O Hiro atau diartikan sebagai terompet Hiro ini adalah benda sakral yang dipercaya milik dewa hujan, Hiro. Letak dari peninggalan penuh misteri ini ada di Hanga Roa atau di desa utama. Meski berkesan misterius, tapi Pu o Hiro sejatinya adalah alat musik.
Alat musik ini kerap ditiup untuk memanggil tetangga untuk berkumpul dan melakukan aktivitas. Menariknya, trompet batu ini juga menjadi tropi hadiah bagi suku yang menang perkelahian. Jika Anda penasaran seperti apa bentuknya, saat ini Pu O Hiro dijadikan pajangan wisata.
5. Moai Mewakili Leluhur dari Rapa Nui
Patung moai adalah salah satu simbol terkuat dari kebudayaan Rapa Nui. Dibentuk dari batu, moai menggambarkan wajah leluhur yang dihormati. Ketika ditanam, hanya wajah dan bahu patung yang tampak di atas tanah. Semua patung diletakkan menghadap ke daratan dari pinggiran pantai, melambangkan perlindungan bagi penduduk.
Dahulu, pulau ini dipenuhi ribuan moai. Namun, selama 1700-an, konflik internal memecah Rapa Nui, dan dalam pertikaian tersebut, banyak moai yang roboh. Sebelum Pulau Paskah Chili diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada 1995, beberapa patung bahkan diambil oleh kolektor.
Banyak misteri dan cerita menarik mengenai moai. Awalnya, banyak yang percaya bahwa moai hanyalah kepala besar. Namun, pada 1914, para arkeolog menemukan bahwa patung-patung ini sebenarnya memiliki tubuh. Membayangkan ukuran penuh mereka sungguh mengagumkan.
Selain itu, beberapa moai dilengkapi dengan pukao, semacam topi atau mahkota. Ada yang berpendapat itu melambangkan rambut, sementara yang lain meyakini itu sebagai simbol kekuasaan.
6. Pulau yang Memiliki Beberapa Nama
Pada Minggu Paskah tahun 1772, Jacob Roggeveen, seorang Laksamana dari Belanda, menjadi orang Eropa pertama yang menginjakkan kaki di pulau terisolasi ini. Sebagai bentuk penghormatan, dia menamainya ‘Paasch-Eyland’, yang dalam bahasa Belanda berarti ‘Pulau Paskah’.
Namun, sebenarnya pulau tersebut memiliki nama aslinya yaitu Rapa Nui, yang berarti ‘Rapa Agung’. Itulah nama yang digunakan oleh penduduk asli pulau tersebut, dan mereka sendiri juga sering dikenal dengan sebutan Rapa Nui.
Pulau Paskah juga dikenal dengan sebutan lain, Te Pito O Te Henua. Beberapa sumber berpendapat bahwa nama Rapa Nui diberikan pada pertengahan abad ke-19, saat perampok budak dari Peru membandingkan pulau ini dengan pulau Rapa di Polinesia Prancis.
7. Te Pito O Te Henua (Navel of the World)
Terbayang dengan namanya yang berarti Pusar Dunia? Benar sekali, bahwa batu bulat dengan ukuran besar di Pulau Paskah Chili adalah salah satu peninggalan sakral dan unik. Apanya yang unik?
Ada cerita yang menyebutkan bahwa batu tersebut adalah batu misterius yang dibawa oleh raja pertama. Menurut kepercayaannya, batu tersebut adalah awal dari peradaban dan kehidupan di dunia.
Yang menarik lagi, jika Anda meletakkan kompas di atas batu. Maka kompas akan kehilangan arah. Kok bisa? Bisa jadi karena unsur magnet di dalamnya. Baik secara mitos atau logika, batu ini sudah menjadi daya tarik tersendiri untuk pulau penuh misteri ini.
Cara Mencapai Pulau Paskah, Pulau Terpencil di Dunia
Tertarik untuk mampir? Lokasi dari Pulau Paskah berada sekitar 3.515 km sebelah barat dari Chili. Yang mana tertelak di sebelah selatan Samudra Pasifik. Kawasan ini bisa dikatakan sangat jauh dari pemukiman, mengingat pulau berpopulasi terdekat terletak sejauh 2.075 km.
Jadi jika ingin datang ke pulau unik ini, Anda akses yang tersedia adalah melalui jalur udara atau menggunakan pelayaran. Namun untuk jalur udaranya pun terbatas, dengan hanya satu jaringan jalur dari ibukota Chili, Santiago. Anda pun harus menginap semalam sebelum naik pesawat.
Dan proses untuk perjalanannya pun harus melalui Chili terlebih dahulu. Biayanya pun tidak murah, karena butuh setidaknya tiket seharga 600 – 2000 USD untuk pulang pergi. Belum lagi dengan biaya transportasi, penginapan, dan lain lain. Tidak heran jika pulau ini pun cukup terisolasi dan misterius.
Meskipun terletak di lokasi yang terpencil, pulau ini menawarkan suasana yang damai dan tenang. Tanpa polusi, pulau ini membanggakan diri dengan perairan yang termasuk di antara yang paling bening di seluruh dunia.
Apakah masih tertarik untuk berkunjung? Tidak ada salahnya untuk mengunjungi daerah yang misterius tersebut. Mengingat Pulau Paskah di Chili ini juga memiliki banyak sekali keindahan di luar kesannya yang misterius dan penuh mitos! Cocok sekali untuk Anda yang ingin pengalaman unik!