Pulau Natal merupakan destinasi unik di Australia dengan mayoritas penduduk yang menganut Islam dan Buddha, menampilkan kombinasi budaya yang unik.
Map: Cek Lokasi Alamat: Pulau Natal, Australia. |
Apakah Anda sudah pernah mendengar kisah tentang misteri Christmas Island? Pulau unik ini diketahui menjadi bagian dari Australia dan terbilang masih berdekatan dengan Indonesia. Ada juga yang mengatakan bahwa pulau Christmas ini juga menjadi salah satu dari 3 negara bagian dan teritorial Australia dimana diantaranya ada Kepulauan Keeling dan Cocos.
Untuk ukuran dari pulau misterius ini sebenarnya tidak terlalu luas karena hanya 13.500 hektar. Namun perlu diketahui bahwa banyak cerita mengerikan yang tersimpan di Pulau Natal Australia ini. Apakah Anda penasaran dengan kisahnya? Yuk simak ulasan lengkap tentang pulau misteri ini!
Pulau Natal Menyimpan Sejarah Unik
Meskipun kawasan pulau Christmas ini terkesan sangat tenang, namun banyak sejarah yang tersimpan didalamnya. Sebenarnya kisah lengkap dari Pulau Natal sudah tertulis pada artikel The History of Christmas Island. Mulai dari kisah terbentuknya pulau Christmas ini hingga kisah lainnya bisa diketahui dan dibaca dengan lengkap.
Ketika ingin mengetahui gambaran tentang bagaimana bentuk dari pulau ini maka Anda bisa membayangkan sebuah pulau kecil yang dipenuhi dengan bebatuan dan ada di Samudera Hindia. Bisa dikatakan bahwa lokasi dari pulau unik ini berjarak 2.600 Km barat laut Perth, Australia. Sejarah yang memulai pengungkapan tentang pulau Christmas ini yaitu terkait dengan penemuan fosfat.
Setelah itu, mulai banyak sejarah yang tercatat tentang keberadaan pulau unik ini. lalu apa latar belakang penamaan pulau ini menjadi Christmas Island? Penamaan tersebut bermula dari penemuan pulau oleh Kapten William Mynors yang kemudian menamainya Christmas. Hal tersebut karena penemuan pulau ini terjadi bertepatan pada hari natal yaitu 25 Desember 1643.
Bagi Anda yang belum tahu, Kapten William Mynors ini merupakan kapten laut Inggris dan juga kapten kapal Royal Mary milik East India Company. Royal Mary diketahui beroperasi sejak tahun 1626 – 1639 untuk East India Company. Setelah pemberian nama oleh kapten William Mynors pada tahun 1643, Pulau Natal di Australia ini akhirnya muncul di peta maritim Belanda dan Inggris di awal abad ke-17.
Sedangkan kartografer Pieter Goo mengeluarkan publikasi pulau baru pada tahun 1666. Setelah sekian abad berlalu, Inggris akhirnya menganeksasi pulau unik ini atas permintaan dari John Murray pada 6 Juni 1888. Klaim kedaulatan tersebut dilakukan karena Inggris telah mendengar bahwa pulau tersebut mengeluarkan fosfat.
Tidak selang lama, akhirnya didirikan pemukiman dengan nama Flying Fish Cove dan juga perusahaan fosfat. Dalam perusahaan tersebut diketahui terdapat 200 pekerja yang berasal dari Tiongkok. 5 polisi Sikh dan 8 eksekutif dari Eropa yang siap berkontribusi pada perusahaan. Konon katanya, ada beberapa tambahan pekerja yang didatangkan dari Melayu juga.
Usaha tersebut tidak bisa dikatakan sukses sepenuhnya. Hal tersebut karena pada periode Perang Dunia I, penambangan fosfat mengalami penurunan dan justru pembangunan rel kereta api yang sedang berkembang mulai dari Settlement hingga ke South point. Tanpa diduga, Jepang justru melayangkan serangan ke Flying Fish Cove pada Natal tahun 1942.
Dalam penyerangan tersebut diketahui bahwa terdapat 50 keluarga Australia dan Asia dievakuasi ke Perth. Kisah tersebut dikatakan sebagai salah satu cerita kelam dari Christmas Island. Tidak hanya berhenti disitu, diketahui juga bahwa 900 tentara Jepang mengepung pulau ini untuk bisa menguasainya dan memenjarakan sisa orang Eropa.
Bahkan proses pencarian 1000 pekerja dari China dan Melayu yang melarikan diri dan bersembunyi di pulau mengerikan ini juga terus dilakukan. Terjadinya Sabotase yang dilakukan oleh Jepang ini membuat proses operasi penambangan fosfat terhenti. Sedangkan pada masa Perang Dunia II diketahui bahwa Pulau Natal ini dijadikan sebagai komplek senjata.
Pada saat ini, di pulau ini juga dijadikan sebagai tempat invasi dan menjadi lokasi pendudukan Jepang. Ketika penduduk pulau dan kapal selam sekutu berusaha melakukan sabotase operasi ranjau justru penduduk banyak yang dikirim ke kamp tawanan selama perang Jepang di Indonesia. Sejak tahun 1945, kisah buruk dari pulau ini sudah mulai berakhir.
Kekalahan yang dialami Jepang pada Perang Dunia II membuatnya mundur dan meninggalkan pulau Christmas ini dan menjadikannya sebagai pulau kebebasan. Setelah itu, pada tahun 1949, Australia dan Selandia baru mulai mengakuisisi perusahaan dengan nama Christmas Island Phosphate dan kemudian mulai dikelola oleh Singapura.
Diketahui bahwa Inggris sudah mengambil kendali pulau ini dari Jepang atas nama Ratu Victoria dan kemudian pulau ni ternyata diadministrasikan Koloni Mahkota Singapura pada tahun 1946. Inggris menyerahkan kedaulatannya kepada Australia pada tahun 1958 sehingga pulau tersebut tetap menjadi bagian dari wilayah Australia hingga sekarang.
Fakta Unik Seputar Pulau Natal
Pulau Natal Lebih Dekat ke Pulau Jawa
Jika diperhatikan dari petanya, mungkin Anda akan mengira bahwa pulau ini milik Indonesia. Hal tersebut karena lokasi dari Pulau Christmas masih berdekatan dengan Pulau Jawa dan hampir bisa dikatakan bersebelahan.
Ketika ingin melakukan perjalanan ke pulau unik ini dari Jakarta maka kemungkinan akan memakan waktu 1,5 jam dengan menggunakan pesawat. Apabila ditelusuri lebih dalam diketahui bahwa Pulau Natal Australia ada di jarak 1.400 km dari Australia dan hanya 360 km selatan Pulau Jawa.
Sedangkan untuk zona waktu, Pulau Natal sama dengan Waktu Indonesia Barat (WIB), yakni UTC+7, dan memiliki iklim tropis.
Penduduknya Mayoritas Islam
Karena lokasinya yang terbilang masih dekat dengan Asia Tenggara sehingga tidak heran ketika sebagian penduduk pulau Christmas ini merupakan orang melayu dan tionghoa. Selain itu, Anda juga masih bisa menemukan etnis Eropa di pulau kecil ini dengan populasi yang tidak banyak.
Meski bernama Pulau Natal, namun mayoritas penduduk pulau ini beragama Islam dan Buddha. Berdasarkan data sensus yang dikeluarkan oleh Pemerintah Australia tahun 2016, populasi di pulau ini mencapai 1.843 jiwa.
Dari data tersebut, agama Islam mendominasi, melebihi penganut Buddha yang sebelumnya merupakan mayoritas. Distribusi agama di Pulau Natal Australia ini berdasarkan data tahun 2016 adalah: Islam (19,4%), Buddha (18,1%), Katolik (8,9%), sementara sekitar 15,2% dari penduduk tidak menganut agama apa pun.
Dikenal dengan Kepiting Merah
Tidak hanya manusia, terdapat populasi kepiting merah yang sering migrasi ke pulau ini. Bahkan bisa dikatakan migrasi kepiting merah di pulau ini memiliki jumlah terbesar di dunia.
Setidaknya bisa ditemukan 4-50 juta kepiting merah yang bermigrasi terutama pada bulan November – Desember. Ketika terjadi migrasi massal ini, sebagian besar jalan di pulau christmas ini akan dipenuhi dengan kepiting.
Negara Para Imigran Gelap
Perlu diketahui bahwa kawasan Pulau Natal di Australia ini juga sering dikatakan sebagai Negara untuk para imigran gelap. Apabila ada kapal mencurigakan yang membawa imigran gelap maka akan diinterogasi dan ditangkap.
Setelah proses integrasi selesai maka imigran gelap tersebut akan langsung dikirimkan ke negara asalnya. Kawasan pulau ini dijadikan sebagai pusat perlindungan dan pengawasan untuk menjaga keamanan australia.
Dulu Termasuk Pulau Terisolasi
Selanjutnya, Anda juga bisa mengetahui fakta bahwa dulunya pulau ini sempat dijadikan sebagai pulau yang terisolasi secara geografis. Bahkan, tidak ada manusia yang bisa menjangkau keberadaan pulau Natal ini.
Pada awal ditemukannya, pulau ini tidak ada yang memiliki dan kemudian pada abad ke 19 menjadi milik Australia. Itulah mengapa sebelumnya kawasan pulau unik ini dikatakan sebagai pulau terpencil yang tidak diakui dan tidak berpenghuni.
Apakah Anda tertarik mengunjungi kawasan pulau unik ini? Jika ingin melihat keunikan dari Pulau Natal di Australia maka bisa memilih datang di bulan November – Desember agar bisa melihat ribuan kepiting migrasi. Hal ini tentu akan memberikan kesenangan dan keseruan tersendiri karena akan melihat fenomena unik dan menarik yang tidak bisa terjadi di sembarang tempat.