Map: Cek Lokasi Alamat: Pulau Bouvet, Antartika. |
Pulau Bouvet, suatu wilayah yang tampaknya tidak terjamah, dapat diungkap dengan istilah “antah berantah”. Pulau yang berada di dekat ujung selatan Bumi tersebut memang sangat jauh, terpencil, dan sulit dijamah. Pulau vulkanik di sub-antartika itu pun tidak berpenghuni dan termasuk sebagai 7 pulau paling berbahaya dan terpencil di dunia versi CNN.
Mengambang 1.090 mil di lepas Pantai Antartika dan berada di tengah laut yang ganas, tidak heran jika Bouvet Island tidak berpenghuni. Bahkan sepertinya tidak ada orang yang dapat bertahan untuk hidup lama di sana. Hanya pelaut berpengalaman saja yang pernah mencapai pulau tersebut. Yuk intip seputar faktanya.
Sejarah Pulau Bouvet
Jean-Baptiste Charles Bouvet de Lozier, seorang pelaut asal Prancis merupakan sosok yang pertama kali menemukan pulau ini. Pada tahun 1738, dia melakukan ekspedisi pelayaran menjelajah Kutub Selatan. Rencana utama dari ekspedisi ini adalah menemukan tanah baru yang bisa dijadikan koloni dan dikuasai.
Pemerintah Prancis pun memberi modal dua kapal bernama Aigle dan Marie kepada Jean-Baptiste. Perjalanan dimulai menuju ke Brasil terlebih dahulu, sehingga ia baru sampai di Pulau Bouvet pada Desember 1739. Pulau yang ditemukan di bagian selatan Samudera Atlantik tersebut memiliki tebing-tebing es di sekelilingnya.
Jean-Baptiste berhasil menemukan tepi pulau setelah mengitari wilayah tersebut, yang kemudian dijadikan tempat tinggal. Ia berusaha menetap selama mungkin di sana, sayang persediaan makanan menipis sehingga ia dan krunya harus segera pergi. Selain itu, suhu yang setiap hari sangat dingin juga membuat banyak kru kapal jatuh sakit.
Kembali ke tanah airnya, Jean-Baptiste memberikan laporan kepada pemerintah bahwa pulau tersebut tidak layak untuk dihuni. Menurutnya di sana hanya ada batu dan tanah serta tidak banyak tumbuhan maupun hewan. Sejak saat itu, pulau dikenal dengan nama Bouvet, sesuai nama Jean-Baptiste Charles Bouvet de Lozier.
Meski sudah seratus tahun berlalu, belum ada penjelajah yang menjelajahi Pulau Bouvet kembali. Meski tahun 1825 pelaut asal Inggris pernah mampir ke sini, tapi tidak ada yang tertarik untuk mengklaimnya sebagai bagian dari negara mereka. Hingga Pulau Bouvet didaulat sebagai bagian dari Norwegia sejak Harald Horntvedt, pelaut asal Norwegia, datang ke sana pada tahun 1927.
Fakta Menarik Seputar Pulau Bouvet
1. Penghuni Pulau Bouvet
Bouvet memang disebut sebagai pulau tidak berpenghuni karena tidak ada manusia yang tinggal di sana. Meskipun begitu, bukan berarti tidak ada satupun makhluk hidup yang tinggal di pulau ini. Nyatanya pulau tersebut merupakan habitat dari ribuan pinguin. Itu karena daratan pulau ditutupi oleh gletser kolosal hampir 93 persennya selama musim dingin.
Tidak hanya pinguin, Pulau Bouvet juga menjadi surga bagi beberapa spesies burung seperti antarctic prions, snow petrels, dan black-browed albatrosses. Spesies burung tersebut tahan terhadap suhu dingin sehingga dapat bertahan hidup dengan baik di pulau. Bahkan kondisinya menjadi lingkungan yang menguntungkan bagi beberapa spesies.
Namun aktivitas para hewan itu pun tidak terjadi setiap saat, melainkan selama periode tertentu saja. Jadi banyak yang datang untuk meneliti aktivitas para hewan tersebut selama momen-momen ini. Dan untuk floranya, secara umum hanya ditemukan beberapa spesies lumut karena kurangnya tanah vulkanik di pulau.
2. Kondisi Iklim
Kondisi iklim Bouvet Island yang dipenuhi dengan gletser es sangat tidak mengherankan, mengingat bahwa pulau ini berada di sabuk sub-Antartika. Selama musim dingin, biasanya suhu pada termometer akan menampilkan kisaran -5 sampai 1 derajat Celcius. Bisa membayangkan bagaimana dinginnya jika tidak menggunakan pakaian yang tebal ?
Apalagi angin bertiup kencang hampir sepanjang tahun dengan curah hujan tinggi dalam bentuk air maupun salju. Sedangkan musim panasnya tidak seperti musim panas di negara-negara lain pada umumnya. Karena musim panas di sini mempunyai suhu rata-rata 10 derajat Celcius saja. Jadi tidak akan terasa panas meskipun anda berjalan-jalan pada siang hari di pulau tersebut.
3. Kawasan Paling Terpencil di Dunia
Pulau Bouvet, yang terletak di lokasi paling terpencil di dunia, terus menjadi gambaran sebagai tempat yang sulit dijangkau. Daratan terdekat dari pulau ini adalah Antartika. Letaknya ada di Samudra Atlantik dengan luas sembilan belas mil persegi dan tertutup oleh es glasial, sehingga tidak ada orang yang mau atau dapat bertahan hidup di sana dalam waktu lama.
Meski tidak ada tanda-tanda kehidupan di sini, namun sebuah sekoci pernah ditemukan pada tahun 1964. Karena dalam jarak 1.000 mil dari pulau tidak ada jalur perdagangan yang beroperasi, sehingga asal usul sekoci tersebut masih menjadi misteri yang belum terbongkar sampai sekarang.
Pulau Bouvet juga berjarak 1.600 mil dari Afrika Selatan dan berjarak sekitar 1.400 mil dari Tristan da Cunha, pulau terpencil lainnya di kawasan tersebut. Bedanya, Tristan da Cunha masih berpenghuni meskipun kawasannya juga terpencil. Ada sekitar 270 orang yang menghuni wilayah tersebut, bahkan kawasannya sudah mulai dilengkapi atribut peradaban modern seperti kafe internet.
4. Penemuan Kapal Misterius
Seperti yang telah dijelaskan, Bouvet Island tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan karena di sini memang tidak ada penghuninya. Kecuali pada waktu tertentu, tampak aktivitas pinguin dan beberapa spesies burung di sini. Namun uniknya, sebuah perahu misterius ditemukan di daratan pulau.
Kapal tersebut tidak mempunyai tanda pengenal, terdampar bersama sepasang dayung yang tergeletak di laguna dalam daratan baru dengan jarak beberapa ratus meter dari perahu. Tidak ada sisa-sisa manusia ditemukan pada perahu ini meskipun ada beberapa bukti bahwa ada orang yang pernah berada di kapal.
Itu masih menjadi misteri karena sangat mengherankan jika ada yang bisa datang ke pulau hanya dengan bermodalkan perahu kecil dan sepasang dayung, mengingat bahwa lokasi pulau sangat terpencil dengan jarak lebih dari seribu mil dari peradaban. Namun banyak yang berspekulasi bahwa perahu ini terdampar dengan sendirinya karena arus di lautan.
Cara Mengunjungi Pulau Bouvet
Telah ditetapkan sebagai cagar alam oleh pemerintah Norwegia, Bouvet Island menjadi sangat menarik untuk dikunjungi bagian sebagian orang. Yang menjadi pertanyaan di sini yaitu apakah pulau dapat dikunjungi dan bagaimana caranya ? Cara terbaik yaitu dengan terbang menggunakan helikopter dan mendarat di pulau.
Pemerintah Norwegia sudah membantu stasiun penelitian di sana, dan hanya orang-orang yang bekerja di stasiun penelitian yang diperbolehkan untuk tinggal. Izin tinggalnya pun hanya beberapa bulan saja, tidak diizinkan menetap lama demi keselamatan para peneliti. Izin masuk pulau tidak diberikan secara sembarangan kepada turis.
Jadi anda bisa bertanya pada tim yang sedang melakukan penelitian, apakah memungkinkan untuk mengambil bagian dalam penelitian tersebut atau tidak jika memang benar-benar ingin mengetahui Bouvet Island lebih dekat. Anda pun disarankan untuk mencari koordinat geografis pulau supaya lebih mudah bergerak di sekitarnya ketika berkunjung.
Ada cukup banyak pulau-pulau tidak berpenghuni dapat ditemukan di berbagai belahan bumi, Pulau Bouvet adalah salah satunya. Dan pulau ini dinilai sebagai salah satu dari 7 pulau paling berbahaya. Itu karena pulau ini punya suhu ekstrim dengan es di sekelilingnya yang membuat pulau tidak layak dihuni.