Fakta menarik tentang perairan Masalembo, sering disebut sebagai ‘Segitiga Bermuda’ Indonesia karena banyaknya misteri yang belum terpecahkan.
Banyak masyarakat Indonesia yang akan merasa familiar dengan keberadaan Segitiga Masalembo. Tidak hanya Segitiga Bermuda di pantai Amerika Utara, namun Indonesia pun memiliki segitiga yang misterius.
Lokasi segitiga bermuda ala Indonesia ini berada di sebelah utara Kabupaten Sumenep, Madura, dan mempertemukan antara Selat Makassar dan Laut Jawa. Perairan ini mendapatkan julukan ‘Segitiga Bermuda Indonesia’ karena jumlah banyaknya kecelakaan pesawat dan kapal.
Kecelakaan tersebut sering terjadi dan memakan korban jiwa, sehingga membuat para peneliti dan masyarakat awam merasa penasaran dengan perairan ini. Bahkan, terdapat beberapa fenomena yang cukup janggal apabila dinalar menggunakan nalar manusia.
Fakta Menarik Segitiga Masalembo
Secara ekologis dan geografis, posisi Segitiga Masalembo ini berada di posisi yang berdekatan dengan garis khatulistiwa atau ekuatorial. Tidak hanya itu, namun terdapat beberapa fakta tentang Segitiga Masalembo yang begitu menarik.
Turbulensi di Udara yang Cukup Sering Terjadi
Fakta pertama Segitiga Masalembo yaitu intensitas terjadinya turbulensi ketika melewati perairan ini cukup banyak. Pesawat yang terbang melintasi daerah Masalembo menyatakan bahwa mereka sering kesulitan untuk terbang.
Perairan Masalembo ini terkenal berbahaya karena kedalaman perairannya yang jauh lebih dangkal apabila dibandingkan dengan perairan lainnya. Ketika perairan laut dangkal, maka hal tersebut justru akan membuat air laut yang ada di permukaan menjadi lebih cepat menguap.
Uap yang terbentuk dari air laut ini akan membentuk awan di langit, dan awan inilah yang menjadi penyebab mengapa pesawat mengalami kesulitan terbang. Pilot pesawat harus menembus awan tersebut yang menyebabkan terjadinya turbulensi di udara yang bisa dikatakan berbahaya.
Arlindo (Pertemuan Dua Arus Kuat)
Tidak hanya perairan yang dangkal, namun Segitiga Masalembo juga merupakan lokasi yang cukup mematikan karena menjadi tempat pertemuan antara dua arus yang begitu kuat. Arus dikenal dengan sebutan Arlindo, dan arus ini sangat dipengaruhi oleh musim dan cuaca.
Arus lain yang berasal dari selat Makassar merupakan arus termoklin, yaitu arus air laut yang terjadi akibat perbedaan di suhu lautan. Ketika arus arlindo dan termoklin bertemu di sekitar perairan ini, maka hal itu akan membuat perairan menjadi tidak normal.
Meskipun gerakan arus yang bertemu ini tidak terlalu kencang, akan tetapi pelayaran yang dilakukan di sekitar Segitiga Masalembo akan tetap mendapat pengaruh. Dalam beberapa waktu tertentu, bahkan arus laut dan angin menyebabkan bencana alam yang besar.
Ketika arus angin dan laut mengalir karena perbedaan tekanan bertemu dan menjadi satu, maka keduanya akan membentuk putaran. Putaran tersebut berupa badai, tornado, hurikan, hingga angin topan yang bisa berubah arah secara mendadak.
Kecelakaan Besar yang Populer
Segitiga Masalembo menjadi saksi atas kecelakaan kapal dan pesawat yang menyita banyak perhatian masyarakat Indonesia. Salah satu kecelakaan pesawat yang terjadi di perairan ini adalah pesawat Adam Air yang menghilang dan jatuh pada tahun 2007.
Pesawat tersebut membawa 6 orang awak pesawat dan 96 penumpang yang dinyatakan meninggal dunia. Kotak hitam dari pesawat Adam Air KI 574 ini baru ditemukan setelah hampir satu bulan melakukan pencarian.
Selain pesawat Adam Air, terdapat kecelakaan yang membuat Kapal Tampomas II tenggelam di perairan Masalembo pada tahun 1981. Tenggelamnya kapal ini memakan korban jiwa dengan jumlah ribuan korban, sekaligus korban selamat dan korban yang menghilang.
Keadaan cuaca yang buruk di sekitar Laut Jawa membuat penumpang kapal merasa panik, sehingga beberapa orang terjun ke laut. Kapal ini dilaporkan tenggelam di Selat Makassar dan masih berada di area Masalembo.
Memiliki Panorama yang Memesona
Meskipun Segitiga Masalembo selalu dikaitkan dengan hal-hal yang berbahaya, akan tetapi daerah perairan ini memiliki pemandangan yang indah. Kepulauan Masalembo kerap dijadikan sebagai salah satu tempat wisata yang ramai oleh wisatawan.
Perairan yang berada di sekitar kepulauan ini memang cukup berbahaya untuk diakses. Akan tetapi, pulau ini tetap dapat dikunjungi dengan aman dan terdapat beberapa titik yang tidak berbahaya sehingga bisa dilalui oleh kapal dengan bebas.
Pemandangan yang tersaji di kepulauan ini akan memanjakan mata bagi para pengunjung yang sudah datang. Warna lautnya yang biru, bersih, dan murni akan membuat pengunjung terpukau dengan pemandangan tersebut.
Perairan yang Penuh Mitos
Masyarakat Indonesia sering mengaitkan keanehan Segitiga Masalembo dengan hal-hal mistis dan penuh mitos. Masyarakat setempat mempercayai bahwa lokasi segitiga ini berkaitan dengan kerajaan gaib yang besar dan dihuni oleh makhluk halus.
Mitos versi lainnya menyebutkan bahwa perairan ini merupakan daerah yang dikuasai oleh Ratu Malaka. Ratu Malaka merupakan sosok tak kasat mata yang diyakini merupakan seorang ‘ibu’ orang-orang dari Suku Laut.
Untuk itu, maka siapa saja yang ingin melalui perairan Segitiga Masalembo ini, mereka harus meminta izin dan memberi salam terhadap penghuni laut tersebut. Hal ini dilakukan sambil membawa sesajen khusus demi mendapatkan perlindungan untuk selamat hingga tujuan.
Meskipun begitu, mitos tersebut hanya merupakan mitos yang bersifat takhayul dan tidak berbasis fakta-fakta ilmiah. Penelitian telah membuktikan bahwa kondisi perairan di dalam Segitiga Masalembo yang menjadi penyebab lokasi ini berbahaya ketika hendak dilalui.
Dijadikan Serial Televisi
Serial televisi Indonesia “Masalembo”, yang tayang di NET dari 30 Mei hingga 29 Agustus 2015, terinspirasi dari peristiwa misterius hilangnya pesawat atau kapal di perairan ini.
Serial ini, berdurasi 90 menit per episode dengan total 25 episode, menampilkan aktor dan aktris terkenal seperti Angel Karamoy, Kezia Karamoy, Denny Sumargo, dan Edo Borne.
“Masalembo” berkisah tentang jatuhnya pesawat maskapai Sagarra Air pada sebuah pulau di perairan ini, awalnya dianggap terjadi karena kekuatan magis, namun kemudian terungkap bahwa penyebab sebenarnya berbeda dari anggapan awal.
Segitiga Masalembo memang menyimpan misteri dan kisah-kisah yang menarik. Ketika ingin melewati atau pun melalui perairan yang dikenal Segitiga Bermuda Indonesia ini, maka alangkah lebih baik untuk menghindari akhir tahun karena potensi gelombang yang tinggi dan dapat membahayakan keselamatan kapal.