Map: Cek Lokasi Alamat: Palmyra Atoll, Amerika Serikat. |
Palmyra Atoll, juga dikenal sebagai Pulau Palmyra, menghadirkan pengalaman terpencil dan terisolasi yang langka di dunia. Pulau tidak berpenghuni tersebut berada di antara Hawaii dan Amerika Serikat. Meskipun termasuk ke dalam wilayah AS yang tergabung sebagai Kepulauan Terpencil Minor, namun Palmyra Island tidak terorganisasi.
Di wilayah Pasifik Tropis, pulau tersebut adalah salah satu tempat paling murni yang tersisa. Sehingga The Nature Conservancy membelinya dengan harga yang sangat mahal dalam upaya melestarikannya. Harga belinya mencapai Rp. 442 miliar dan membuat Palmyra Island menjadi pulau termahal yang pernah dijual. Penasaran fakta menarik lainnya dari pulau seluas 12 kilometer ini ? Yuk simak.
Cikal Bakal Palmyra Island

Palmyra Atoll pertama kali ditemukan pada tahun 1802 oleh kapten kapal Amerika Cornelius Sowle. Pada saat itu, ia sedang mengendarai kapalnya yang bernama ‘The Palmyra’ dan terdampar di pulau karena adanya badai. Menurut kapten Sowle, pulau yang ditemukannya ini tidak berpenghuni dan tidak memiliki air tawar.
Namun ikan yang ada di perairan laut sekitarnya sangat melimpah dari berbagai jenis dan ada pula kelapa berukuran sangat besar. Sejak saat itu, kapten Sowle memberi nama pulau ini dengan sebutan Palmyra sesuai nama kapalnya. Karena di sekeliling pulau ada serangkaian terumbu karang yang bentuknya menyerupai cincin, maka kata ‘Atoll’ disematkan mengikuti Palmyra.
Atol sendiri memang mempunyai arti serangkaian terumbu karang berbentuk setengah lingkaran atau melingkar hingga membentuk cincin. Pulau atol seperti ini seringkali muncul di sekitar gunung berapi bawah laut, menciptakan habitat unik yang dikenal sebagai laguna, yang secara eksklusif terlindungi dari arus laut lepas.
Itulah cikal bakal Palmyra Atoll, yang mana pulau kemudian diserahkan kepada Fullard dan Leos bersaudara dari Honolulu setelah diberi dengan harga sekitar Rp. 1 miliar. Lewat 80 tahun, The Nature Conservancy lalu membeli Palmyra Island dari keluarga Honolulu dengan harga Rp. 442 miliar. Dan kini untuk mengunjunginya dibutuhkan izin terlebih dahulu dari US Fish and Wildlife Service.
Fakta Menarik Palmyra Island

1. Curah Hujan Tertinggi di Dunia
Indonesia dikenal sebagai negara dengan curah hujan yang tinggi, namun itu tidak sebanding dengan Palmyra Atoll. Pulau ini bahkan diketahui sebagai kawasan dengan curah hujan tertinggi di dunia. Dengan curah hujan yang mencapai 4.500 mm per tahun, Palmyra menghadirkan keindahan alam yang luar biasa, memberikan kontribusi pada kekayaan ekosistemnya. Itu karena Palmyra Island mempunyai iklim khatulistiwa sehingga curah hujannya tinggi meskipun musim kemarau.
2. Cuaca Panas Sepanjang Tahun
Meskipun punya curah hujan yang tinggi, nyatanya Pulau Palmyra tidak lantas menjadi dingin. Justru cuaca di sini cenderung panas sepanjang tahun. Suhu rata-ratanya pada siang hari pun tidak mengalami perubahan signifikan setiap hari, baik itu pada musim kemarau atau tidak.
Biasanya suhu di Pulau Palmyra berkisar antara 29-30 derajat Celcius. Dengan suhu yang panas dan hujan lebat, cuaca di pulau terasa sangat lembap. Oleh karena itu, anda mungkin membutuhkan waktu untuk beradaptasi. Ini juga salah satu hal yang menjadi alasan kenapa pulau tidak berpenghuni.
3. Hanya 12 Meter di Atas Permukaan Laut
Ketika berkunjung ke Palmyra Atoll diharapkan berhati-hati, karena pulau ini hanya mencapai 12 meter di atas permukaan laut. Ketinggian yang tidak signifikan seperti itu memang umumnya menjadi ciri khas dari pulau atol, jadi anda harus waspada.
Pasalnya pulau atol lebih rentan terhadap gelombang laut yang sangat besar. Risiko terjadinya tsunami akan semakin besar apabila terjadi letusan gunung berapi di bagian lain lautan atau gempa bumi. Jadi sebaiknya datang saat gelombang laut tidak besar agar anda dapat terhindar dari badai tropis.
4. Tidak Pernah Digunakan untuk Uji Coba Nuklir
Pulau-pulau atol Pasifik biasanya dimanfaatkan sebagai tempat untuk uji coba nuklir, namun tidak demikian dengan Palmyra Island. Ini tentu berita yang membahagiakan, karena hal tersebut membuat Pulau Palmyra jadi memiliki flora dan fauna yang masih terjaga dengan baik. Gugusan pulau yang tidak terkena dampak radiasi menawarkan keindahan biota laut yang begitu menawan.
Terumbu karang yang memecah ombak sekitar 200-500 meter dari bibir pantai terlihat masih sangat alami dan terjaga. Rasakan keindahan pulau ini dengan bersantai di pantai, menikmati panorama alam yang memukau dan ketenangan yang langka. Panjang garis pantainya sekitar 14 kilometer, jadi anda dapat menyusuri pantai untuk menikmati pesona batu karang yang berjajar rapi. Menurut pengelola, ada sekitar 130 spesies karang berbatu yang menghiasi.
5. Hutan Hujan Tropis
Selain keindahan biota laut, Pulau Palmyra juga memiliki hutan hujan tropis yang dipenuhi oleh vegetasi lebat. Sekitar 515.232 hektar tanah terendam dan perairan terbuka serta 680 hektar hutan di atas air, dijadikan sebagai habitat penting bagi berbagai serangga hingga sejumlah spesies langka.
6. Disebut Pulau Berhantu
Di balik keindahannya yang luar biasa, siapa sangka jika Palmyra Atoll disebut sebagai pulau berhantu. Bukan karena pulau ini tidak berpenghuni, namun ada banyak kejadian mistis yang terjadi di sana. Bahkan sejak pertama kali pulau ditemukan oleh kapten Cornelius Sowle. Sebab karang berbatu yang seharusnya melingkari pulau tidak terlihat dan membuat kapalnya hancur.
Tidak berhenti sampai di situ, sejumlah kejadian aneh terus terjadi berkaitan dengan Palmyra. Seperti pesawat patroli yang jatuh ketika melewati pulau ini dan tidak ditemukan jejaknya, pasangan yang berencana tinggal selama beberapa tahun di Palmyra namun hilang secara tiba-tiba, terdapat tengkorak dalam wadah yang ditemukan di pantai, dan masih banyak lagi.
Cara Mengunjungi Palmyra Island

Meskipun dipenuhi cerita mistis, namun keindahan dan keunikan Palmyra Atoll membuat banyak orang tetap tertarik untuk mengunjunginya. Meskipun keindahannya menakjubkan, perlu diingat bahwa akses ke kawasan pulau ini saat ini dibatasi dan tidak sembarang orang dapat memasuki wilayah ini, menjadikannya destinasi eksklusif yang menawarkan keindahan yang jarang ditemui. Akses publiknya bersifat terbatas dan harus izin terlebih dahulu apabila ingin berkunjung. Bagaimana caranya ?
Anda bisa menggunakan perahu layar rekreasi pribadi dari Honolulu, Hawaii, yang berjarak sekitar 1.450 kilometer. Jadi anda mungkin akan membutuhkan waktu sekitar 5-7 hari berlayar untuk sampai ke lokasi. The Nature Conservancy sendiri selaku pemilik hanya mengoperasikan satu landasan pacu pesawat di pulau. Itu pun dibutuhkan biaya yang sangat tinggi.
Selain berlibur, anda juga dapat berkunjung ke Palmyra Island melalui Fish and Wildlife Service Special Use Permits untuk melakukan penelitian ilmiah. Jika tidak ingin mengeluarkan biaya besar, maka anda harus bekerja atau menjadi sukarelawan untuk Fish and Wildlife Service atau The Nature Conservancy.
The Nature Conservancy juga biasanya memberi sponsor dan mengundang orang-orang tertentu untuk melakukan perjalanan donor. Ketika berkunjung kemari, nantinya semua barang yang dibawa harus didesinfeksi terlebih dahulu untuk menghindari masuknya spesies invasif baru ke pulau.
Perjalanan ke Palmyra Atoll pastinya akan menjadi pengalaman yang tidak terlupakan karena uniknya pulau tersebut. Meskipun penuh cerita mistis yang membuatnya disebut sebagai pulau berhantu, keindahan pulau membuatnya menarik minat banyak orang. Namun untuk berkunjung kemari harus izin terlebih dahulu untuk menjaga kelestarian salah satu tempat paling murni di Pasifik tropis.