Gunung Lawu terkenal tidak hanya karena keindahannya, tetapi juga cerita-cerita mistis yang mengitari kawasannya seringkali memberikan sensasi merinding bagi para pendaki.
Apakah Anda familiar dengan Gunung Lawu? Ya, gunung tersebut merupakan salah satu gunung berapi yang masih aktif hingga sekarang. Menariknya, gunung ini ternyata menempati tiga kabupaten sekaligus, loh! Yaitu Kabupaten Ngawi dan Magetan di Jawa Timur, serta Karanganyar di Jawa Tengah. Sangat menarik ya, karena letak gunung ini tepat berada di perbatasan antara Jawa Timur dan Tengah.
Gunung yang mencapai ketinggian 3.265 meter di atas permukaan laut ini ternyata menyimpan banyak keunikan yang menarik perhatian! Selain pesona alamnya, gunung ini juga dikelilingi oleh banyak tempat wisata populer seperti Sarangan, Cemoro Sewu, hingga Tawangmangu.
Tidak hanya itu, gunung yang diklaim sebagai puncak terdingin di Pulau Jawa ini juga punya fakta unik dan menyimpan misteri. Kamu penasaran? Mari kita eksplorasi beberapa misteri yang mengelilingi Gunung Lawu di bawah ini.
Sekilas Tentang Gunung Lawu
Gunung Lawu mengeluarkan muntahan lava terakhirnya pada 28 November 1885. Hingga sekarang, gunung tersebut belum meletus kembali, namun dari study yang dilakukan pada 2019 silam, gunung berapi ini diklaim masih aktif hingga saat ini.
Dalam rentang waktu tersebut, pernah terjadi gempa bumi dan adanya suara letusan dari dalam gunung, yaitu sekitar tahun 1978.
Nama “Gunung Lawu” bermakna “unggul,” dan masyarakat setempat sering menyebutnya sebagai Wukir Mahendra Giri. Yang mana arti dari ketiga kata tersebut sama-sama gunung, hal ini mungkin berhubungan dengan gunung ini yang memiliki tiga puncak besar. Puncak pertama yaitu Hargo Dalem, puncak kedua yaitu Hargo Dumiling, dan terakhir adalah Hargo Dumilah.
Misteri Gunung Lawu
1. Menjadi Pusat Kegiatan Spiritual di Jawa
Gunung Lawu terkenal sebagai salah satu gunung yang sarat dengan misteri yang menarik untuk diungkap. Salah satunya adalah keterkaitan gunung ini dengan banyak kegiatan spiritual di Tanah Jawa. Beberapa titik di gunung ini bahkan menjadi pusat untuk orang mengolah batin dan meditasi, seperti Hargo Dalem (tempat pamoksan Prabu Bhrawijaya Pamungkas), Hargo Dumiling (tempat pamoksan Ki Sabdo Palon), dan Hargo Dumilah.
Selain itu, alasan kenapa gunung ini disebut sebagai pusat kegiatan spiritual tidak bisa dipisahkan dari tradisi Praja Mangkunegaran. Ada beberapa aturan dan larangan yang wajib dipatuhi saat mendaki atau mengunjungi gunung ini. Konon katanya jika ada orang yang melanggar, maka bisa mendatangkan bala bagi orang tersebut. Jadi, kalau ke sini harus selalu hati-hati dan menjaga sopan santun ya!
2. Tiga Puncak Sakral
Kepercayaan bahwa tiga puncak di Gunung Lawu itu sakral bermula dari legenda yang tersebar di masyarakat sekitar gunung. Dimana pada awalnya, penguasa terakhir Majapahit, Prabu Bhrawijaya Pamungkas mengethaui bahwa anaknya yang bernama Raden Patah memeluk Agama Islam. Raden Patah, yang kemudian menjadi pendiri Kerajaan Demak, memiliki kaitan dengan sejarah Gunung Lawu.
Karena memiliki perbedaan agama dengan sang anak, sang Prabu akhirnya terusik dan akhirnya memutuskan untuk melakukan meditasi. Hasil yang didapat yaitu cahaya Majapahit memang sudah saatnya redup, dan wahyu kedaton memang seharusnya berpindah ke Kerajaan Demak. Mengetahui hal itu, sang Prabu bersama Ki Sabdopalon diam-diam pergi ke Puncak Gunung Lawu.
Pada perjalanan menuju puncak, para pendaki bertemu dengan dua abdi dalem, yaitu Dipa dan Wangsa Menggala. Dua abdi dalem tersebut akhirnya ikut serta menuju Puncak Lawu. Akibat kesetiaan abdi dalem tersebut, sang Prabu menjadikan Dipa Menggala sebagai penguasa semua mahluk gaib yang ada di sana. Dengan batas wilayah barat di Gunung Merapi, timur sampai Gunung Wilis, utara sampai Pantai Utara, dan selatan sampai Pantai Selatan.
Wangsa Menggala kemudian diangkat sebagai Patih dengan gelar Kyai Jalak. Saat itu, Ki Sabdopalon juga berpamitan untuk memisahkan diri, ia berkata akan naik ke Harga Dumilang. Sang Prabu pun akhirnya pergi sendirian ke Harga Dalem dan moksa di sana. Sementara Dipa dan Wangsa Menggala sehabis diberikan titah tersebut berubah menjadi mahluk gaib dan dipercaya tetap berada di Gunung Lawu hingga sekarang.
3. Burung Kyai Jalak
Legenda seputar Prabu Brawijaya V dan dua penjaga Gunung Lawu, yaitu Sunan Gunung Lawu dan Kyai Jalak, telah meyakinkan banyak masyarakat dan pendaki akan keberadaan nyata sosok-sosok tersebut. Menurut cerita, Kyai Jalak diyakini bertransformasi menjadi burung jalak.
Burung ini dikatakan muncul di hadapan pendaki yang memiliki perilaku sopan dan niat tulus. Beberapa penduduk setempat percaya bahwa jika burung jalak tersebut mengiringi perjalanan pendakian seseorang, hal itu merupakan tanda bahwa kedatangan mereka diterima dengan baik oleh para pemimpin spiritual di kawasan tersebut.
4. Pasar Setan
Bagi para pecinta alam, terutama yang suka mendaki, mitos tentang adanya Pasar Setan di Gunung Lawu mungkin sudah familiar. Bagaimana tidak? Mitos ini layaknya sebuah topik hangat yang harus diketahui oleh para pendaki gunung ini. Pasalnya, banyak pendaki yang berada di tengah-tengah jalur pendakian yang sunyi mendengar suara amat berisik seperti di pasar.
Hal itu tentu saja hanya sebuah ilusi yang mungkin dibuat oleh adanya makhluk halus yang dipercaya mendiami gunung tersebut. Mitos ini tentu saja menakutkan bagi sebagian orang. Bayangkan saja, alih-alih mendaki di tengah kesunyian, kamu malah mendengar atau bahkan melihat keramaian khalayak layaknya di pasar. Tapi yang jelas, keramaian tersebut bukan lah manusia.
Untuk menghindari adanya bala, maka disarankan jika kamu mendengar atau melihat hal tersebut, segera buang salah satu benda milikmu. Dengan begitu, kamu seperti sedang melakukan barter di pasar. Lalu, fokus pada jalur pendakian dan terus berdoa. Jangan sampai melanggar aturan yang ada karena kamu sedang berada di alam bebas. Makanya penting untuk selalu menjaga sopan santun di gunung.
5. Gunung yang Memiliki Nyawa
Diyakini bahwa Gunung Lawu memiliki kesadaran dan mampu mendengarkan setiap ujaran manusia. Oleh karena itu, pendaki selalu dihimbau untuk berbicara dengan sopan, menjunjung etika, dan tidak merusak kelestarian alam di sekitarnya.
Telah tercatat beberapa insiden di mana pendaki hilang atau tersesat di Gunung Lawu. Sebagian masyarakat setempat berpendapat bahwa kejadian-kejadian tersebut seringkali diakibatkan oleh perilaku pendaki yang kurang menghargai dan meremehkan proses pendakian.
Aktivitas yang Menarik Dilakukan
1. Mendaki Menikmati Panorama Gunung Lawu
Apa yang bisa kamu lakukan di gunung ini? Salah satu aktivitas menarik yang bisa dilakukan adalah menikmati panorama gunung ini. Puncak gunung yang sangat cantik menyimpan pesona yang tidak bisa dilupakan. Terlebih, area gunung ini masih memiliki lingkungan sekitar yang tidak kalah indahnya. Saat kamu kesini, nikmati panorama gunung yang luar baisa tersebut sebagai salah satu bentuk syukur akan alam semesta yang ada.
2. Mengunjungi Spot Wisata di Sekitar Gunung
Gunung Lawu ternyata juga punya banyak spot wisata yang bisa dikunjungi, loh! Bahkan beberapa diantaranya sudah terkenal, letaknya pun masih di sekitar gunung tersebut. Spot wisata yang ada seperti Telaga Sarangan, Kawah Telaga Kuning, Wana Wisata Gunung Lawu, Air Terjun Pundak Kiwo, Tawangmangu, Air Terjun Srambang, Cemoro Sewu, Candi Sukuh, dan lain sebagainya.
3. Berkemah dan Menghabiskan Waktu di Gunung Lawu
Betul, kamu juga bisa mendaki dan berkemah di gunung ini, loh! Titik pendakian gunung ini bisa dimulai dari tiga titik, yaitu dari Cemorokandang (Tawangmangu), Candi Cetho (Karanganyar), dan Cemoro Sewu (Sarangan). Ada beberapa jalur pendakian yang bisa ditempuh untuk sampai ke puncak gunung. Penasaran? Datang saja ke gunung ini dan mendaki hingga puncaknya!
Itulah sekilas tentang Misteri Gunung Lawu yang santer terdengar di kalangan masyarakat maupun para pendaki. Karena memang dalam tradisi Jawa, gunung merupakan salah satu tempat sakral yang tidak bisa sembarangan dikunjungi.
Jika pun berkunjung, sudah tentu kamu sebagai pendatang harus mematuhi aturan dan larangan yang berlaku. Terlebih kepercayaan akan mitos di sekitar gunung tersebut yang masih sangat kental.
Jadi, sebaiknya jika memang penasaran dengan Misteri Gunung Lawu dan ingin berkunjung ke sana, lebih baik untuk mempersiapkan semuanya dengan baik. Tidak hanya perbekalan dan stamina, namun kamu juga harus selalu berdoa dan berperilaku sopan. Kembali lagi, karena kamu sedang berada di alam bebas yang notabene bukan tempat milikmu sendiri.