Map: Cek Lokasi Alamat: Cikahuripan, Kec. Lembang, Kab. Bandung Barat, Jawa Barat. |
Salah satu kawasan wisata alam yang sangat unik dan bisa dijadikan tujuan karena memiliki cerita khas yaitu Gunung Tangkuban Perahu. Selain menyajikan keindahan pesona alam yang sangat luar biasa, kawasan ini juga menyimpan sebuah legenda yang sangat fenomenal dan masuk dalam salah satu cerita rakyat paling populer di Indonesia.
Kisah Gunung Tangkuban Perahu ini masuk dalam cerita rakyat yang berjudul Sangkuriang. Legenda yang satu ini selalu dikaitkan dengan pegunungan ini. Kisah legenda Tangkuban Perahu ini menceritakan tentang kegagalan seorang laki laki bernama Sangkuriang yang melamar seorang perempuan bernama Dayang Sumbi. Begini cerita lengkapnya!
Daya Tarik Wisata Gunung Tangkuban Perahu
Sebelum mengetahui legenda Sangkuriang, Perlu diketahui bahwa kawasan Gunung Tangkuban Perahu ini memang telah lama menjadi ikon wisata Jawa Barat. Lokasi dari kawasan wisata gunung bersejarah ini berada di Lembang, Bandung Barat dan Kabupaten Subang. Pemberian nama dari gunung ini yaitu karena bentuknya menyerupai perahu raksasa yang terbalik.
Bentuk kebalik tersebut disebabkan karena adanya 2 kawah yang berada sebelahan di bagian timur dan barat dari gunung. Kemudian, gunung unik Jawa Saat ini berada di ketinggian 1.084 Mdpl. Kawasan ini merupakan destinasi yang menyimpan banyak kawah kawah aktif sebagai daya tariknya, kawah kawah tersebut diantaranya kawah upas, kawah ratu, kawah domas, dan kawah baru.
Banyak area lainya yang bisa dikunjungi ketika berada di kawasan wisata ini seperti diantaranya taman edukasi, menara observasi, area outbound, dan panggung budaya. Selain itu masih banyak fasilitas lainnya yang bisa ditemukan seperti pos kesehatan, ruang aula serba guna, pusat oleh oleh dan sebagainya sebagai pelengkap tempat wisata.
Selain melihat keindahan panorama alam di Gunung Tangkuban Perahu ini, Anda bisa menemukan area untuk mengamati berbagai jenis tanaman dan satwa endemik yang masih hidup bebas di alam. Beberapa jenis hewan endemik yang bisa ditemukan diantaranya yaitu macan dahan, elang jawa, meong congkok, surili, dan juga lutung jawa.
Sedangkan untuk aneka tanaman yang bisa ditemukan yaitu pakis emas, manarasa atau cantigi, dan juga anggrek hutan. Area outbound juga bisa ditemukan dikawasan ini dengan luas 2,5 hektar. Setidaknya wisatawan akan bisa menemukan sekitar 33 jenis permainan yang bisa dimainkan oleh anak berusia 3-7 tahun, remaja, sampai dengan dewasa.
Dibalik keseruan yang bisa ditemukan di kawasan wisata ini, Anda juga bisa menemukan cerita tentang Sangkuriang yang menceritakan gunung tangkuban perahu. Sebenarnya banyak yang sudah mengetahui cerita ini karena memang menjadi salah satu cerita rakyat populer di Indonesia. Pastikan sebelum pulang dari kawasan wisata ini, Anda membeli souvenir di pusat oleh oleh.
Terdapat banyak jenis perhiasan, buku cerita Legenda Tangkuban Perahu, dan juga jajan khas Jawa Barat. Setiap wisatawan yang datang kesini juga bisa mengunjungi taman edukasi Orchid Garden atau taman Anggrek, Area taman ini memiliki luas 0,4 hektar dan berada di terminal bus Jayagiri. Berbagai fasilitas pendidikan bisa ditemukan di rumah kaca yang menyimpan banyak jenis tanaman anggrek ini.
Selain taman anggrek, masih ada lagi taman menarik yang bisa dikunjungi yaitu taman cinta. Taman ini dikhususkan bagi wisatawan yang suka berfoto karena telah disediakan banyak spot foto menarik didalamnya. Hasil foto yang didapatkan dari area wisata ini bisa diunggah ke media sosial agar semakin banyak yang tertarik untuk datang berkunjung ke taman ini.
Jika Anda mulai penasaran dengan area kawasan wisata dengan cerita rakyat yang melegenda ini maka bisa datang berkunjung dan menyiapkan biaya Rp 20.000/orang saat weekday dan menjadi Rp 30.000/orang ketika weekend dan hari libur nasional. Harga tiket tersebut bisa berubah sewaktu waktu dan Anda bisa memperoleh informasinya melalui situs resmi Taman Wisata Alam Tangkuban Perahu.
Cerita Legenda Tangkuban Perahu
Pada zaman dahulu, diceritakan bahwa terdapat puteri raja Jawa Barat bernama Dayang Sumbi yang memiliki anak bernama Sangkuriang. Anak laki laki ini sangat suka berburu dan selalu ditemani dengan Anjing kesayangan istana yang bernama Tumang. Anjing tersebut sebenarnya adalah perwujudan dari dewa dan perwujudan ayahnya.
Pada suatu hari, Tumang tidak menuruti perintah dari Sangkuriang untuk mengejar hewan buruan. Karena penolakan tersebut, akhirnya Sangkuriang mengusir Tumang pergi ke dalam hutan. Sangkuriang pun pulang dan menceritakan kejadian tersebut kepada ibunya. Mendengar cerita tersebut, Dayang Sumbi sangat marah dan tanpa sengaja memukul kepala Sangkuriang.
Sangkuriang yang pada saat ini tidak memahami alasan mengapa ibunya sangat marah justru memutuskan pergi karena merasa frustasi. Setelah Sangkuriang pergi, Dayang Sumbi sangat menyesali perbuatannya dan selalu berdoa sebagai bentuk penebusan dosa. Pada suatu hari, dewa memberinya hadiah istimewa sehingga bisa terlihat tetap cantik dan muda selamanya.
Setelah beberapa tahun berlalu, Sangkuriang memutuskan untuk kembali ke tanah kelahirannya dan ternyata kerajaan sudah berubah total. Di tanah kelahirannya ini, Sangkuriang bertemu dengan wanita cantik yang tidak lain adalah Dayang Sumbi. Karena merasa tertarik dan terpesona dengan kecantikannya, Sangkuriang memutuskan untuk melamarnya.
Dengan melihat ketampanan dari pria dihadapannya, Dayang Sumbi pun juga merasa tertarik. Pada suatu Hari, Sangkuriang berpamitan untuk pergi berburu dan meminta Dayang Sumbi untuk merapikan ikat kepalanya. Dayang Sumbi pun terkejut ketika melihat bekas luka yang ada di kepala calon suaminya karena lukanya sangat persis dengan luka di kepala anaknya.
Dayang Sumbi akhirnya merasa ketakutan dan mencari cara untuk bisa membatalkan niat lamaran Sangkuriang. Akhirnya Dayang Sumbi memberikan syarat dimana yang pertama yaitu Sangkuriang diminta untuk membuat bendungan Sungai Citarum dan pekerjaan tersebut harus selesai dalam 1 malam. Di malam yang sama, Sangkuriang akhirnya bertapa dan meminta bantuan dari kekuatan gaib.
Pekerjaan yang diminta Dayang Sumbi tersebut dibantu dengan makhluk gaib. Dayang Sumbi secara diam diam selalu memperhatikan pekerjaan Sangkuriang. Begitu pekerjaan segera selesai, Dayang Sumbi tidak hanya diam dan mengerahkan pasukannya untuk mengibarkan sutra merah ke arah timur kota.
Dengan melihat cahaya merah tersebut, Sangkuriang mengira bahwa hari sudah mulai pagi dan dia tidak bisa memenuhi persyaratan dari Dayang Sumbi. Karena merasa marah, Sangkuriang akhirnya merobohkan bendungan yang telah dibuatnya. Karena hal tersebut, banjir besar akhirnya terjadi di seluruh kota dan Sangkuriang menendang Perahu Besar yang telah dibuatnya.
Perahu tersebut akhirnya terhanyut dan jatuh, hingga saat ini menjadi sebuah gunung di utara kota Bandung yang dikenal dengan nama “Tangkuban Perahu”. Begitulah cerita rakyat ini berkembang di Masyarakat. Cerita ini terdengar sangat menarik namun tidak ada yang tahu tentang kebenaran dari ceritanya.
Cerita yang berkembang di Masyarakat Indonesia memang terbilang sangat unik. Bahkan Gunung indah yang ada di Jawa Barat ini pun menyimpan kisah menarik. Jika merasa penasaran dengan keindahannya, Anda bisa memilih mengunjungi tempat wisata alam Tangkuban Perahu.