Temukan keajaiban alam bawah laut dengan menjelajahi berbagai gunung api bawah laut di Indonesia yang masih aktif, simbol kekuatan dan misteri alam yang tersembunyi.
Anda mungkin belum mengetahui bahwa di Indonesia, keberadaan gunung tidak hanya terbatas pada yang terlihat di atas permukaan laut.
Beberapa dari gunung api bawah laut ini masih tergolong aktif, yang ditandai dengan sejarah letusannya yang pernah berdampak pada wilayah sekitarnya.
Hingga kini, telah ditemukan sebelas lokasi gunung bawah laut di Indonesia, hasil dari pemetaan yang baru mencakup 10 persen dari area laut.
Dan ini membuka kemungkinan bahwa jumlah gunung bawah laut di Indonesia dapat bertambah seiring dengan penelitian yang lebih luas di masa depan.
Dalam proses identifikasi gunung api bawah laut, para peneliti umumnya menggunakan peralatan yang dikenal sebagai Multibeam Echosounder (MBES). Anda mungkin bertanya-tanya, gunung apa saja yang telah berhasil teridentifikasi? Berikut adalah beberapa di antaranya.
Gunung Api Bawah Laut Indonesia yang Menarik Diketahui
Indonesia, yang terkenal sebagai negara kepulauan, memiliki luas wilayah laut yang mencakup dua pertiga dari total wilayahnya. Keberadaannya di titik pertemuan tiga lempeng tektonik besar membuat negara ini kaya akan gunung bawah laut.
Fenomena ini sebenarnya tidaklah mengherankan mengingat kondisi geografis dan geologis yang unik dimiliki oleh Indonesia. Berikut adalah beberapa Gunung Api Bawah Laut di Indonesia yang masih aktif diantaranya.
1. Hobal
Gunung api bawah laut Indonesia yang pertama berada di Pulau Lembata, Atedai, Flores, Nusa Tenggara Timur. Pada tahun 1999, keberadaannya tercatat untuk pertama kalinya ketika asap putihnya setinggi 100 meter terlihat mengepul di atas laut dan tergolong masih aktif hingga sekarang.
Meski telah menjadi subjek penelitian berbagai studi, ketinggian pasti gunung aktif ini masih menjadi teka-teki dan belum banyak diketahui tentang Gunung Hobal ini.
Namun, diharapkan dalam beberapa tahun mendatang, dengan terus berlangsungnya penelitian, misteri ini dapat terungkap.
2. Kawio Barat
Selanjutnya Gunung Kawio Barat, yang berada di Pulau Sangihe, Sulawesi Utara, telah teridentifikasi tingginya yang mencapai 3.200 meter dengan puncaknya berada 1.900 meter di bawah permukaan laut.
Berbagai studi bahkan menempatkan Gunung Kawio sebagai salah satu gunung bawah laut tertinggi di dunia.
Gunung ini juga dikenal sebagai habitat bagi berbagai spesies unik yang bergantung pada bakteri sebagai sumber makanan utama, serta terdapat beberapa sumber panas bumi di sekitarnya.
3. Banua Wuhu
Masih berada Pulau Sangihe, Sulawesi Utara, terdapat sebuah gunung api bawah laut yang dikenal sebagai Banua Wuhu, yang terletak sangat dekat dengan dasar laut Indonesia, hanya berjarak sekitar 400 meter dari dasarnya.
Gunung ini terakhir kali menunjukkan aktivitasnya pada 2 hingga 3 April 1919, ketika lava terlihat mengalir keluar dari puncaknya. Erupsi tersebut menyebabkan terjadinya gelombang pasang di laut sekitarnya, yang mengakibatkan kerusakan signifikan.
Ledakan dari gunung api bawah laut ini bahkan menyebabkan sebanyak 25 rumah di wilayah pantai timur hangus terbakar, termasuk beberapa pohon kelapa yang turut menjadi korban.
4. Nieuwerkwerk
Mari kita beralih ke Provinsi Maluku, tepatnya di Maluku Tengah. Di sana terdapat Gunung api bawah laut Indonesia yang unik karena kembar dan tergolong masih aktif.
Nieuwerkwerk berada pada ketinggian 2.285 meter dari dasar lautan. Sedangkan saudaranya yang kembar berada pada ketinggian 2.325 meter di bawah permukaan laut. Jarak antara keduanya mencapai tujuh kilometer.
Pertanyaannya, apakah gunung ini masih aktif? Ternyata, erupsi terakhir terjadi pada tahun 1927, dan tidak ada laporan erupsi setelah itu.
5. Submarine Volcano 1922
Pada tahun 1922, terjadi erupsi gunung bawah laut di kawasan Sangir Talaud, Sulawesi Utara. Meskipun posisinya belum pasti teridentifikasi, diperkirakan berada sekitar 5.000 meter di bawah permukaan laut.
Erupsi ini disertai dengan gempa bumi kategori submarine yang terletak di sekitar Pulau Sangihe dan Mindanau. Namun, sejak itu hingga saat ini, tidak ada aktivitas tambahan yang terdeteksi.
6. Gunung Api Emperor of China
Gunung Api Bawah Laut Indonesia selanjutnya bernama Api Emperor of China merupakan sebuah gunung berapi bawah laut yang terletak di wilayah barat Laut Banda Selatan. Gunung ini memiliki struktur yang mirip dengan gunung berapi perisai.
Dari dasar laut, gunung ini menjulang setinggi 1.500 meter, sementara letaknya berada pada kedalaman 2.850 meter dari permukaan laut. Terakhir kali Gunung Api Emperor of China meletus adalah pada tahun 1927.
7. Giri Salam Pacitan
Pada tahun 2023, ditemukan sebuah gunung api baru di kedalaman laut yang terletak di Pacitan, Jawa Timur. Temuan ini menjadi lanjutan dari seringnya terjadi gempa di wilayah tersebut.
Gunung ini diprediksi memiliki ketinggian mencapai 2.200 meter dengan puncaknya berada pada kedalaman sekitar 3.800 meter di bawah permukaan laut.
Penemuan Gunung Salam merupakan hasil dari penelitian landas kontinen Indonesia untuk menetapkan batas di dasar laut antara Indonesia dan Australia.
8. Yersey
Secara perbandingan dengan gunung api lainnya, Giri Salam memiliki sejarah yang kurang jelas karena hingga saat ini belum diketahui secara spesifik kapan terakhir kali mengalami erupsi.
Namun, penemuan ini didasarkan pada ekspedisi Snellius yang dilaksanakan pada tahun 1929 di wilayah Laut Banda Selatan, Maluku. Selama ekspedisi tersebut, banyak formasi yang menyerupai terumbu karang ditemukan, yang diyakini sebagai dampak dari erupsi gunung api.
Faktor Terbentuknya Gunung Api di Bawah Laut
Secara ilmiah sebenarnya tidak terlalu berbeda dengan pembentukan gunung yang terdapat di permukaan laut, seperti yang seringkali kita temukan di Indonesia maupun di seluruh dunia. Namun, prosesnya memiliki keunikan dan keseluruhan rangkaian yang panjang.
Mekarnya Kerak Samudera
Salah satu lapisan kerak bumi yang disebut kerak samudera memiliki ketebalan sekitar lima hingga sepuluh kilometer saja. Karena itu, lapisan ini sangat rentan terhadap penetrasi magma yang naik dari dalam bumi.
Akibat berbagai faktor, seperti pergerakan lempeng tektonik, kerak samudera dapat mengalami pemekaran yang mengakibatkan lapisannya menjadi semakin tipis.
Munculnya Magma dari Perut Bumi
Ketebalan lapisan kerak samudera yang semakin menipis membuat magma mudah menembusnya dan naik ke permukaan laut. Begitu magma mencapai permukaan laut dan terkena air secara langsung sehingga membuatnya membeku.
Proses pembekuan ini terjadi secara alami, namun magma yang telah menembus kerak samudera akan terus muncul dalam jangka waktu tertentu.
Pembekuan Magma yang Menyerupai Piramida
Akibat pembekuan magma yang terus menerus, terbentuklah struktur yang menyerupai piramida yang semakin tinggi ke atas. Ketika aliran magma berhenti, pada saat itulah gunung api bawah laut terbentuk.
Namun, jika aliran magma kembali aktif, kemungkinan besar akan terjadi letusan, terutama jika aliran magma terhambat dan dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sekitarnya.
Dampak Gunung Api Bawah Laut Jika Meletus
Ketika kita mempertimbangkan dampak dari letusan gunung api yang terjadi di dasar laut, para ahli sepakat bahwa dampaknya mungkin lebih berbahaya daripada letusan gunung yang berada di atas permukaan laut. Beberapa dampak yang mungkin terjadi adalah sebagai berikut:
Dapat Memicu Tsunami
Saat terjadi letusan, permukaan laut mengalami ketidakseimbangan yang dapat menyebabkan gelombang tsunami. Meskipun dapat diprediksi dalam beberapa kasus, tetapi jika letusan terjadi dari gunung yang belum terdeteksi, dampaknya bisa sangat merusak dan sulit diprediksi.
Kerusakan pada Flora dan Fauna Laut
Lava yang mengalir dari gunung api di dasar laut dapat mengandung bahan berbahaya. Kontaminasi kehidupan laut dapat merusak habitat flora dan fauna yang ada di lingkungan tersebut.
Ancaman terhadap Kehidupan Manusia
Seperti yang pernah terjadi pada letusan gunung api di atas permukaan laut, rumah-rumah di pinggiran pantai dapat terbakar akibat aliran lava. Dampak lainnya bagi manusia juga dapat beragam dan seringkali bersifat negatif.
Memahami tentang gunung api bawah laut Indonesia adalah hal yang sangat penting. Tidak hanya untuk meningkatkan tingkat kewaspadaan, tetapi juga untuk mengetahui bahwa Indonesia memiliki banyak gunung yang terletak di dasar laut dengan jenis dan karakteristik yang berbeda-beda.