Inilah daftar oleh-oleh khas dari Purworejo yang paling populer dan diburu pelancong. Buah tangan berupa makanan yang menarik untuk Anda bawa pulang.
Kabupaten Purworejo dapat ditempuh dengan waktu berkisar 1 jam dari Yogyakarta. Daerah ini berada diantara Kabupaten Magelang dan Kabupaten Kebumen. Beberapa masyarakat di Indonesia belum mengetahui akan keberadaan wilayah ini. Namun demikian, terdapat beberapa tokoh sejarah yang memiliki peran besar bagi kemerdekaan Indonesia, seperti WR Soepratman dan Jenderal Ahmad Yani.
Kabupaten ini memiliki tempat wisata yang menarik, diantaranya beberapa pantai, museum, goa, maupun kolam renang standar internasional yang bernama Sumber Adventure Center. Kolam renang tersebut banyak dikunjungi oleh orang-orang luar daerah. Bahkan Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokowi juga pernah berkunjung kemari.
Bagi Anda yang gemar berwisata, tentunya juga butuh untuk berbelanja buah tangan untuk keluarga di rumah. Di tempat ini Anda dapat memilih makanan apa yang dapat Anda bawa pulang. Rasa dari makanan di sini, terutama makanan tradisional sangat khas, karena bahan dan kemasan yang digunakan juga masih tradisional, sehingga memberikan cita rasa tersendiri. Berikut rekomendasi oleh-oleh khas Purworejo yang unik dan menarik.
1. Geblek
Geblek menjadi salah satu camilan khas dari daerah ini. Sajian ini dibuat menggunakan tepung singkong yang sudah diberi bumbu berupa bawang goreng yang terasa gurih. Camilan yang satu ini akan lebih nikmat dimakan ketika masih hangat. Selain itu, juga dapat disantap bersama dengan sambal kacang.
Bentuk makanan yang bulat ini membuat beberapa orang menamainya dengan sebutan gelangan. Apabila Anda akan menjadikannya sebagai oleh-oleh, maka Anda dapat membeli yang masih mentah. Secara sekilas, bentuk geblek ini memang mirip seperti cireng dan warnanya juga putih.
2. Rengginang
Makanan yang memiliki banyak peminat, yaitu makanan yang renyah dan kriuk. Di Kabupaten Purworejo, terdapat jenis camilan yang terkenal dengan kerenyahannya, yaitu rengginang. Bahkan makanan ini hampir selalu ada ketika lebaran idul fitri. Camilan ini dibuat dengan menggunakan nasi yang telah diberi bumbu, kemudian dikeringkan.
Keunikan dari rengginang yaitu dapat bertahan lama tanpa harus memakai bahan pengawet, sehingga dapat menjadi oleh-oleh bagi para pengunjung di Kabupaten Purworejo. Pengunjung juga dapat memilih apakah akan membeli yang telah digoreng maupun yang masih kering. Untuk satu kemasannya dihargai dengan Rp 10.000.
Proses pembuatan rengginang masih menggunakan peralatan tradisional. Namun, inilah yang membuat rengginang memiliki cita rasa tersendiri yang khas dan digemari oleh masyarakat. Menyantap makanan ini akan terasa asyik, karena kerenyahannya yang memudahkan untuk dimakan sambil bersantai.
3. Dawet Ireng
Ketika Anda melewati jalan raya di wilayah Kabupaten Purworejo, Anda akan menjumpai banyak pedagang yang menjual dawet ireng ini di pinggir jalan. Dawet tersebut sebenarnya juga ada di beberapa daerah di Pulau Jawa maupun pulau yang lain, hanya saja terdapat perbedaan dengan dawet yang lain.
Keunikan dari dawet ireng khas Purworejo adalah menggunakan gula jawa dan santan. Kemudian warna hitam pada dawet ini dibuat menggunakan hasil pembakaran jerami yang akan menghasilkan abu. Abu inilah yang diproses sedemikian rupa sehingga menjadi pewarna pada dawet.
Minuman ini sangat cocok dinikmati pada siang hari ketika matahari terasa sangat panas. Anda juga bisa membawanya sebagai buah tangan, jika jarak rumah Anda tidak terlalu jauh dari Purworejo. Pedagang akan memisahkan antara santan dengan dawetnya, jika Anda ingin tidak langsung meminumnya ketika Anda membelinya. Minuman ini terasa segar dengan diberi es.
4. Kue Lompong
Kue lompong merupakan jenis kudapan berupa kue basah. Kue ini memiliki warna yang hitam pekat, namun rasanya sangat lezat dan legit. Bahan utama yang digunakan untuk membuat kudapan ini adalah batang daun talas atau yang disebut dengan istilah lompong.
Sebelum diolah, terlebih dahulu lompong dihancurkan. Warna hitam yang terdapat pada kue ini bersumber dari lompong tersebut. Setelah lompong hancur, maka diberikan campuran tepung merah, tepung ketan, dan gula. Isian pada kue biasanya berupa kacang tanah tumbuk dan rasanya begitu manis.
Kue ini juga mempunyai rasa yang khas, karena adonan dimasak menggunakan balutan daun pisang yang sudah kering. Daya simpan kue ini bisa mencapai satu pekan jika tidak diletakkan di dalam kulkas. Ketika kue mulai mengeras, Anda bisa mengukusnya kembali.
5. Clorot
Clorot menjadi salah satu kudapan khas di wilayah Kabupaten Purworejo. Bahan utama yang digunakan untuk membuatnya yaitu tepung beras dan gula merah. Adonan tersebut lalu dibungkus menggunakan daun kelapa muda yang disebut janur. Kemasan ini akan membentuk gulungan seperti terompet.
Proses membuat clorot dimulai dengan mencampurkan bahan-bahan seperti garam, gula merah, santan, dan pandan. Campuran bahan tersebut diaduk sampai merata. Baru setelah itu dicampurkan dengan tepung beras, dan diaduk kembali hingga merata. Setelah itu, adonan dimasukkan dalam bungkus daun kelapa muda dan dikukus sampai matang.
Clorot memiliki rasa manis, gurih, dan lezat. Anda dapat dengan mudah menjumpainya di pasar yang berada di wilayah Kabupaten Purworejo. Anda bisa memilih clorot menjadi buah tangan jika rumah Anda tidak terlalu jauh dari daerah ini, atau dapat ditempuh dalam waktu satu hari.
6. Kue Satu
Nama kue ini cukup unik terdengar di masyarakat luas. Kue ini dibuat menggunakan bahan dasar berupa kacang hijau yang dipanggang lalu ditumbuk halus. Kue satu juga dikenal dengan sebutan kue kroya. Kue ini biasanya dijumpai sebagai sajian di meja tamu ketika hari raya Idul Fitri.
Bahan campuran untuk membuat kue Satu yaitu gula, air, dan perisa vanila. Kue ini juga bisa dijadikan sebagai camilan sembari minum teh pada pagi maupun sore hari. Wisatawan yang berkunjung dapat menjadikannya oleh-oleh, karena daya simpan dari kue ini relatif lebih lama.
7. Jenang Krasikan
Jenang krasikan sering dijadikan buah tangan oleh pengunjung ataupun wisatawan dari luar daerah. Jenang tersebut dibuat menggunakan beras ketan yang telah dicampur dengan gula merah dan santan. Perbedaan jenang ini dengan jenang di daerah yang lain terletak pada teksturnya yang lebih kasar. Jenang pada umumnya memiliki tekstur yang lebih lunak.
Proses pengolahan jenang ini dengan cara dipanggang, sehingga rasanya juga berbeda dengan jenang yang lain. Jenang krasikan ini memang merupakan makanan tradisional, akan tetapi justru pengunjung dari Jakarta ataupun kota besar yang lain justru menyukainya.
8. Lanting Purworejo
Lanting merupakan sejenis makanan ringan yang dapat dengan mudah dijumpai di meja ruang tamu warga Kabupaten Purworejo. Seiring kemajuan zaman, terdapat beberapa varian rasa lanting. Lanting ini juga merupakan salah satu camilan yang sering dipilih untuk dijadikan oleh-oleh. Hal tersebut dikarenakan daya simpannya yang lebih lama.
Camilan ini terasa renyah dan gurih yang dibuat dengan menggunakan pati singkong dan dibentuk bundar dengan lubang pada bagian tengah. Adonan pati singkong tersebut dikukus sampai setengah matang, kemudian dicampur dengan tepung tapioka dan digoreng hingga matang. Harga lanting ini dipatok dari Rp 13.000 sampai Rp 20.000 setiap kilogramnya.
9. Jipang
Jipang juga merupakan salah satu makanan khas di daerah ini. Masyarakat di wilayah Kabupaten Puworejo sudah sangat familiar dengan camilan ini, karena camilan ini dijual di mana-mana, termasuk warung-warung kecil di pedesaan. Jipang ini dibuat menggunakan beras ketan dan nira kelapa melalui proses yang cukup panjang.
Proses pembuatan Jipang bermula dari beras ketan yang dicuci bersih, kemudian dikukus hingga setengah matang. Lalu kembali dicuci, dan dikukus kembali, baru setelah itu dilakukan proses penjemuran sekitar dua hari atau hingga kering. Setelah itu, ditumbuk agar menyerupai beras. Sedangkan nira terlebih dahulu difermentasi selama delapan jam.
Setelah adonan beras dan nira siap, selanjutnya dimasak hingga muncul busa dan didinginkan selama satu malam. Ketika memasak, adonan tersebut selalu diaduk agar warna dan kualitasnya tetap sama. Langkah selanjutnya yaitu pencetakan dan pengemasan, maka jipang siap dipasarkan.
10. Sate Winong
Apabila dilihat secara sekilas, sate winong ini memang hampir sama dengan sate pada umumnya. Daging yang biasa digunakan yaitu daging kambing muda. Perbedaan yang menjadikan sate ini berbeda dengan sate lainnya terletak pada bumbu yang digunakan.
Di daerah lain, biasanya sate diberi bumbu berupa kecap manis dan irisan cabe rawit dan bawang merah. Sedangkan pada sate winong, kecap yang digunakan adalah kecap yang dibuat sendiri.
Bumbu sate ini terbuat dari gula jawa yang direbus dan dicampurkan dengan rempah khas, serta diberikan cabe rawit yang sudah dihaluskan, daun jeruk nipis, serta irisan bawang merah. Sehingga sate winong memiliki rasa yang sangat khas. Anda dapat menjadikannya sebagai oleh-oleh ketika jarak rumah Anda dengan Purworejo dapat ditempuh dalam satu hari perjalanan.
Purworejo memang menyimpan banyak potensi lokal yang tak semua daerah memilikinya. Oleh-oleh yang berasal dari daerah Purworejo juga sangat khas, karena beberapa dari makanan yang ada hanya ada di Purworejo. Bagi Anda yang berwisata ke tempat ini, atau hanya melewatinya, tidak ada salahnya mampir sejenak untuk berbelanja oleh-oleh.