Inilah Daftar Pilihan Oleh-Oleh Khas Kuningan yang Populer dan Unik Wajib Anda Beli Sebagai Buah Tangan untuk Kerabat di Rumah.
Daerah yang berada paling timur dari Provinsi Jawa Barat ini berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah. Sehingga memiliki keberagaman kuliner dan budaya dengan percampuran antara Jawa Barat dan Jawa Tengah menjadi sangat unik dan menarik. Saat ini, Gubernur Jawa Barat turut mengundang wisatawan untuk berkunjung ke Kuningan.
Meski tidak setenar daerah lain yang berada di Jawa Barat, namun wilayah ini memiliki daya tarik tersendiri dengan keelokan budaya, keindahan alam, serta keramahan masyarakatnya. Kuningan juga dikenal dengan kota kuda, karena kuda disini mempunyai keunggulan memiliki tubuh yang tangguh.
Berburu oleh-oleh adalah waktu yang paling seru dan dinantikan oleh para wisatawan. Berkunjung ke Kuningan, tidak lengkap jika tidak membawa buah tangan yang khas daerah tersebut. Berikut beberapa daftar oleh-oleh khas dari Kuningan yang dapat Anda jadikan referensi dan yang wajib dibawa pulang.
1. Batik khas Kuningan

Sebagai bagian dari Bangsa Indonesia yang senantiasa melestarikan budaya, setiap daerah pasti memiliki lokasi yang dijadikan sebagai sentra batik daerah. Tidak terkecuali dengan Kuningan, selain buah tangan berupa kuliner, kain batik khas daerah menjadi oleh-oleh yang tidak dapat terlewatkan.
Batik Kuningan memiliki motif yang khas dan senantiasa mengusung budaya daerah. Budaya yang sering digunakan seperti senjata khas Kuningan yaitu Kujang, atau ikan dewa. Ikan dewa memiliki sejarah yang sentimentil untuk daerah tersebut.
Corak pada Batik Kuningan tidak memiliki banyak warna, hanya terdiri antara 2 sampai 3 warna saja. Sehingga tidak terkesan ramai dan tetap elegan. Warna yang di pakai dalam proses produksi Batik Kuningan ini cenderung cerah.
Kain Batik Kuningan dibandrol dengan harga yang terjangkau sekitar Rp 95.000 per lembar, tergantung tingkat kerumitan. Satu lembar kain Anda mendapatkan kurang lebih 2 sampai 4 meter. Anda dapat membelinya di Sentra batik atau pusat oleh-oleh yang sudah tersebar di wilayah Kuningan.
2. Leupeut Khas Kuningan

Setiap daerah di Pulau Jawa mungkin tidak asing dengan makanan khas satu ini. Di Jawa Timur khususnya mengenal makanan ini dengan sebuah kue lepet atau arem-arem. Biasanya menjadi ciri khas di perayaan hari besar seperti Hari Raya Idul Fitri.
Berbahan dasar beras ketan yang diolah dengan santan serta diisi kacang di dalamnya. Dimasak dengan cara direbus setelah adonan dibungkus menggunakan daun kelapa muda atau janur. Sehingga menciptakan rasa yang gurih, tekstur kenyal dan aroma khas yang menggugah selera.
Makanan favorit masyarakat lokal untuk sekedar menemani santai sore hari dengan segelas teh ini sangat mudah ditemui di beberapa sudut Kuningan. Biasanya pedagang menjajakannya di pusat oleh-oleh maupun tempat perbelanjaan lainnya.
3. Kwecang Khas Kuningan

Buah tangan selanjutnya yang adalah Kwecang Khas Kuningan. Seperti leupeut, kwecang merupakan olahan yang berbahan dasar dari tepung beras yang dipadatkan kemudian di campur dengan air apu. Adonan tersebut dibungkus dengan daun bambu yang biasanya di bentuk limas.
Air apu yang digunakan sebagai salah satu bahan pembuatan kwecang ini juga biasanya menjadi tambahan dalam pembuatan lontong, atau ketupat. Selain menambah rasa yang khas, air apu juga digunakan agar kwecang semakin legit dan berwarna kuning yang bagus, tetapi jangan menggunakannya terlalu banyak akan mengakibatkan pahit pada kwecang.
Kudapan ini memiliki rasa manis, dengan penyajian yang dicocol dengan gula merah atau gula aren yang sudah dicairkan. Namun, tidak kalah enaknya juga jika dicocol hanya dengan gula pasir. Rasa manis bercampur dengan aroma dari daun bambu menghasilkan aroma yang khas dan sangat unik.
4. Jeniper

Jeniper atau Jeruk Nipis Peras ini paling banyak dibeli wisatawan saat berkunjung untuk dijadikan oleh-oleh. Di pusat oleh-oleh di Kuningan, Jeniper tersedia dalam dua macam kemasan yaitu kemasan sirup dan kemasan siap minum.
Jangan khawatir, semua produksi ini tanpa bahan pengawet karena 100% asli dari perasan jeruk nipis. Jika Anda membeli jeniper kemasan sirup, maka dicampur dengan air dan es jika ingin dinikmati dengan keadaan dingin. Dapat juga dinikmati dengan cara diseduh dengan air hangat, atau bisa disesuaikan selera Anda.
Dibalik rasa jeniper yang segar dan asam ini menyimpang berbagai manfaat yang luar biasa. Manfaat yang dimiliki antara lain menyeimbangkan asam lambung, meningkatkan sistem imun, bahkan dapat menurunkan berat badan. Memiliki kandungan vitamin C yang tinggi sehingga dapat menangkal radikal bebas.
5. Kopi Luwak Linggarjati

Kopi yang dihasilkan dari olahan kotoran luwak ini sangat cocok untuk Anda jadikan buah tangan khas Kuningan. Luwak yang telah dibudidayakan di daeerah Gunung Ceremai ini menjadi penghasil terbesar bagi Kabupaten Kuningan.
Keistimewaan dari Kopi Luwak Linggarjati ini tidak mengandung kafein sehingga dapat dikonsumsi kapan saja termasuk pada saat perut kosong. Kopi khas Kabupaten Kuningan ini ada beberapa varian antara lain arabika original, luwak tanpa luwak, atau hasil inovasi produsen yaitu rasa jasmine atau wine.
6. Papais

Jika Jawa Timur mempunyai kue bugis, maka Kuningan ada ada kudapan serupa yaitu papais. Papais menjadi makanan tradisional yang berbahan dasar beras ketan atau beberapa masyarakat lokal juga membuat dengan singkong.
Olahan beras ketan yang di dalamnya terdapat gula merah menciptakan citarasa yang nikmat. Serta dimasak dengan cara dikukus menghasilkan tekstur yang kenyal serta dibungkus dengan daun pisang yang menciptakan aroma yang sedap.
Dijual dengan harga yang sangat murah yaitu berkisar Rp 1.500-Rp 2.500 ini perbijinya. Dapat Anda temui di pusat perbelanjaan tradisional yang sudah tersebar di semua sudut Kuningan.
7. Jenisa

Seperti halnya jeniper, jenisa merupakan buah tangan yang diolah dari jeruk nipis namun yang membedakan minuman ini terdapat penambahan bahan yaitu air jeruk lemon. Jenisa memiliki rasa asam yang segar.
Dengan tingginya vitamin C yang terkadung pada Jenisa ini dapat membantu Anda untuk menjaga kesehatan tubuh dan kulit serta dari radikal bebas. Seperti Jeniper, Jenisa juga memiliki 2 macam kemasan yaitu sirup dan kemasan siap minum. Harga kuliner ini dibandrol mulai dengan Rp 6.000.
8. Opak Bakar

Masyarakat lokal Kuningan berinovasi dengan mengolah opak tradisional dengan cara dibakar. Berbahan dasar beras ketan, garam dan santan menciptakan citarasa yang gurih dan renyah. Opak bakar ini dibentuk kotak dengan tujuan agar mempermudah konsumsi.
Dengan cara dibakar, selain menciptakan aroma yang khas metode memasak ini juga menjadi lebih sehat karena pengolahan yang tanpa minyak. Sehingga cocok untuk dijadikan camilan dan teman menonton TV Anda. Masyarakat lokal menikmati opak ketan bakar disiram dengan gula merah sehingga menciptakan rasa yang khas.
Opak bakar menjadi buah tangan favorit wisatawan karena kudapan ini hanya dapat Anda temui di Kuningan. Camilan ini dapat Anda peroleh dengan harga yang sangat terjangkau yaitu Rp 20.000 saja murah bukan.
9. Peuyeum Ketan

Jika Jawa mempunyai tape, maka Sunda memiliki Peuyeum. Makanan tradisional yang mempunyai rasa khas dan manis ini mempunyai penggemar yang banyak. Di Kuningan, masyarakat lokal sering menyebutnya dengan Peuyeum Ketan.
Singkong menjadi bahan dasar yang dibutuhkan untuk memproduksi Peuyeum ini. Singkong ini di fermentasi dengan ragi tape kemudian dibungkus daun jambu air dan simpan pada wadah kurang lebih 2 hari sampai peuyeum terbentuk.
Wadah yang digunakan untuk menyimpan fermentasi peuyeum ini sering menggunakan ember hitam. Air hasil fermentasi yang mengendap di bawah wadah juga dapat Anda nikmati dengan rasa yang tidak kalah enaknya. Ember hitam ini sudah menjadi khas Kabupaten Kuningan, bahkan di beberapa tempat pusat oleh-oleh peuyeum dijual beserta wadahnya.
10. Tahu Lamping atau Kopeci

Rekomendasi terakhir ini adalah Tahu Lamping atau Kopeci. Bukan rahasia jika Kabupaten Kuningan merupakan produksi tahu yang tinggi. Sehingga tidak mengherankan jika banyak UMKM yang menyediakan makanan yang berbahan sari kacang kedelai ini.
Tahu Lamping ini diciptakan pertama kali oleh Huang Lam Ping dari Tiongkok. Bentuk tahu ini hampir sama dengan tahu Sumedang. Namun, yang berbeda adalah jika tahu Sumedang kering bagian luar dan lembut di dalam tetapi Tahu Lamping lembut di luar dan dalam. Lembut Tahu Lamping ini terbuat dari campuran dengan susu, sehingga rasa dan teksturpun sangat terasa.
Mudah sekali untuk mendapatkan Tahu Lamping ini. Jika Anda berkunjung ke Kuningan, maka akan menjumpai banyak penjual Tahu Lamping yang sudah tersebar di seluruh sudut kota. Harganya juga sangat terjangkau hanya Rp 1.000 saja per biji.
Itulah beberapa oleh-oleh khas dari Kuningan yang rekomended untuk Anda bawa pulang untuk kerabat dan keluarga di rumah. Dengan membeli produk asli Kuningan, berarti Anda telah membantu pelaku UMKM daerah dalam mengembangkan usahanya. Selamat berburu oleh-oleh khas dan semoga informasi dapat bermanfaat.