Harga Tiket: Rp 10.000, Jam Operasional: 08.00 – 15.30 WIB, Alamat: Jl. Hang Tuah, Sanur Kaja, Kec. Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali; Map: Cek Lokasi |
Museum Le Mayeur adalah sebuah museum seni yang terletak di Bali, lebih tepatnya di kawasan Sanur. Tempat yang dijadikan wisata alternatif ini didedikasikan untuk mengenang kehidupan dan karya seniman Belgia, Adrien-Jean Le Mayeur de Merprès. Beliau tinggal di Bali sejak tahun 1932 dan menjadi terkenal dengan lukisan-lukisannya.
Lukisan yang dimaksud lebih banyak menggambarkan kehidupan sehari-hari dan pemandangan Bali. Sebagaimana yang diketahui, Indonesia kaya sekali akan budaya. Setiap daerah memiliki budaya tersendiri yang menjadikan ciri khas dan keunikan nya. Di bali, salah satu budaya yang banyak dikenal yakni tari daerah.
Le Mayeur sering membuat lukisan yang menggambarkan seseorang yang sedang menari. Uniknya, sebagian besar karyanya dibuat dengan model yang sama, yakni Ni Polok. Beliau merupakan sosok penting bagi pelukis ternama ini. Sosok yang dimaksud adalah istri tercinta, yang mana merupakan warga asli Bali.
Sejarah Museum Le Mayeur
Museum Le Mayeur didirikan pada tahun 1957, beberapa tahun setelah kematian Le Mayeur. Museum ini dibangun oleh istrinya, Ni Pollok, yang juga merupakan subjek yang sering muncul dalam lukisannya. Dalam hal koleksi, ada banyak sekali lukisan tentang keseharian warga bali. Selain itu juga menampilkan koleksi barang-barang pribadinya.
Le Mayeur pertama kali tinggal di Bali pada 1932, mengikuti jejak kakaknya yang lebih dulu datang ke Indonesia. Sejak menginjakkan kaki, beliau langsung terpesona dengan keindahan Bali, terutama pada pantainya. Sejak sat itulah beliau mulai betah dan memutuskan menetap di Bali, sambil melakukan aktivitas melukis tentunya.
Selama melukis, beliau bertemu Ni Polok yang merupakan pendiri Museum Le Mayeur. Namun sekian banyak bertemu, keduanya menjalin cinta dan kemudian menikah. Meski sudah menikah, tetap saja model utama adalah istrinya. Kemudian pada tahun 1958, pelukis legendaris ini meninggal dan pada saat itulah sang istri menjadikannya sebagai museum.
Tujuannya didirikan museum tidak lain untuk mengenang karya suaminya tercinta. Awalnya bukan untuk umum, melainkan untuk tamu undangan atau tokoh yang sengaja datang melihat hasil karyanya. Namun pada tahun 1985, museum ini mulai dapat dikunjungi semua pengunjung dari berbagai daerah, terutama bagi pecinta seni.
Koleksi Museum Le Mayeur
Koleksi Museum Le Mayeur cukup banyak, bukan hanya hasil karya dari pelukis yang juga dikenal sebagai Mr. Begi saja. Selain itu, banyak juga karya dari seniman lain, baik lokal maupun mancanegara. Sebagian koleksi didapatkan dari donasi yang diberikan oleh kolektor. Ini menampik anggapan bahwa museum kali ini bukanlah untuk pribadi.
Setidaknya, ada 88 lukisan hasil karya sendiri yang dipajang rapi di museum. Model yang digunakan sebagian besar istrinya, yakni Ni Polok. Sedangkan untuk temanya bermacam-macam, ada yang pemandangan dan ada pula budaya. Setiap lukisan memiliki makna tersendiri, dan dibuat dari berbagai macam bahan.
Dua lukisan yang paling populer di Museum Le Mayeur adalah “Bali Life” (1938), “Ni Pollok on the Beach” (1942). Selain itu, ada juga “Balinese Women Walking on the Beach” yang dibuat pada tahun 1952. Lukisan dari seniman lain diantaranya bergaya Eropa, karena dibuat oleh teman yang dulunya sempat mampir ke Bali.
Setiap koleksinya mencerminkan gaya unik yang menggabungkan pengaruh seni Eropa dengan elemen tradisional Bali. Lukisannya sering kali menampilkan pemandangan pantai, perempuan Bali, dan kehidupan sehari-hari masyarakat Bali. Karya-karyanya dianggap sebagai representasi yang indah dan intim dari kehidupan pulau Bali.
Alamat dan Rute Menuju Lokasi
Mengunjungi Museum Le Mayeur sangat mudah, karena letaknya cukup strategis. Dari pusat Denpasar, anda hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit. Pasalnya jarak dari pusat kota hanya 6 kilometer saja. Tidak harus berkunjung menggunakan kendaraan pribadi, karena bisa diakses menggunakan angkutan umum.
Secara administratif, museum ini berada di Jalan Hang Tuah, Kelurahan Sanur Kaja, Kecamatan Denpasar Selatan, Kabupaten Denpasar, Bali. Posisinya langsung menghadap ke Pantai Sanur, jadi semakin menambah daya tarik. Rute yang paling cepat apabila anda datang dari arah pusat kota yakni menuju ke Jalan Kenyeri.
Selanjutnya silahkan ke Jalan Turi, Jalan WR Supratman, dan Jalan Sedap Malam. Museum Le Mayeur tidak jauh lagi, anda hanya perlu menyusuri sepanjang jalan utama atau jalan raya. Tujuan selanjutnya yakni ke Jalan Hang Tuah, dari sini anda bisa mengikuti papan petunjuk yang tersedia hingga tiba di kawasan museum.
Harga Tiket Masuk dan Jam Operasional
Dengan koleksi yang lumayan lengkap dan memiliki nilai seni tinggi, untuk memasuki kawasan museum tentu tidak gratis. Setiap pengunjung yang ingin melihat nilai seni tinggi wajib membeli tiket masuk terlebih dahulu. Tidak mahal, untuk pengunjung dewasa hanya di banderol sebesar 10.000 rupiah, sedangkan anak-anak 5.000 rupiah.
Tiket masuk Museum Le Mayeur bukan satu-satunya biaya yang wajib anda keluarkan. Apabila membawa kendaraan pribadi, siapkan dana untuk retribusi parkir. Selain itu, di sekitar wisata terdapat warung dan resto yang cocok dijadikan ajang wisata kuliner. Tidak sedikit pula toko suvenir yang menyediakan berbagai macam buah tangan.
Aktivitas yang Menarik Dilakukan
Sekilas memang tidak ada yang menarik dalam hal aktivitas atau kegiatan. Namun sebenarnya tidak demikian, ada banyak sekali yang dapat anda lakukan, tidak kalah dengan wisata alam. Hal ini dikarenakan letaknya yang strategis, anda bisa mampir ke tempat lain.
1. Melihat Karya Seni Lukis
Aktivitas di Museum Le Mayeur yang pertama pastilah melihat karya seni, seperti halnya anda mengunjungi museum pada umumnya. Silahkan berkeliling museum yang dibangun diatas lahan cukup luas. Setiap lukisan yang anda lihat pasti memiliki makna, baik tentang kebudayaan, keindahan, atau hal lain yang berhubungan dengan Pulau Bali.
2. Bersantai di Taman Museum Le Mayeur
Dalam satu kompleks bangunan tidak hanya berupa gedung tertutup berupa museum saja. Di sekitarnya terdapat tanah lapang yang ditumbuhi berbagai tanaman berbunga indah. Bisa dikatakan bahwa area ini merupakan taman museum. Tidak ada salahnya anda berantai setelah lelah berkeliling melihat karya seni sambil menikmati suasana menyejukkan.
3. Mengunjungi Pantai Sanur
Museum Le Mayeur tidak jauh dari Pantai Sanur, bahkan posisinya berhadapan. Anda bisa mampir ke pantai yang dikenal akan keindahannya ini. Di dalamnya pun banyak aktivitas seru yang dapat dilakukan, misalnya bermain pasir, bermain air, atau hanya sekedar bersantai di tepi pantai.
4. Belanja Oleh-oleh
Seperti yang disinggung sebelumnya, di sekitar museum banyak terdapat toko yang menjual berbagai macam suvenir. Adanya pertokoan ini biasanya digunakan wisatawan untuk berburu bah tangan. Sebagian besar berupa barang, seperti gantungan kunci, baju, dan lain sebagainya. Sebagian lagi berupa makanan ringan atau oleh-oleh khas Bali.
5. Berburu Kuliner
Masih di tempat yang sama, yakni di sekitar Museum Le Mayeur, terdapat banyak sekali warung dan resto yang berjejer rapi. Bagi anda yang suka kuliner, sepertinya cocok sekali dijadikan salah satu aktivitas menarik. Namun bagi muslim, pastikan bahwa anda menanyakan terlebih dahulu bahan yang digunakan untuk memastikan kehalalan-nya.
Fasilitas yang Tersedia di Kawasan Wisata
Meski hanya berupa museum, namun untuk fasilitas yang disediakan sangat lengkap. Seperti tempat umum lainnya, ada area parkir yang cukup luas untuk kendaraan. Di sini juga tersedia toilet bagi yang ingin buang air. Toko suvenir dan warung yang berada di sekitar museum juga termasuk fasilitas penting bagi kebanyakan wisatawan.
Museum adalah tempat yang menarik untuk dikunjungi bagi pecinta seni, penggemar budaya, dan siapa pun sebagai wisata alternatif. Bagi yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang kehidupan dan karya Mr. Begi, Museum Le Mayeur sepertinya wajib dijadikan agenda utama untuk mengisi liburan.