Harga Tiket: Gratis, Jam Operasional: 24 Jam, Alamat: Jl. Ganesa, Lebak Siliwangi, Kec. Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat; Map: Cek Lokasi |
Masjid Salman ITB Bandung memiliki sejarah panjang yang cukup rumit dalam proses pembangunannya. Bagi anda yang menjadi mahasiswa pengajar kala itu pasti mengetahui akan hal ini. Berbeda dengan masjid di kampus lain yang saat ini sangat mudah proses pembangunannya, karena masjid sudah umum ditemui di kampus mana saja.
Di negara Indonesia, semua kampus atau universitas memiliki masjid. Fungsinya bukan hanya sebagai tempat ibadah, namun juga untuk kegiatan lain yang berhubungan dengan religi. Selain itu, tidak sedikit mahasiswa yang memanfaatkannya sebagai tempat berkumpul dan membahas suatu hal tentang mata kuliah.
Faktanya, keberadaan masjid di kampus tidak dikhususkan bagi mahasiswa universitas. Sebagian besar dibuka untuk umum, artinya siapa saja boleh mendatanginya. Contohnya warga sekitar, atau mereka yang sedang dalam perjalanan dan ingin mampir untuk menunaikan kewajibannya. Meski demikian, untuk pengurusnya tetap dipegang mahasiswa dan pihak lain yang terkait.
➥ Periksa Tiket Pandiga Educreation Swimming Pool
Daya Tarik yang Dimiliki Masjid Salman ITB
Tidak kurang masjid yang ada di suatu daerah, terlebih untuk sekelas kecamatan. Masjid Salman ITB memiliki daya tarik sehingga lebih banyak dikunjungi bagi mereka yang ingin mendapatkan ketenangan hati. Beberapa hal tentang arsitektur bangunan dan sejarah panjangnya pun menarik dibahas.
1. Masjid Pertama di Kampus Negeri
Masjid yang terletak di seberang kampus ITB ini termasuk yang pertama di kampus negeri. Proses pembangunannya tidak berjalan mulus, butuh banyak sekali perjuangan. Kala itu cukup rumit untuk mendapatkan izin pembangunan tempat ibadah karena dianggap membuat perpecahan.
Bahkan ada ungkapan bahwa kaum komunis akan mengajukan perizinan Lapangan Merah jika izin masjid disetujui. Selain itu, mahasiswa yang beribadah dianggap aneh oleh teman nya dan disebut sebagai ‘Onta Arab’. Sebelum adanya Masjid Salman ITB, mahasiswa yang ingin solat Jumat harus rela berjalan jauh menuju ke Masjid Cihampelas.
Sayangnya, usaha ini tidak berjalan mulus karena dengan tegas rektor yang menjabat kala itu menolaknya. Tanpa Takut, Mati Tanam, mungkin itulah tekad dari panitia pembangunan tempat ibadah yang saat ini dikenal dengan Masjid Salman ITB. Mereka terus berjuang dengan melakukan lobi ke berbagai pihak.
Seiring berjalannya waktu, dukungan semakin banyak. Bukan hanya dari mahasiswa, namun juga dari kalangan dosen, termasuk waktu itu dosen non muslim yang bernama Drs Woworuntu dan Prof Roemond yang berkebangsaan Belanda. Karena penolakan sudah terjadi pada badan tertinggi kampus, usaha dilakukan dengan meminta persetujuan presiden.
Waktu itu presiden yang menjabat adalah Soekarno, beliau juga lulusan ITB. Meski pada awalnya panitia sempat ragu, namun ternyata usahanya membuahkan hasil. Tanpa pikir panjang, Presiden Soekarno langsung memberikan dukungannya. Bukan hanya itu, beliau juga memberikan nama berdasarkan salah satu sahabat Nabi, yaitu Salman Al Farisi.
2. Arsitektur Desain Penuh Filosofi
Masjid Salman ITB dibangun bukan asal-asalan, hampir semua bagiannya memiliki makna cukup mendalam. Sebagai contoh adalah menara yang terletak di depan bagian utama masjid. Menari ini menjulang tinggi dan kokoh, pertanda bahwa setiap muslim harus memiliki pendirian yang kuat dan tidak boleh mudah terpengaruh.
Terbuat dari bahan beton, menara ini hampir tidak memiliki ornamen apapun sebagai penghiasnya. Bukan tanpa alasan, makna filosofinya adalah menyuruh kita untuk tetap hidup sederhana dan apa adanya. Tingginya melebihi bangunan utama masjid, bentuknya persegi panjang tanpa meruncing di bagian atapnya.
Jangan heran jika anda melihat Masjid Salman ITB tidak seperti bentuk masjid pada umumnya. Pasalnya, tidak ada kubah yang ditemukan di sini, yang ada justru bagian atap yang berbentuk cawan. Persis seperti orang yang sedang berdoa, memang maknanya adalah menyuruh kita supaya selalu berdoa kepada Tuhan yang Maha Kuasa.
Bagian dalam tidak kalah menarik, terutama bagian dindingnya. Terdapat guratan atau garis memanjang, posisinya horizontal dan vertikal. Garis vertikal menandakan antara hubungan manusia dengan tuhan. Sedangkan garis horizontal tidak lain adalah hubungan antara sesama manusia. Keduanya harus dijaga dengan baik dan seimbang untuk mendapatkan ketenteraman hati.
3. Suasana Nyaman dan Asri
Daya tarik Masjid Salman ITB berikutnya datang dari suasananya, terkesan nyaman dan asri. Ini dikarenakan lokasinya dikelilingi oleh berbagai tumbuhan perdu. Pemandangan hijau pun begitu terlihat jelas dari kejauhan, atau ketika anda melihatnya dari atas. Taman di sekitar masjid tidak hanya menambah kesan asri, namun juga cantik dan sedap dipandang.
Area masjid ini sebenarnya sangat luas, hanya saja untuk bangunan masjid utamanya tidak jauh berbeda dengan masjid di tempat lain. Bagian lainnya terdapat lapangan dengan rumput hijau, biasanya digunakan untuk aktivitas outdoor keagamaan. Siapa pun yang datang ke sini dijamin betah berlama-lama, seperti di area Bandung pada umumnya.
Alamat dan Rute Menuju Lokasi
Lokasi Masjid Salman ITB pastinya berada di kampus ITB atau Institut Teknologi Bandung. Bagi warga lokal pasti tidak kesulitan menemukannya, karena cukup terkenal. Lain halnya dengan warga luar Bandung, sebagian tidak mengetahui ke mana arah yang harus dituju. Untuk alamat lengkapnya sendiri berada di Jalan Ganesa No. 7, Lebak Siliwangi, Coblong, Bandung, Jawa Barat.
Jarak dari pusat Bandung atau dari alun-alun sekitar 5 kilometer, sangat dekat tentunya. Jarak ini dapat ditempuh hanya dengan perjalanan 20 atau 25 menit dengan kecepatan kendaraan rata-rata. Anggap saja saat ini anda berada di alun-alun, silahkan menuju ke Jalan Otto Iskandar Dinata, kemudian ke Jalan Suniaraja.
Ambil arah yang menuju ke Bandung Indah Plaza, kemudian ke Jalan Ir H Juanda. Tetap berada di jalan utama, lalu silahkan menuju ke Jalan Badak Singa dan Jalan Ciungwanara. Setelah tiba di pertigaan, belok kiri ke Jalan Ganesa, anda sudah tiba di kompleks kampus ITB. Posisi masjid berada di sebelah kiri, silahkan parkir kendaraan supaya aman.
Apabila masih kesulitan menemukan lokasi Masjid Salman ITB, anda bisa menggunakan aplikasi peta digital. Cukup ketikkan tujuan pada kolom pencarian, lalu ambil rute yang paling dekat. Bisa juga menggunakan rambu petunjuk sebagai patokan atau bertanya pada warga sekitar, namun untuk kali ini hanya ketika mendekati lokasi.
Siapa saja boleh mengunjungi dan berada di masjid ini, jadi tidak hanya untuk umat Muslim. Asalkan tidak mengganggu setiap aktivitas yang sedang diadakan, termasuk solat. Tidak dipungut biaya apapun selama di masjid, bahkan untuk harga parkir juga gratis. Sebagai gantinya, anda harus menjaga ketertiban dan kebersihan setiap saat.
Aktivitas yang Menarik Dilakukan di Masjid Salman ITB
Apa yang terlintas di pikiran anda ketika mendengar kata masjid? Tentu beribadah dan aktivitas keagamaan lain tentunya. Masjid Salman ITB juga tidak lepas dari aktivitas tersebut, namun ada beberapa lainnya. Berikut aktivitas yang umum dilakukan selama di lokasi ibadah ini!
1. Solat Berjamaah
Ada baiknya apabila anda datang ke masjid ini melaksanakan solat terlebih dahulu. Meski belum masuk waktunya solat wajib, anda bisa solat sunah untuk menghormati masjid sebagaimana yang diperintahkan. Solat di sini dijamin lebih khusuk karena suasana yang tenang dan damai. Udaranya alami yang masuk melalui celah kedil di dinding.
2. Mendengarkan Kajian
Tidak jarang Masjid Salman ITB digunakan untuk aktivitas kajian islam, anda bisa mengikutinya jika kebetulan dilaksanakan. Biasanya, kajian islam di masjid ini seringkali diadakan pada hari Jumat atau Sabtu ketika aktivitas mahasiswa tidak lagi padat. Penceramah didatangkan dari berbagai tempat, tergantung jadwal nya saat itu.
3. Belajar dan Diskusi
Jika anda datang dan ada sebagian mahasiswa yang berkumpul dan membuka buku, aktivitas mereka saat itu adalah belajar dan berdiskusi. Memang Masjid Salman ITB sering dijadikan ajang berkumpul untuk belajar, tak jarang pula hanya sekedar ngobrol santai bersama teman. Bertukar informasi merupakan hal yang biasa dilakukan di sini.
4. Silaturahmi
Seperti yang dikatakan sebelumnya, masjid megah ini dibuka untuk umum. Tidak hanya kalangan mahasiswa, namun juga warga sekitar kampus dan yang sedang dalam perjalanan. Tidak ada salahnya apabila anda berbaur ketika kebetulan datang ke lokasi. Silaturahmi termasuk salah satu ajaran islam yang tidak boleh ditinggalkan, selain itu bisa menambah kenalan.
Fasilitas yang Tersedia di Kawasan Masjid
Fasilitas Masjid Salman ITB cukup lengkap, meski sebenarnya bukan sebuah objek wisata. jika dibandingkan masjid di lokasi lain mungkin bisa dikatakan jauh lebih lengkap. Tidak hanya toilet dan tempat parkir, namun ada kantin yang tidak jauh dari lokasi. Selain itu, setiap pagi dan sore disediakan kopi dan teh gratis.
Mengunjungi sebuah tempat ibadah sejatinya bukan hanya untuk berwisata. Tujuan lainnya adalah untuk mempertebal keimanan dan semakin mendekatkan diri kepada Tuhan. Karena Masjid Salman ITB memiliki keunikan bangunan dan sejarah panjang, tidak salah jika banyak yang penasaran dan ingin melihatnya langsung.