Harga Tiket: Gratis, Jam Operasional: 24 Jam, Alamat: Jl. Pineleng-Kali, Desa Lotta, Kec. Pineleng, Kab. Minahasa, Sulawesi Utara; Map: Cek Lokasi |
Minahasa mempunyai salah satu destinasi wisata berkonsep sejarah yaitu Makam Tuanku Imam Bonjol. Seperti yang kita ketahui, nama dari pahlawan nasional ini tidak pernah absen disebutkan dalam setiap lembar buku sejarah. Perannya yang sangat penting dalam melawan sergapan Belanda patut diacungi jempol. Ia berjuang dalam perang yang bernama Perang Padri melawan kelompok kolonial Belanda.
Sosok pahlawan nasional Tuanku Imam Bonjol diasingkan pada tanggal 8 November 1854 di Minahasa. Sejak diasingkan ke Minahasa, beliau juga sekaligus wafat disini. Lokasi makam pahlawan nasional ini pun menjadi destinasi wisata yang bernilai sejarah tinggi. Mengingat peran serta perjuangan yang dilakukannya semasa hidup menjadikan sosok Tuanku Imam Bonjol selalu dikenang hingga akhir hayat.
Makam Imam Bonjol juga cukup digandrungi oleh wisatawan yang hendak merasakan kedekatan aura dengan sang pahlawan. Tidak sedikit pula para wisatawan yang dengan khusuknya memanjatkan do’a untuk beliau. Sungguh tidak bisa ditakar lagi seberapa keras perjuangan Tuanku Imam Bonjol. Beliau patut dikenang dari setiap titik keringatnya dalam berjuang.
Daya Tarik yang Dimiliki Makam Tuanku Imam Bonjol
Tidak seperti makam-makam lainnya, Makam Tuanku Imam Bonjol tidak pernah sepi pengunjung. Sebab makam ini merupakan salah satu peninggalan sejarah yang dimiliki oleh Indonesia. Pengunjung sekelas Abdurrahman Wahid serta Susilo Bambang Yudhoyono pernah menginjakkan kaki di peninggalan sejarah satu ini. Lantas bagaimana dengan anda, tertarik berkunjung ke makam satu ini?
1. Desain Makam Bak Rumah Adat Minangkabau
Tuanku Imam Bonjol diasingkan ke Minahasa oleh para kolonial Belanda. Beliau diasingkan karena pihak kolonial Belanda tidak menyukai perlawanannya hingga akhirnya menahan serta mengasingkannya jauh dari tempat lahirnya. Berdasarkan biodatanya, sebelum akhirnya diasingkan ke Minahasa, pahlawan ini lahir di sebuah kecamatan yang berada di Provinsi Sumatera Barat yaitu kecamatan Bonjol.
Tempat lahirnya yang berasal dari Sumatera Barat inilah yang menjadi konsep awal pembentukan desain bangunan makam. Seperti yang diketahui bahwa rumah adat para masyarakat Sumatera Barat berbentuk meruncing pada bagian atapnya persis seperti makam ini. Rumah adat Sumatera Barat disebut Rumah Gadang. Wisatawan yang berkunjung akan benar-benar merasakan aura seperti berada di ranah Minang.
2. Batu Tempat Tuanku Imam Bonjol Sholat
Berbicara tentang sosok Tuanku Imam Bonjol, beliau juga dikenal sebagai seseorang yang taat agama. Hal ini bisa dilihat dari perjuangannya dalam memurnikan kembali ajaran agama Islam yang sudah dirubah oleh ulama dari Kerajaan Pagaruyung. Karena tidak kunjung menemui titik terang, permasalahan ini berbuntut panjang hingga terjadi perang saudara antara kaum Padri dan Pagaruyung.
Selain berperan penuh dalam memurnikan ajaran agama Islam. Tuanku Imam Bonjol juga merupakan seseorang yang taat agama, dengan selalu melaksanakan sholat lima waktu. Seperti yang terwujud di permukaan batu besar yang dimana diyakini sebagai tempat beliau melakukan kewajiban. Didukung oleh adanya bekas telapak tangan dan kaki serta bekas dahi layaknya seseorang yang bersujud diatas batu.
3. Lukisan Bergambar Tuanku Imam Bonjol
Kehidupan dalam setiap nafas Tuanku Imam Bonjol bukanlah sesuatu beban bagi masyarakat. Bahkan, di sepanjang kehidupannya, dia selalu memperjuangkan keadilan. Layaknya seekor singa, beliau tidak pernah sedikit pun merasa takut akan kekejian yang dilakukan oleh pihak kolonial Belanda. Beliau rela diasingkan sangat jauh dari tempat lahirnya karena selalu memerjuangkan keadilan.
Potret berwibawa seorang Tuanku Imam Bonjol tertuang dalam sebuah lukisan yang berada persis di samping makamnya. Dalam lukisan tersebut, beliau memakai jubah putih panjang sembari menunggangi kuda yang berwarna kontras dengan warna bajunya. Pose gagah yang digambar dalam lukisan tersebut pun nampak sangat asli. Beliau terlihat sedang mengacungkan pedang ke arah langit dengan gagahnya.
Alamat dan Rute Menuju Lokasi
Sebelum berencana merasakan aura kedekatan dengan salah satu pahlawan bangsa ini, tentu wisatawan harus mengetahui terlebih dahulu lokasi dari Makam Tuanku Imam Bonjol berada. Makam pahlawan kehormatan ini berada di Sulawesi Utara tepatnya di Kabupaten Minahasa, Kecamatan Pineleng dan di Desa Lotta. Wisatawan bisa menempuh perjalanan menggunakan kendaraan pribadi.
Dari arah Kota Manado menuju ke Makam Tuanku Imam Bonjol memerlukan waktu antara 16 sampai dengan 20 menit. Lokasinya yang berada persis di tengah-tengah permukiman warga dapat menjadi pemandangan tambahan bagi perjalanan wisatawan. Wisatawan dapat sembari melihat aktivitas dari masyarakat di Desa Lotta sebelum sampai di makam tujuan. Kesan kekerabatan tentu sangat terasa.
Wisatawan dapat menempuh perjalanan sejauh 8,5 km dari Kota Manado menuju makam. Wisatawan dapat langsung ke Jalan 14 Februari 9 untuk belok ke arah kanan menuju Jalan 14 Februari. Teruskan perjalanan ke Jalan Tololiu Supit kemudian ke arah Jalan Ring Road dengan mengambil jalur kiri. Lanjutkan ke Jalan Raya Manado lalu ke kiri menuju Jalan Pineleng-Kali hingga menemui lokasi tujuan.
Lokasinya yang berada di pedesaan persis di tengah-tengah permukiman warga dapat menciptakan aura tersendiri saat dalam perjalanan. Wisatawan akan dengan mudah menemukan rindangnya pepohonan yang berdiri di sepanjang pinggir jalan menuju area makam. Rindangnya pepohonan ini juga menghasilkan udara sejuk, belum lagi jika ditemani oleh suara kicauan burung dan sahutan warga desa.
Tidak perlu jauh-jauh ke Monumen Nasional untuk merasakan berwisata sejarah. Cukup menyambangi Sulawesi Barat, dan wisatawan akan menemukan sebuah makam yang mengandung nilai sejarah tinggi di dalamnya. Makam Tuanku Imam Bonjol menjadi incaran para pecinta sejarah. Mulai dari Abdurrahman Wahid hingga Susilo Bambang Yudhoyono pernah menyempatkan berkunjung kesini.
Wisatawan yang berkunjung bisa mempersiapkan sejumlah uang sebagai tiket masuk. Tidak ada harga yang dipatok khusus untuk menyambangi lokasi makam ini, wisatawan bisa membayarnya dengan sukarela. Akan tetapi demi kemajuan obyek wisata ini agar menjadi lebih baik kedepannya, wisatawan dapat membayar tiket masuk yang cukup banyak. Hitug-hitung saja jika wisatawan sedang bersedekah.
Aktivitas yang Menarik Dilakukan di Makam Imam Bonjol
1. Memotret Setiap Sisi Keindahan Desain Bangunan
Mungkin anda ialah seorang fotografer yang sedang bingung menentukan mana obyek yang harus difoto. Cukup datang ke lokasi ini. Selain memiliki nilai sejarah tinggi, Makam Tuanku Imam Bonjol juga memiliki desain bangunan yang terbilang cukup unik. Bagaimana tidak unik, bangunan bergaya Sumatera Barat ini berada di Sulawesi yang lokasinya sangat berjauhan. Tertarik memotret disini?
2. Menyaksikan Batu Tempat Sholat Sang Pahlawan
Batu berukuran besar yang lokasinya berada di sekitaran Makam Tuanku Imam Bonjol memiliki bekas telapak tangan, kaki dan dahi yang diyakini sebagai tempat beliau menunaikan sholat. Batu ini dulunya berada di area terbuka, tetapi sekarang batu tersebut diletakkan dekat musholla. Wisatawan masih bisa menyaksikan cap telapak tangan, kaki, dan dahi tersebut pada batu ini.
3. Berziarah serta Memanjatkan Do’a
Wisatawan yang berkunjung bisa sekaligus berziarah untuk mendo’akan beliau selalu diterima di sisi-Nya. Area pusat makam yang berada disini dilindungi oleh bangunan yang cukup luas dengan lukisan bergambar Tuanku Imam Bonjol. Persis di depan lukisan tersebut terdapat makam. Dengan memanjatkan do’a sembari membaca lafadz suci, ketenangan tentu akan menghampiri para peziarah.
Fasilitas yang Tersedia di Kawasan Makam
Wisatawan bisa merasakan fasilitas yang cukup memadai ketika berkunjung ke destinasi wisata Makam Tuanku Imam Bonjol. Walaupun lokasinya berada di pedesaan dan diapit oleh permukiman warga, tidaklah menyurutkan niat para pengelola dalam menawarkan sejumlah fasilitas. Fasilitas yang berada di area makam ini tidak lain bertujuan untuk menambah kenyamanan wisatawan saat berziarah.
Musholla yang berada di area Makam Tuanku Imam Bonjol memiliki fasilitas saluran air wudhu. Wisatawan yang tidak sempat berwudhu ataupun tertidur selama perjalanan bisa berwudhu di musholla makam. Dengan berwudhu disini, wisatawan bisa sekaligus berziarah karena kondisi wisatawan berada dalam kadaan bersih. Kesegaran yang berbeda dapat wisatawan rasakan ketika memilih berwudhu disini.
Wisatawan yang merasa terinspirasi menunaikan sholat diatas batu seperti halnya yang dilakukan oleh Tuanku Imam Bonjol bisa melakukan hal yang sama disini. Dilengkapi dengan fasilitas sajadah akan menghindari wisatawan dari resiko tergelincir ketika sholat diatas batu. Selain itu semua, wisatawan pun akan dimanjakan oleh desain bangunannya yang akan membawa wisatawan menuju ke Sumatera Barat.
Teriakan semangat memberantas kolonial Belanda dari Tuanku Imam Bonjol seakan bergeming di telinga saat berkunjung kesini. Aura gagah dan berani memajukan kebenaran yang ditampilkan dari sosok pahlawan nasional ini masih lekat terasa, didukung oleh lukisan bergambar Tuanku Imam Bonjol di salah satu sisi dindingnya. Arsitektur menarik berupa Rumah Gadang pun menjadi prioritasnya. Tertarik?