Terbenamlah dalam mistisnya Cagar Alam Leuweung Sancang di Garut, destinasi wisata hits yang kaya akan mitos, sementara keanekaragaman hayati langka di dalamnya menambah daya tarik alam yang memikat pengunjung.
Harga Tiket: Gratis, Jam Operasional: 24 Jam, Alamat: Sancang, Kec. Cibalong, Kab. Garut, Jawa Barat; Map: Cek Lokasi |
Berbicara soal pariwisata, Indonesia memiliki potensi besar dalam bidang ini. Bagaimana tidak, dari Sabang sampai Merauke ada banyak sekali tempat wisata yang bisa dikunjungi oleh wisatawan baik dari luar daerah maupun mancanegara. Di daerah Jawa Barat, tepatnya di kawasan selatan Garut, terdapat cagar alam Leuweung Sancang yang sangat luas.
Cagar alam ini selain sebagai tempat wisata Garut, juga kerap dijadikan lokasi pembelajaran praktek kerja lapangan (PKL) oleh mahasiswa dari beberapa universitas.
Leuweung Sancang merupakan salah satu kawasan yang menyimpan beragam keanekaragaman hayati baik flora maupun fauna. Sehingga wisatawan bisa berwisata sekaligus belajar di tempat ini.
Kabupaten Garut sendiri memang memiliki beragam tempat wisata menarik mulai dari wisata alam, wisata sejarah, sampai wisata kekinian pun ada disana.
Selain cagar alam ini, ada banyak tempat wisata lainnya yang menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan. Sehingga wisatawan bisa mencoba berkunjung ke Garut jika ingin berwisata bersama keluarga
Daya Tarik yang Dimiliki Cagar Alam Leuweung Sancang
1. Menyimpan Banyak Cerita Legenda dan Mitos Tertentu
Cagar alam ini menyimpan banyak cerita legenda, salah satu cerita legenda paling populer yakni kisah mitologi seekor harimau putih yang buas. Konon kabarnya harimau tersebut adalah jelmaan dari Prabu Siliwangi yang merupakan raja terakhir dari kerajaan Pajajaran pada jaman dahulu yang dikenal dengan wibawanya.
Dalam bahasa sunda, makna ‘leuweung’ adalah ‘hutan’ dan ‘sancang’ merupakan gambaran dari seorang raja agung dari kerajaan Pajajaran. Ia sengaja menghindari pertumpahan darah dengan mengasingkan diri. Kerajaan yang ditinggalkan mulai goyah semenjak hilangnya Prabu Siliwangi.
Di hutan cagar alam Leuweung Sancang inilah ia mengasingkan diri. Sebelum menghilang, mandat berharga (Amanat Uga Wangsit Siliwangi) diberikannya pada masyarakat “Lamun aing geus euweuh marengan sira, tuh deuleu tingkah polah maung” Artinya : Kalau saja aku tidak menemaimu, lihat saja tingkah laku harimau.
Hingga kini, masyarakat percaya bahwa ada harimau putih di kawasan cagar alam tersebut sehingga membuat orang-orang yang ingin berniat jahat atau merusak hutan ini menjadi berpikir dua kali saat akan melakukannya.
Oleh sebab itu, cagar alam yang di bumi Pasundan ini kerap disebut juga dengan istilah hutan karuhun (hutan leluhur).
2. Memiliki Keanekaragaman Hayati yang Langka
Kawasan hutan seluas kurang lebih 2157 hektar ini dijaga oleh sekitar 9 polisi hutan. Oleh sebab itu, jika ada yang mencuri kayu atau berbuat kejahatan bisa terkena pasal dan mendapatkan hukuman yang cukup berat. Di dalam hutan Leuweung Sancang juga terdapat beragam jenis flora dan fauna yang tergolong langka dan dilindungi.
Cagar alam Leuweung Sancang memiliki tiga tipe vegetasi yakni hutan pantai, hutan mangrove, dan hutan dataran rendah. Adapun jenis flora langka di dalam hutan ini antara lain tumbuhan Dipterocarpus sp (palahlar), Lumnitzera racemosa (kaboa), Excoecoria ocha (warejit), parasit obligat, hingga Rafflesia patma.
Sementara itu, jenis fauna langka di dalamnya yakni Panthera pardus (macan tutul Jawa), Cervus timorensis (rusa), Hylobates moloch (owa Jawa), Pavo muticus (merak), dan lain sebagainya. Di bagian perairan juga terdapat terumbu karang langka seperti Leptosens sp., Favia sp., Spongia sp., serta ikan hias Chaetodon sp. dan Labroides sp.
Sebagian wisatawan pasti tidak asing dengan tumbuhan langka Rafflesia patma. Tumbuhan Rafflesia patma termasuk salah satu dari total 15 jenis tumbuhan Rafflesia yang hidup di Indonesia.
Tumbuhan ini memiliki ukuran raksasa dengan tinggi sekitar 25-30cm, memiliki warna khas jingga dan penyangga berupa lima kelopak bunga.
3. Memiliki Pemandangan Estetik dengan Ekosistem yang Beragam
Selain menyaksikan secara langsung aneka jenis flora dan fauna yang beragam, di cagar alam Leuweung Sancang juga terdapat beragam ekosistem seperti pepohonan khas hutan mangrove yang mirip seperti pohon kaboa, pedada, api-api, granat, dan kijingkang. Ada juga kepiting bakau dan ikan glodok di sela-sela hutan mangrove.
Selain itu, jika beruntung wisatawan akan bertemu dengan satwa liar seperti biawak dan kera berekor panjang. Cagar alam yang merupakan hutan tropis ini dipenuhi dengan vegetasi jenis tumbuhan keras yang mirip dengan mangrove dengan akar mencolok ke atas yang bisa menyelamatkan hutan dari peristiwa pengikisan pantai.
Di kawasan bibir pantai juga tersebar biota yang mirip dengan fitoplankton dan tanaman alga sehingga gradasi warna pantainya tampak begitu indah. Ada pula ekosistem kepiting yang bersembunyi di area hamparan pasir. Ekosistem disana sangat terjaga sehingga satwa liar, biota, dan tumbuhan tidak akan terganggu.
Di samping itu, wisatawan yang datang akan disambut dengan lambaian pohon mangrove saat tertiup angin dan suara deburan ombak dari celah-celah tebing. Di kawasan cagar alam Leuweung Sancang ini wisatawan bisa menikmati suasana pantai yang tenang dengan lautan yang berwarna gradasi hijau kebiruan.
Alamat dan Rute Menuju Lokasi
Lokasi cagar alam Leuweung Sancang di bagian selatan dari Kabupaten Garut, Jawa Barat. Untuk mencapai ke lokasi, wisatawan bisa menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat melalui Pusat Kecamatan Pameungpeuk dengan jarak sekitar kurang lebih 20km saja dari Kabupaten Garut. Cagar alam yang berada di Kecamatan Cibalong ini juga bisa diakses dari Kota Bandung.
Jarak dari Kota Bandung menuju ke cagar alam tersebut adalah sekitar 180km dan membutuhkan waktu perjalanan melalui jalur darat kurang lebih selama 3 jam. Agar lebih mudah, wisatawan sebaiknya menggunakan google maps menuju ke lokasi atau bertanya kepada penduduk setempat.
Harga Tiket Masuk dan Jam Operasional
Terkait harga tiket masuknya, cagar alam cagar alam Leuweung Sancang yang berada di Desa Sancang ini tidak dikenakan tiket masuk sehingga wisatawan bisa memasuki kawasan wisata tersebut secara gratis.
Namun, wisatawan akan dikenakan biaya parkir sebesar Rp 10.000. Wisatawan diwajibkan untuk izin kepada petugas terlebih dahulu sebelum masuk.
Jika wisatawan ingin menjelajahi kawasan hutannya, harus menuruni sekitar 300 anak tangga. Sesampainya di bawah, ada beberapa makam yang kerap didatangi masyarakat setempat untuk berziarah. Selain itu, ada juga tempat bermain hewan langka yakni burung owa Jawa di sekitar area makam tersebut.
Aktivitas yang Menarik Dilakukan
Menyaksikan Beragam Flora dan Fauna Langka
Disebut kawasan cagar alam Leuweung Sancang bukan tanpa sebab. Ada beragam flora dan fauna langka yang bisa disaksikan secara langsung oleh wisatawan yang berkunjung.
Kawasan wisata alam cantik ini dibagi menjadi hutan mangrove, hutan pantai dan hutan dataran rendah ini di dalamnya terdapat aneka ragam flora dan fauna langka.
Menariknya, kawasan cagar alam ini dijaga oleh polisi hutan di beberapa titik sehingga orang-orang yang berniat jahat disana tidak akan berani melakukan aksi kejahatannya.
Flora dan fauna yang langka hidup dan tumbuh secara liar di kawasan cagar alam ini tanpa takut adanya gangguan perburuan liar maupun ulah jahil tangan manusia.
Camping Sambil Menikmati Pemandangan Asri
Di cagar alam ini wisatawan juga bisa melakukan aktivitas camping bersama dengan teman-teman. Karena merupakan kawasan hutan dan banyak satwa liar yang hidup disana, maka sebaiknya wisatawan tidak perlu membawa bekal makanan yang memiliki aroma menyengat agar satwa liar tidak terpancing mendatangi tenda.
Yang perlu diperhatikan juga, disana tidak ada penyewaan tenda dan perlengkapan camping lainnya, sehingga wisatawan harus membawa sendiri segala keperluan camping yang dibutuhkan. Untuk lokasi campingnya, wisatawan juga harus memastikan untuk memilih lokasi yang tepat agar terjaga keamanannya.
Hunting Foto di Cagar Alam Leuweung Sancang
Ada banyak spot foto menarik di kawasan cagar alam Leuweung Sancang. Apalagi disana terdapat beragam jenis flora langka yang tidak akan ditemukan di hutan lainnya. Wisatawan tidak diperbolehkan memetik atau mencabut tanaman maupun bunga yang ada di hutan tersebut.
Fasilitas yang Tersedia di Kawasan Wisata
Soal fasilitas, wisatawan tidak perlu khawatir karena disana terdapat lahan parkir yang cukup luas. Saat akan meninggalkan kendaraan, pastikan semua pintu kendaraan sudah tertutup dengan rapat dan juga terkunci karena mengingat banyak satwa liar di sekitar hutan. Hal ini dilakukan untuk mencegah supaya satwa tidak masuk ke dalam kendaraan.
Selain itu, di cagar alam Leuweung Sancang juga tersedia lahan yang luas untuk lokasi camping. Menjelajah kawasan cagar alam tersebut tidak cukup hanya sehari saja sehingga wisatawan bisa camping disana.
Jika wisatawan tidak ingin mendapatkan resiko dengan camping di kawasan hutan, ada sejumlah hotel atau villa yang lokasinya cukup dekat dengan lokasi cagar alam. Wisatawan bisa memilih hotel atau villa dengan menyesuaikan budget.
Cagar alam Leuweung Sancang merupakan destinasi wisata yang tepat untuk dikunjungi ketika wisatawan berencana untuk menghabiskan waktu liburan di Kabupaten Garut. Pastikan kondisi kendaraan dan tubuh dalam kondisi fit supaya aktivitas wisata disana tidak bermasalah.