Harga Tiket: Rp 25.000, Jam Operasional: 24 Jam, Alamat: Tiworiwu, Kec. Jerebuu, Kab. Ngada, Nusa Tenggara Timur; Map: Cek Lokasi |
Kampung Adat Bena merupakan peninggalan adat yang sudah ada sejak zaman megalitikum. Bangunan di dalam kawasan masih kuno yang dipertahankan sampai sekarang. Setiap rumah adat diyakini memiliki cerita sejarah unik.
Traveller yang mempunyai minat pergi ke kampung adat ini harus menjaga sikap. Anda perlu menjalin interaksi yang baik dengan masyarakat disana. Hormati setiap adat atau tradisi yang sering dilakukan di beberapa rumah milik warga.
Menikmati liburan di Kampung Bena yang masih jauh dari hiruk pikuk memang terasa begitu nyaman. Kampung yang dekat bukit ini menarik dikunjungi sambil mengambil foto. Apalagi sudah banyak traveller dari luar yang pernah liburan ke kampung unik ini.
Daya Tarik yang Dimiliki Kampung Adat Bena
1. Deretan Rumah Unik
Berlibur ke Kampung Bena memberikan penawaran deretan rumah yang sangat unik. Jika dilihat rumah warga disana seperti menyerupai bentuk U. Pada bagian tengah kampung terdapat sebuah lahan yang sering dipakai sebagai spot upacara adat. Jika beruntung Anda bisa melihat upacara penghormatan nenek moyang yang diadakan di bagian depan rumah.
Deretan rumah tersebut juga dilengkapi bangunan bhaga dan ngadhu. Bhaga dipakai untuk simbol nenek moyang wanita yang memiliki bentuk seperti miniatur rumah. Lalu ngadhu ditujukan sebagai penghormatan nenek moyang pria yang menyimpan makna. Bangunan itu terbuat dari serat ijuk serta kayu yang masih tradisional.
2. Kampung Megalitikum
Kampung Adat Bena diketahui sudah berusia ribuan tahun karena telah ada sejak zaman nenek moyang. Warga setempat masih tetap mempertahankan bangunan lama karena memiliki ciri khas yang tidak bisa diubah. Meskipun bangunan cukup tradisional, Kampung ini diyakini memberi perlindungan dari Dewa yang masih diagungkan sampai sekarang.
Rumah yang ada disini secara turun temurun akan diwariskan oleh setiap keluarga. Bagian struktur bangunan selalu dijaga dari tiap generasi yang menempati rumah. Para tamu yang datang melihat destinasi ini diharap tidak merusak rumah disana. Tetap jaga peninggalan nenek moyang dan hormati adat warga setempat.
3. Kerajinan
Kampung Adat Bena dikenal sebagai salah satu daerah penghasil kerajinan tenun. Penduduk di sekitar memang banyak yang bekerja sebagai pengrajin. Pembuatan kain tenun membutuhkan waktu yang cukup lama karena perlu teliti dalam prosesnya. Pelancong boleh melihat proses pembuatan ketika berjalan santai di daerah Kampung tersebut.
Kain tenun yang sudah jadi banyak dijual oleh warga sebagai oleh-oleh khas Bena. Traveller tidak perlu khawatir karena kualitas kain diketahui sangat bagus. Bahkan ketika digunakan kain itu akan mencerminkan kebudayaan kampung adat dengan motif yang beragam.
Alamat dan Rute Menuju Lokasi
Kampung Adat Bena terletak di Desa Tiwuriwu, Kecamatan Aimere, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur. Perjalanan ke wisata bersejarah ini diketahui cukup menguras tenaga dengan menapaki jalan yang masih jarang dipenuhi aspal. Mobil dan sepeda motor yang dibawa wisatawan bisa dititipkan dekat rumah warga. Kemudian Anda bisa melanjutkan dengan menyewa ojek yang ada di area.
Pusat kota Bajawa menjadi salah satu daerah yang cukup dekat dengan kawasan Desa Tiwuriwu. Para tamu dapat berjalan menyusuri destinasi melalui rute kota ini. Waktu 30 menit diperlukan selama berkendara dari pusat tersebut dengan membaca rute. Pengunjung bisa melintasi jalan yang memiliki tanjakan cukup ekstrim disana.
Anda yang berasal dari luar kota juga dapat menuju lokasi lewat Labuan Bajo dengan estimasi yang lebih lama. Traveller bisa menuju daerah Ruteng dan lurus ke Kampung Mborong. Kemudian beberapa kilo dari sana lanjutkan sampai area Aimere. Lanjutkan berjalan menyusuri bukit untuk menemukan Kampung Bena di bagian barat gunung.
Harga Tiket Masuk Objek Wisata
Kampung Adat Bena dipatok dengan tiket Rp 25.000 per orang yang datang. Pada bagian depan pintu masuk wisatawan akan diberi sebuah kain yang harus dipakai selama berkunjung. Kain ini sudah tidak berbayar lagi tetapi wajib dikembalikan usai pulang. Biaya tambahan lain dapat diberikan untuk sirih pinang sebesar Rp 20.000 per rombongan wisata.
Setiap kali datang ke sini pengunjung dapat menjelajahi tempat kuliner. Beberapa warga ada yang sengaja menawarkan makanan khas dari Bena dengan biaya ramah di kantong. Terdapat pula penduduk yang menjual kain tenun mulai harga Rp 200.000. Kain tersebut sudah dijahit secara rapi menggunakan motif yang cukup beragam.
Para tamu juga wajib membayar parkir kendaraan dengan harga Rp 5.000 untuk sepeda dan Rp 10.000 per mobil. Namun khusus traveller yang ingin berkunjung lebih mudah maka dapat menyewa ojek. Harga kendaraan umum itu dibandrol mulai Rp 20.000. Jadi selama menikmati jam kunjungan di Kampung itu Anda tidak butuh biaya yang menguras kantong.
Aktivitas yang Menarik Dilakukan
1. Melihat Keindahan Kampung Adat Bena
Kampung Adat Bena yang terletak dekat bukit membuat setiap mata pelancong merasa terpanah. Ketinggian Kampung bisa dipakai untuk spot menikmati panorama. Bahkan Anda juga dapat menyusuri setiap rumah yang mempunyai motif unik. Lihat kecantikan kampung di setiap sudut karena rumah seperti di perkampungan ini masih jarang dijumpai.
2. Berjalan Santai
Menyusuri kampung adat dengan berjalan santai memang menjadi salah satu aktivitas seru. Wisatawan yang ada disana bisa pula berinteraksi dengan warga setempat. Masyarakat di Kampung tersebut dikenal sangat ramah dalam menyambut tamu. Bahkan Anda bisa bertanya mengenai sejarah rumah adat dan beberapa tradisi.
3. Hunting Foto
Mengumpulkan stok foto di Kampung Bena wajib dicoba semua pelancong. Rumah adat yang telah berjejer dengan bangunan sederhana membuat latar foto semakin bertambah estetik. Wisatawan yang hunting juga bisa mengambil jepretan foto dari arah atas Kampung. Disana akan muncul sejumlah panorama yang tentu membuat kenangan foto bagus.
4. Membeli Buah Tangan
Kampung Adat Bena menjual oleh-oleh yang dibuat secara langsung oleh warga. Mulai dari kain tenun, makanan, hingga bubuk kopi dapat dibeli dengan mudah. Buah tangan ini banyak dijual di depan rumah penduduk dengan kemasan yang aman dibawa. Jadi Anda yang ingin memberi keluarga bisa berburu buah tangan karena harga terjangkau.
Fasilitas yang Tersedia di Kawasan Wisata
Kampung Adat ini memang unik karena sudah banyak fasilitas yang layak digunakan. Anda bisa menjumpai tempat yang menawarkan produk buah tangan. Setiap kali menginjakkan kaki disana pelancong dapat mencoba berburu produk khas Bena. Toilet umum sudah ada di dekat Kampung untuk setiap tamu yang memilih berkunjung ke wisata.
Kuliner yang memiliki rasa lezat dan menjadi ciri khas Bena ada yang dijual pada warung. Namun, Kampung itu belum terlalu banyak mendirikan warung. Spot duduk ada beberapa di dekat rumah milik masyarakat yang boleh dipakai kapan saja. Setiap rumah juga sangat unik karena ada yang dibuat untuk memproses kain tenun serta pengolahan biji kopi Flores.
Lahan yang biasa dipakai parkir dapat ditemukan pada gerbang sebelum masuk ke Kampung Bena. Beragam latar foto dapat dikunjungi karena rumah adat menarik dipotret. Pengunjung yang ingin ibadah harus mampir ke rumah penduduk karena tidak ada tempat khusus. Fasilitas ini harap dijaga sebaik mungkin agar Bena semakin banyak dikunjungi.
Nah, itulah penjelasan Kampung Adat Bena yang masih kental dengan adat dan budaya. Setiap kali datang pasti wisatawan terpanah karena rumah adat menyimpan keunikan. Bahkan penduduk diketahui murah senyum dan ramah. Selama liburan jangan lupa tetap jaga sopan santun untuk menghargai adat warga.