Kali Code, spot terbaik untuk pecinta fotografi di Jogja yang menawarkan keunikan arsitektur yang memukau.
Harga Tiket: Gratis, Jam Operasional: 16.00-03.00 WIB, Alamat: Puton, Trimulyo, Kec. Jetis, Kab. Bantul, DI Yogyakarta; Map: Cek Lokasi |
Jogja menjadi salah satu wilayah yang selalu menarik dikunjungi karena memiliki berbagai destinasi wisata. Bukan hanya wisata alam, sejarah, atau wahana, melainkan banyak lagi lainnya. Kali Code Jogja adalah salah satu destinasi wisata Bantul yang dimaksud. Sebuah perkampungan di bantaran sungai ini menyimpan banyak hal menarik yang menjadikan rasa penasaran.
Termasuk perkampungan padat penduduk, dulunya kali ini hanya sebagai tempat pembuangan sampah oleh warga sekitarnya. Kondisinya yang kumuh dan kotor menjadi pemandangan sehari-hari, baunya pun jauh dari kata sedap. Setiap orang yang memandang dan melewatinya tidak ada yang melirik sama sekali, apalagi berniat mengunjunginya.
Tetapi kali ini jauh berbeda, keindahan dan keunikan nya dapat disaksikan siapa saja dari kejauhan. Bantaran kali dengan panjang sekitar 42 kilometer ini menjadi pembagi batas wilayah Yogyakarta, yakni di bagian barat dan timur. Dengan alasan itu pula yang menjadikannya sebagai salah satu ikon kota Jogja.
Daya Tarik yang Dimiliki Kali Code Jogja

Kali Code dulunya tidak memiliki daya tarik apa pun yang menjadikan wisatawan berkunjung. Hanya ada sampah rumah tangga yang berserakan sehingga menghambat laju pergerakan aliran air. Kesan kumuh dan kotor sangat jelas, termasuk bau sampah yang menyengat. Lain dulu lain sekarang, karena saat ini banyak daya tarik yang wajib anda ketahui.
1. Sejarah Panjang Kali Code
Perubahan dari kali yang dulunya kumuh dan saat ini menjadi asri dan sejuk dimulai pada tahun 1980. Dialah sang budayawan yang dikenal dengan Y.B. Mangunwijaya atau Romo Mangun yang menjadi inspirasi utamanya. Beliau bukan salah satu warga asli kampung kali Code, namun keprihatinan yang mendalam membuat beliau ingin mengubahnya.
Dengan alasan ingin menjadikan sungai lebih bersih dan nyaman, beliau rela berpindah dari tempat nyamannya menjadi penduduk di sekitar kali. Perjuangan yang patut di apresiasi tentunya, karena tidak semua orang rela melakukan hal yang sama. Bukan untuk memerintahkan warga membuang sampah pada tempatnya, bukan pula melarang warga membuang sampah di kali.
Setiap hari, Romo Mangun memberikan contoh membuang sampah di tempatnya yang merupakan cikal bakal kebersihan Kali Code Jogja saat ini. Lambat alun, warga sekitar meniru tindakan terpuji nya yang hingga saat ini menjadi kebiasaan. Setelah berhasil mengubah kebiasaan buruk menjadi lebih baik, Romo Mangun membangun berbagai fasilitas umum, seperti toilet, balai pertemuan, dan sarana belajar mengajar.
2. Keunikan Arsitektur
Daya tarik berikutnya dari seni arsitektur yang unik dan terkesan ramai. Di setiap atap rumah di cat warna-warni tidak beraturan sehingga menciptakan gradasi warna unik jika dilihat dari kejauhan. Bagian samping rumah menggunakan tirai anyaman dari bambu yang juga di cat berbagai warna, tergantung dari pemilik rumah.
3. Pernah Mendapatkan Anugerah Internasional
Hampir setiap bangunan rumah memiliki desain huruf A sebagai tiang penyangganya sehingga menjadikannya semakin unik. Dengan alasan ini pula Kali Code sempat mendapatkan anugerah internasional dari kategori arsitektur yang dikenal dengan Aga Khan Award. Di mata dunia, keberadaan perkampungan ini diakui keberadaannya dan sekaligus dianggap unik.
4. Berada di Kaki Gunung Semeru
Suasana asri dan cuaca dingin tidak lepas dari lokasinya, yakni berada di kaki Gunung Merapi. Bahkan ketika gunung tersebut memuntahkan lahar panasnya, kali atau sungai inilah yang menjadi jalan utama lahar tersebut. Di beberapa titik dibagikan pinggir kali tumbuh subur pepohonan rindang yang menambah kesejukan suasana.
5. Keindahannya di Malam Hari
Di siang hari atau ketika matahari masih melaksanakan tugasnya memang tidak begitu indah melihat Kali Code. Hanya desain bangunan unik dan warna warni kampung menjadi pemandangan utama. Tetapi ketika malam hari, perkampungan di pinggir kali ini mulai menampakkan keindahannya.
Deretan lampu gantung atau lampion menghiasi setiap akses jalan utama. Tidak terlalu lebar memang, namun memberikan kesan damai dan indah bagi siapa saja yang memandangnya. Keindahan tersebut tidak hanya ketika anda memasuki perkampungan, melainkan juga dari kejauhan, terutama ketika berada di atas Jembatan Gondolayu.
Alamat dan Rute Menuju Lokasi

Kali Code berada di Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Gondokusuman, Yogyakarta. Dengan panjang sungai 42 kilometer, tentunya tidak sulit menemukan lokasi utama dari destinasi wisata kali ini. Apalagi jika panjang tersebut melalui setiap jembatan yang ada di Jogja, mulai Jembatan Tungkak, Jembatan Sayidan, Jembatan Dayu, hingga Jembatan Plumbon.
Namun jika anda ingin mengunjungi kampung Kali Code, gunakan Jembatan Gondolayu sebagai patokan utama. Ketika anda berada di jembatan tersebut, lanjutkan dengan mencari gang sempit sebagai akses masuk utamanya. Gang yang dimaksud lumayan sempit dan tidak bisa dilalui dua motor sekaligus. Supaya lebih meyakinkan, tanyakan warga sekitar karena hingga saat ini masih belum ada papan petunjuk.
Harga Tiket Masuk dan Jam Operasional
Fungsi utama dari perkampungan yang ada di bantaran Kali Code Jogja ini bukanlah sebuah destinasi wisata. Anda bebas masuk mengunjunginya kapan pun jika mau. Artinya, tidak ada tiket masuk yang berlaku apabila anda masuk ke lokasi perkampungan. Hanya saja jalannya cukup sempit dan terkadang licin ketika musim hujan, jadi diharapkan selalu berhati-hati.
Untuk tarif parkir pun masih belum ada yang resmi, anda bisa parkir kendaraan di balai pertemuan yang ada di dalam perkampungan. Bagi yang membawa mobil, maka terpaksa harus parkir di luar perkampungan karena tidak ada akses jalan yang bisa dimasuki. Secara keseluruhan, hampir tidak ada biaya apapun yang harus dikeluarkan.
Aktivitas yang Menarik Dilakukan

Gratis dan tidak perlu biaya apapun ketika mengunjungi Kali Code, namun bukan berarti tidak ada aktivitas yang bisa dilakukan. Selain daya tarik yang disebutkan, aktivitas berikut termasuk salah satu alasan wisatawan berkunjung!
Menikmati Keunikan Arsitektur Bangunan
Rata-rata pengunjung yang datang ingin melihat keunikan arsitektur bangunan yang ada di perkampungan. Warna-warni indah dengan desain khas menjadi daya tarik dan layak dinikmati. Meskipun bukan pemandangan alam, namun tetap memerikan kesan mendalam. Apalagi jika mengingat dulunya hanya sebuah perkampungan kumuh yang ada di Jogja.
Selain itu, di beberapa dinding fasilitas umum terdapat tulisan pesan yang antimainstream. Entah siapa yang membuatnya dan untuk tujuan apa, namun sepertinya pesan tersebut ditujukan kepada penguasa. Sebagai contoh adalah salah satu dinding bertuliskan ‘negeri ini raya, hijaukan damai, dan itu milik rakyat, bukan milik penguasa’.
Mengunjung Perpustakaan Umum
Kali Code Jogja memiliki sebuah perpustakaan umum yang berada di tengah perkampungan, lokasinya tidak jauh dari balai pertemuan warga. Tidak terlalu besar, namun koleksi bukunya lumayan untuk menambah wawasan. Ada pula buku komik dan majalah tempo dulu yang mungkin bisa dijadikan bahan untuk nostalgia.
Pengunjung bebas masuk di perpustakaan tersebut tanpa harus membayar biaya apapun. Sayangnya, buku yang disediakan tidak boleh disewa untuk dibawa pulang. Hanya diperbolehkan untuk dibaca ditempat. Selain itu, sepertinya tidak banyak yang mengunjungi perpustakaan karena sebagian besar bukunya berdebu. Sebagai pengunjung, tidak ada salahnya jika anda sesekali menjadi tamu di perpustakaan tersebut.
Bercengkerama dengan Warga Sekitar
Keramahan warga Jogja memang tidak diragukan lagi, termasuk yang mendiami Kali Code. Tidak sedikit pengunjung yang datang diberi sambutan hangat dengan kata ‘hati-hati’ atau hanya sekedar senyum tipis di wajah. Keramahan ini tidak boleh dilewatkan, silahkan gunakan sebaik-baiknya untuk bercengkerama dengan mereka.
Sambil bercanda, penting juga untuk menanyakan asal usul atau sejarah dari perkampungan yang dulunya kumuh ini. Siapa sebenarnya Romo Mangun dan apa pekerjaan sehari-harinya, tampaknya hal tersebut menarik dibahas. Bisa juga menanyakan siapa saja yang terlibat dari perubahan besar ini, dan siapa pula yang menjadi penerus serta penanggung jawabnya.
Wisata Kuliner Nikmat di Kali Code
Di malam hari, banyak penjual angkringan yang memenuhi hampir di setiap titik Kali Code. Berbagai menu makanan tersedia, terutama untuk nasi kucing khas Jogja. Wisata kuliner tentunya menjadi aktivitas seru yang dilakukan selama berada di lokasi. Tentunya hanya ketika di malam hari, karena di siang hari hanya ada beberapa penjual saja, bahkan terkadang tidak ada sama sekali.
Fasilitas yang Tersedia di Kawasan Wisata

Bukan sebuah destinasi wisata resmi yang dikelola pemerintah, tidak pula warga sekitar memanfaatkannya sebagai objek wisata. Kampung ini hanya sebatas perkampungan biasa sehingga hampir tidak ada fasilitas yang memadai. Meski demikian, tetap saja anda bisa menggunakan toilet umum yang ada di dalam kampung.
Bagi yang ingin beribadah, ada juga mushola yang bisa digunakan. Fasilitas lain yang ditemukan adalah beberapa warung di siang hari. Di malam hari tidak sulit menemukan fasilitas warung yang dimaksud. Untuk tempat parkir, silahkan manfaatkan lahan kosong yang ada di dalam kampung jika ada, karena hingga saat ini masih belum ada tempat parkir resmi.
Itulah seputar sejarah, keunikan, dan daya tarik Kali Code Jogja. Apabila anda berminat berkunjung, kami sarankan pada malam hari karena suasana lebih nyaman dan indah disertai lampion yang tersebar di sepanjang jalan utama. Selain itu, di malam hari banyak penjual makanan bagi yang ingin liburan sambil berwisata kuliner.