Harga Tiket: Gratis, Jam Operasional: 24 Jam, Alamat: Parangtritis, Kec. Kretek, Kab. Bantul, DI Yogyakarta; Map: Cek Lokasi |
Dari banyaknya tempat wisata di Bantul, Jogja, Cepuri Parangkusumo sepertinya menarik dibahas. Bukan karena keindahannya, atau banyaknya permainan wahana yang disediakan, namun karena sejarahnya yang panjang. Meski tidak begitu ramai seperti halnya wisata pada umumnya, namun tempat ini memberikan sensasi liburan yang berbeda.
Bukan pantai, namun letaknya dekat dengan pantai ternama di Jogja. Adapun pantai yang dimaksud namanya sama seperti tempat wisata yang kita bahas kali ini, yaitu Pantai Parangkusumo. Pengunjung yang datang biasanya menyempatkan diri mampir ke sini setelah puas bermain di pantai, atau bisa juga sebaliknya.
Bukan wisata alam, bukan pula wahana, tempat ini merupakan salah satu objek wisata religi di Jogja. Oleh sebab itulah pengunjung yang datang sebagian besar bertujuan untuk ziarah. Menariknya, kali ini bukanlah makam seperti halnya wisata religi pada umumnya. Apa yang menarik di sini adalah dua batu ikonik yang memiliki sejarah panjang pendiri Kerajaan Mataram.
➥ Paket Wisata 1 Hari Jogja (Heha Ocean View, Bukit Becici, Hutan Pinus Pengger)
Daya Tarik yang Dimiliki Cepuri Parangkusumo
Cepuri Parangkusumo memang tidak terlalu ramai, namun setiap hari ada saja pengunjung yang datang. Ada beberapa alasan kenapa tempat ini dikunjungi, tidak lain adalah karena daya tarik yang dimiliki. Penasaran dengan apa yang dimaksud? Silahkan simak penjelasan berikut!
✦ Sejarah Cepuri Parangkusumo
Sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya, tempat yang menjadi wisata religi ini erat kaitannya dengan pendiri Kerajaan Mataram. Beliau tidak lain adalah Panembahan Senopati atau yang dikenal dengan Danang Sutawijaya. Ketika zaman Belanda, beliau mencari cara untuk melawan dan mengusir penjajah dari bumi nusantara.
Jika hanya mengandalkan rakyat biasa tentu tidak masuk akal, karena pada waktu itu mereka belum siap bertempur. Atas inisiatifnya sendiri, Panembahan Senopati bertapa dan bertirakat di sebuah tempat di lautan, yang nantinya menjadi cikal bakal Cepuri Parangkusumo. Selama beberapa hari, usahanya mulai membuahkan hasil dengan munculnya sosok cantik di sebelahnya.
Sosok ini adalah Kanjeng Roro Kidul yang dianggap sebagai penguasa Pantai Selatan. Panembahan Senopati yang berparas rupawan pun mendapatkan sambutan yang baik oleh sang ratu. Setelah mengutarakan niatnya, akhirnya Ratu Selatan setuju dan akan membantu beliau melawan penjajah Belanda.
Namun bantuan yang ditawarkan Nyi Roro Kidul bukan tanpa imbalan. Syaratnya adalah Panembahan Senopati harus menjadikannya sebagai istri gaib. Tidak hanya berlaku bagi dirinya saja, tetapi juga bagi keturunannya yang memimpin kerajaan. Perjanjian ini berlaku hingga saat ini, dan sebagian besar warga percaya akan kebenarannya.
✦ Batu Karang Ikonik
Sejarah Cepuri Parangkusumo yang menghasilkan perjanjian antara Panembahan Senopati dengan Ratu Pantai Selatan semakin diperkuat dengan adanya dua batu ikonik. Inilah yang membuat warga sekitar percaya akan sejarah dan pertemuan dua pasang kekasih tersebut. Batu ini diabadikan dan hingga kini masih ada di tempat wisata.
Bukan hanya satu batu, melainkan dua batu yang lokasinya tidak jauh. Jaraknya hanya beberapa meter saja, keduanya memiliki ukuran yang berbeda, satu besar dan satu kecil. Kedua batu karang inilah yang menjadi tempat keduanya bertemu. Batu besar dipercaya sebagai tempat bertapa Panembahan Senopati, sedangkan yang kecil merupakan tempat duduknya Kanjeng Ratu Selatan.
Karena dianggap sakral, kedua batu yang menjadi ikon Cepuri Parangkusumo ini dibatasi oleh tembok berwarna putih. Bagi siapa saja yang ingin memasukinya wajib lapor kepada juru kunci. Adanya batu karang ini semakin memperkuat bahwa dulunya tempat yang sudah dijadikan tempat wisata ini tidak lain adalah lautan.
✦ Sebagai Wisata Religi di Jogja
Selanjutny mengapa tempat bersejarah ini selalu dikunjungi, karena dijadikan sebagai wisata religi. Sebagaimana yang disebutkan tadi, tidak ada makam yang ditemukan di sini. Wisata religi yang dimaksud adalah dua batu karang yang dijelaskan diatas. Pengunjung pada umumnya bermunajat, dan menjadikan batu ini sebagai perantara.
Siapa saja boleh mengunjungi Cepuri Parangkusumo, bahkan turis asing sekalipun. Ketika berkunjung, pastikan anda memukul kentongan yang tersedia di pintu masuk. Setelah tiga kali memukul kentongan tersebut, abdi dalem atau juru kunci akan keluar dan menyambut kedatangan anda. Ini termasuk salah satu keunikan yang tidak dimiliki wisata religi lainnya.
➥ Paket Wisata 1Hari Jogja (Tumpeng Menoreh, Kebun Teh Nglinggo & Lainnya)
Alamat, Rute Lokasi dan Tiket Masuk
Mudah sekali menemukan tempat wisata ini, karena sangat strategis. Jarak dari pusat kota Bantul hanya berjarak 17 kilometer, rata-rata dibutuhkan waktu 30 menit untuk tiba di tempat wisata. Alamat lengkap Cepuri Parangkusumo berada di Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta.
Dari banyaknya rute yang bisa dilewati, yang paling disarankan adalah melalui Jalan Samas. Selanjutnya silahkan menuju ke Jalan Ganjuran, lalu ke Jalan Mulyodadi. Tujuan berikutnya yakni menuju ke Perempatan Paker, silahkan ambil arah kanan. Dari sini, anda hanya perlu mengikuti jalur utama hingga tiba di Jalan Parangtritis.
Sepanjang jalur ini, silahkan ikuti jalur utama hingga tiba di tempat wisata. Jalur yang anda tempuh cukup mudah dilalui, kondisi jalannya pun relatif bagus. Apabila masih bingung, atau anda tidak menguasai medan, sebaiknya menggunakan aplikasi peta digital. Bisa juga bertanya langsung pada warga sekitar, atau melihat papan petunjuk yang tersedia.
Memasuki Cepuri Parangkusumo tidak dikenakan biaya apapun, mungkin hanya retribusi parkir. Namun demikian, di tempat ini tersedia kotak amal bagi pengunjung yang ingin bersedekah. Wisata religi ini dibuka setiap hari, di waktu tertentu diadakan upacara adat sehingga kondisinya semakin ramai.
Aktivitas yang Menarik Dilakukan
Selama berada di sini, ada banyak hal yang dapat anda lakukan, jadi dijamin anda tidak akan bosan berlama-lama. Namun tentu bukan hanya berziarah saja, melainkan juga mengunjungi wisata lain yang berdekatan.
1. Mengenal Sejarah Lokal
Karena termasuk wisata sejarah, Cepuri Parangkusumo cocok dijadikan aktivitas belajar sejarah. Bukan hanya mengenal dua batu yang dijelaskan sebelumnya, namun sejarah Kerajaan Mataram yang menjadi cikal bakal Yogyakarta. Dalam hal ini, ada abdi dalem yang siap menjawab setiap pertanyaan yang anda ajukan, jadi semakin mudah mempelajarinya.
2. Ziarah dan Berdoa
Aktivitas selanjutnya yang dapat dilakukan di sini yakni ziarah dan berdoa. Banyak wisatawan yang melakukan kegiatan ini, bahkan sebagian besar menjadi tujuan utamanya. Adapun doa yang dilakukan biasanya di dekat dua batu karang ikonik. Abdi dalem dengan senang hati membukakan pagar bagi semua pengunjung.
Bahkan anda pun akan diperlakukan secara spesial, misalnya abdi dalem menggelar tikar dan menyediakan minuman. Namun ingat, sebaiknya tidak menjadikan kedua batu tersebut sebagai penolong dan sejenisnya. Cukup jadikan bahwa batu yang dimaksud merupakan peninggalan bersejarah dan sekaligus mendoakan pejuang terdahulu.
3. Mengunjungi Pantai Sekitar Cepuri Parangkusumo
Cepuri Parangkusumo dekat dengan beberapa tempat wisata lainnya, seperti Pantai Parangkusumo dan Pantai Parangtritis. Sebelum atau sesudah di sini, silahkan mengunjungi tempat wisata yang dimaksud. Jaraknya tidak terlalu jauh, anda hanya perlu berjalan kaki untuk menempuhnya.
Fasilitas yang Tersedia di Kawasan Wisata
Dalam hal fasilitas, objek wisata sejarah dan religi ini memang tidak begitu lengkap. Namun untuk fasilitas umum dan penting seperti yang ada di tempat wisata lain pastinya ada. Misalnya area parkir untuk menitipkan kendaraan, toilet, dan mushola. Bagi anda yang ingin menikmati wisata kuliner, ada beberapa warung yang menyediakan menu makanan khas.
Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai wisata religi di Jogja, yaitu Cepuri Parangkusumo. Sedikit ulasan diatas diharapkan memberi anda gambaran, baik mengenai daya tarik atau aktivitas yang menarik dilakukan. Memang tidak terlalu seru dibandingkan wisata lainnya, namun tidak ada salahnya anda mengenal sejarah Yogyakarta.