Harga Tiket: Gratis, Jam Operasional: 24 Jam, Alamat: Jl. Kasepuhan, Kesepuhan, Kec. Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jawa Barat; Map: Cek Lokasi |
Bagi warga Cirebon, nama Masjid Agung Sang Cipta Rasa pastinya tidak asing lagi. Bukan hanya digunakan sebagai tempat ibadah seperti halnya masjid pada umumnya. Masjid ini juga dijadikan salah satu tujuan wisata religi. Pasalnya, ada banyak sekali nilai sejarah yang didapatkan pelajaran, terutama sejarah penyebaran agama Islam.
Memang sangat wajar apabila sebuah masjid dijadikan tempat ibadah. Memang itulah fungsi utamanya, selain dijadikan tempat mengumpulkan dan menyebarkan informasi tentunya. Namun ada juga masjid yang memiliki bilai sejarah dan keunikan, biasanya hal ini dimiliki oleh masjid yang berusia ratusan tahun.
Seperti halnya yang kita bahas kali ini, Masjid Agung Sang Cipta Rasa pertama kali dibangun pada tahun 1408. Artinya, masjid ini memiliki usia ratusan tahun dan sampai saat ini masih terlihat kokoh. Meski ada renovasi di beberapa bagiannya, tetapi untuk bangunan utamanya masih asli terbuat dari bahan utama bata merah.
Daya Tarik Masjid Agung Sang Cipta Rasa
Bukan termasuk objek wisata resmi, namun setiap hari banyak pengunjung yang datang. Selain bertujuan untuk ibadah, sebagian dari mereka sengaja mampir untuk menilik nilai sejarahnya. Namun yang pasti, kedatangan mereka dikarenakan daya tarik yang dimiliki Masjid Agung Sang Cipta Rasa.
1. Sejarah Masjid Agung Sang Cipta Rasa
Adanya masjid tua di Cirebon ini tidak lepas dari peran Sunan Gunung Jati dan Raden Sepat. Kedua tokoh dan pemuka agama Islam itulah yang menjadi arsitektur utamanya. Meski termasuk tempat ibadah umat Islam, namun pembangunan dibantu oleh beberapa warga sekitar yang tidak beragama Islam.
Bahkan menurut sejarah, masjid ini dibangun oleh 500 orang pekerja dari berbagai agama. Mereka datang dari berbagai daerah, bukan hanya Cirebon, namun juga dari Demak dan sekitarnya. Memang tidak diketahui pasti berapa lama pembangunan masjid ini, tetapi warga sekitar percaya bahwa pembangunan hanya memakan waktu semalam saja.
Tujuan dari pembangunan Masjid Agung Sang Cipta Rasa tidak lain sebagai pusat penyebaran agama Islam. Kala itu adalah masa kerajaan Majapahit, dimana Islam masih tergolong minoritas. Dengan adanya masjid ini, diharapkan penyebaran agama Islam semakin mudah dan berkembang cepat.
2. Arsitektur Bangunan Penuh Makna
Selain nilai sejarahnya, masjid di Cirebon ini juga memiliki daya tarik dari arsitektur bangunannya yang unik. Tidak ada kemewahan di sini, semuanya serba sederhana. Meski demikian, setiap bangunannya memiliki nilai filosofi yang tinggi dan mendalam. Sunan Gunung Jati dan Raden Sepat memadukan unsur Jawa dan Hindu – Budha dalam pembangunannya.
Anda bisa melihat adanya limasan di bagian atapnya seperti rumah Joglo yang merupakan bangunan khas Jawa. Sedangkan unsur Hindu – Budha dapat dilihat dari adanya gapura pada pintu masuk yang menyerupai candi bentar. Masjid Agung Sang Cipta Rasa memiliki 12 pilar utama yang kokoh sebagai penyangganya.
Meskipun telah direnovasi dengan menambahkan 18 pilar, namun untuk pilar utamanya yang terbuat dari kayu jati dibiarkan seperti aslinya. Masjid ini memiliki 9 pintu, hanya satu diantaranya yang hanya dibuka ketika perayaan hari besar Islam. Adapun makna 9 pintu tersebut adalah Wali Songo yang merupakan tokoh penyebar Islam di Jawa.
Pintu utama berukuran sekitar 240 centimeter, sedangkan 8 pintu lainnya hanya 160 centimeter. Bukan tanpa alasan kenapa 8 pintu yang digunakan sehari-hari ini dibuat lebih pendek. Terdapat makna filosofi yang mendalam, yakni diharapkan setiap jamaah yang masuk masjid menundukkan diri dan hatinya.
Di bagian mihrab terdapat 3 batu yang dipasang langsung oleh Sunan Gunung Jati, Sunan Kalijaga, dan Sunan Bonang pada saat pembangunan. Ketiga batu tersebut juga memiliki makna filosofi, yaitu Iman, Islam, dan Ihsan. Nama Masjid Agung Sang Cipta Rasa juga memiliki makna, yaitu siapa saja yang datang diharapkan sepenuhnya menyerahkan diri kepada Tuhan.
3. Azan Pitu
Pada umumnya, tempat ibadah umat Islam hanya mengumandangkan satu azan sebagai tanda masuknya waktu solat. Di sini juga sama, anda akan mendengarkan satu azan yang dikumandangkan satu muazin. Namun bedanya, ketika di hari Jumat atau sebelum melaksanakan solat Jumat, masjid ini memiliki tradisi Azan Pitu.
Tradisi tersebut sudah turun temurun dilaksanakan di Masjid Agung Sang Cipta Rasa dan sampai saat ini masih dilestarikan. Azan dikumandangkan oleh tujuh orang muazin sekaligus dalam waktu yang sama. Sejarah adanya tradisi ini tidak lepas dari Aji Menjangan Wulung yang mengamalkan ilmu hitam. Siapa saja yang azan waktu itu, dia akan meninggal karena ilmu hitam tersebut.
Atas inisiatif Sunan Gunung Jati untuk mengalahkan Aji Menjangan Wulung, beliau memerintahkan tujuh orang untuk azan secara bersamaan. Benar saja, seketika dikumandangkan azan tersebut, Aji Menjangan Wulung tidak lagi menampakkan diri seolah musnah ditelan bumi.
Alamat dan Rute Menuju Lokasi
Masjid Agung Sang Cipta Rasa berada di lokasi yang sangat strategis sehingga anda tidak repot ketika mencarinya. Alamat masjid tua di Cirebon ini berada di Desa Kesepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Patokan utamanya adalah Alun-alun Kejaksan, jaraknya hanya sekitar 3 kilometer.
Silahkan menuju ke Jalan Veteran dari alun-alun tersebut, kemudian ke Jalan Sisingamangaraja. Silahkan menuju ke Jalan Benteng dan Jalan Kebumen untuk rute selanjutnya. Patokan berikutnya adalah pasar loak, silahkan lihat papan petunjuk dari titik ini, atau anda bisa menggunakan aplikasi peta digital.
Sebagaimana tempat ibadah pada umumnya, mengunjungi Masjid Agung Sang Cipta Rasa juga tidak dikenakan biaya masuk. Menariknya, siapa saja boleh datang ke sini asalkan tidak mengganggu aktivitas ibadah. Namun jika anda memiliki kelebihan rezeki, ada baiknya mengisi kotak amal yang disediakan di beberapa sudut masjid.
Aktivitas yang Menarik di Masjid Agung Sang Cipta Rasa
Dalam hal aktivitas, pastinya banyak yang mengira bahwa di masjid ini sangat minim. Tidak salah memang, karena sejatinya sebuah masjid digunakan untuk aktivitas ibadah. Tetapi di sini, anda bisa melakukan beberapa aktivitas lain, berikut contohnya!
1. Melakukan Ibadah
Aktivitas pertama di Masjid Agung Sang Cipta Rasa pastinya adalah beribadah, sangat tidak pantas jika anda datang tanpa harus ibadah terlebih dahulu. Apabila anda datang belum masuk waktu solat, tidak ada salahnya solat sunah terlebih dahulu. Selain itu, anda bisa tilawah quran atau zikir untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan.
2. Berkeliling Masjid
Setelah selesai beribadah, usahakan jangan langsung pulang. Kurang lengkap rasanya jika anda tidak berkeliling untuk melihat lebih detail arsitektur dan keunikan yang dimiliki masjid di Cirebon ini. Ada banyak hal yang dapat anda saksikan, salah satunya adalah mimbar tua. Mimbar ini memiliki ukiran khas yang dibuat Sunan Gunung Jati dengan bunga yang terhubung rantai.
3. Minum Air Sumur
Masjid Agung Sang Cipta Rasa memiliki sumur yang dipercaya memiliki banyak khasiat, yakni menyembuhkan berbagai macam penyakit dan menjaga kesehatan. Sumur ini bernama Bayu Cis, ada pula yang menyebutnya sebagai Sumur Zam Zam karena sumber airnya tidak berhenti. Anda bisa langsung meminumnya di tempat atau membawanya pulang sebagai oleh-oleh.
Fasilitas yang Tersedia di Kawasan Masjid
Meski bukan termasuk objek wisata religi resmi, namun soal fasilitas tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Masjid ini memiliki pelataran yang cukup luas untuk lokasi parkir, kondisinya pun aman. Ada juga toilet apabila anda ingin buang air, juga tersedia tempat wudhu sebagaimana masjid pada umumnya. Jika ingin istirahat, silahkan menuju ke serambi masjid.
Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai salah satu tujuan wisata alternatif di Cirebon. Masjid Agung Sang Cipta Rasa juga dianggap sebagai objek wisata religi oleh sebagian wisatawan. Apapun itu, yang jelas masjid ini memiliki keunikan dan sejarah yang panjang sehingga layak dikunjungi.