Harga Tiket: Rp 50.000, Jam Operasional: 06.00-19.00 WIB, Alamat: Jl. Pura Telaga Mas Lempuyang, Tri Buana, Kec. Abang, Kab. Karangasem, Bali; Map: Cek Lokasi |
Indonesia kaya akan ragam budaya yang direpresentasikan dengan bangunan-bangunan kuno bernilai sejarah yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Salah satu pulau yang dikenal sebagai pulau dengan budaya khasnya adalah pulau Bali, Karangasem. Di Bali sendiri terdapat banyak pura bersejarah, salah satunya adalah Pura Penataran Agung Lempuyang.
Budaya Bali memang seolah sudah mendarah daging bagi masyarakat asli Bali. Berbeda dengan wilayah lainnya yang ada di Indonesia, budaya di Bali terlihat sangat kentara ketika para wisatawan menginjakkan kaki yang pertama kalinya di pulau tersebut. Di Bandara Ngurah Rai pun, budaya khas Bali sudah tampak nyata dengan ciri-ciri tertentu.
Terlebih lagi ketika para wisatawan mengunjungi pura ini. Nuansa yang disuguhkan akan sangat berbeda dengan tempat wisata lainnya karena pura tersebut merupakan tempat peribadatan umat Hindu. Bahkan, mengunjunginya pun diharuskan menggunakan pakaian adat walaupun tujuannya bukan untuk beribadah melainkan untuk sekedar berwisata.
Daya Tarik Pura Penataran Agung Lempuyang
1. Memiliki Ribuan Anak Tangga ke Puncak Gunung
Pura yang ada di wilayah Bali ini mempunyai kurang lebih 1.700 anak tangga yang harus ditapaki wisatawan agar bisa sampai di puncak gunung. Perjalanan trekking menapaki anak tangga menjadi pengalaman seru bagi wisatawan yang hobi mendaki. Pura Penataran Agung Lempuyang merupakan pura pertama di Banjar Purwa Ayu.
Jika wisatawan ingin mencapai puncak gunung, wisatawan bisa naik dengan menapaki ribuan anak tangga hingga sampai di Pura Madya. Setelah itu, perjalanan dilanjutkan kembali selama puluhan menit hingga sampai di puncak. Sesampainya di puncak, wisatawan akan menemukan keberadaan pura Lempuyang Luhur.
2. Termasuk dalam Daftar Pura Sad Kahyangan yang Ada di Bali
Bali mempunyai banyak pura Hindu dengan fungsi yang berbeda-beda. Pura di Bali dibagi menjadi 3 golongan yakni Pura Sad Kahyangan, Pura Dang Kahyangan, dan Pura Kahyangan Jagat. Pura Penataran Agung Lempuyang termasuk Pura Sad Kahyangan yang fungsinya adalah sebagai tempat untuk pemujaan Ida Hyang Iswara.
Lokasi pura berada di bagian timur yang memiliki simbol berwarna putih. Ida Hyang Iswara merupakan penuntun rohani, pengemban dharma, dan penegak kebenaran. Pura tersebut juga merupakan stana bagi Ida hatara Hyang Gni Jaya dimana ia melakukan samadi, yoga dan tapa untuk mencapai kesempurnaan bathin.
3. Pintu Masuk Utamanya Berupa Gapura
Pintu masuk utama Pura Penataran Agung Lempuyang adalah berupa gapura. Wisatawan maupun masyarakat setempat yang beragama Hindu akan melewati gapura tersebut ketika akan memasuki area pura. Selain sebagai pintu masuk, gapura ini juga berfungsi sebagai spot foto.
Terdapat jasa foto yang siap sedia memotret wisatawan yang ingin mengabadikan momen di depan gapura pura menggunakan kamera canggih. Akan tetapi, setiap hari suci untuk agama Hindu berlangsung seperti odalan atau pujawali, hari purnama, hari raya kuningan, galungan, kegiatan foto-foto diberhentikan sementara.
Alamat dan Rute Menuju Lokasi
Lokasi pura berada di daerah Karangasem, tepatnya di kaki Gunung Lempuyang. Panorama alamnya begitu instagenic sehingga termasuk destinasi wisata menarik di Bali. Wisatawan bisa mengakses lokasi pura menggunakan bus pariwisata atau mobil. Perjalanan ke lokasi cukup berkelok dan menanjak.
Sampai di pelataran utama Pura Penataran Agung Lempuyang, wisatawan akan diarahkan menuju ke area parkir utama yang luas. Area parkir tersebut dapat menampung bus pariwisata dan mobil hingga puluhan. Disana tersedia kendaraan shuttle yang disediakan masyarakat setempat.
Wisatawan yang suka mendaki bisa lebih mengenal budaya masyarakat Bali dan berbaur dengan alam melalui trekking dan hiking ke Pura Lempuyang Luhur. Perjalanan menuju ke puncak gunung membutuhkan stamina kuat agar bisa menaiki tangga berjumlah ribuan sampai ke puncak. Perjalanan pendakian membutuhkan waktu kurang lebih 2 jam.
Harga Tiket Masuk Destinasi Religi
Untuk masuk ke area pura, wisatawan domestik diharuskan membayar tiket masuk sebesar Ro 50.000 per orang. Sementara itu, untuk wisatawan mancanegara, tiket masuknya adalah Rp 100.000 per orang. Wisatawan yang membutuhkan shuttle atau layanan antar jemput dari lokasi tempat parkir menuju ke lokasi harus membayar Rp 25.000 per orang untuk sekali trip.
Untuk wisatawan yang ingin berfoto di depan gapura pura, usahakan datang sebelum terbitnya matahari. Namun yang perlu diketahui adalah antrean di depan gapura Pura Penataran Agung Lempuyang sangat ramai. Sehingga wisatawan harus sabar mengantri untuk bisa berfoto di spot favorit wisatawan ini.
Aktivitas yang Menarik di Pura Penataran Agung Lempuyang
1. Menyaksikan Upacara Piodalan
Karena merupakan pura yang aktif untuk peribadatan umat Hindu, maka tidak heran jika disana sering diadakan upacara adat, salah satunya adalah upacara Piodalan. Upacara ini biasanya dihadiri oleh para pejabat penting pemerintah seperti Bupati dan para pimpinan pemerintah kabupaten Buleleng.
Ketika para wisatawan sedang berada di area Pura Penataran Agung Lempuyang saat dilaksanakan upacara Piodalan, para wisatawan diharapkan untuk tenang dan tidak mengganggu prosesi upacara tersebut. Tentu saja kesempatan untuk turut menyaksikan upacara Piodalan sangat sayang jika dilewatkan begitu saja.
2. Hunting Foto
Setiap wisatawan baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara wajib mengenakan pakaian adat ketika akan memasuki area pura. Hal tersebut dimaksudkan agar pakaian para wisatawan tampak sopan dan menghargai tempat peribadatan umat Hindu tersebut.
Kesempatan berpakaian ala Bali dapat dimanfaatkan untuk berfoto di sekitaran bangunan pura. Berbeda dengan pura lainnya yang hanya diminta untuk menggunakan sarung khas Bali dililitkan di pinggang saja. Di Pura Penataran Agung Lempuyang ini para wisatawan harus berpakaian khas ala Bali.
3. Berjalan-Jalan Sambil Mendengarkan Pemandu Wisata Bercerita Sejarah
Saat memasuki kawasan pura, rombongan wisatawan akan ditemani oleh pemandu wisata yang siap mengantarkan mereka berjalan-jalan di kawasan pura. Pemandu wisata akan mengajak para wisatawan mengunjungi setiap spot bangunan yang ada di kawasan pura tersebut.
Pemandu wisata akan menceritakan setiap detail mengenai sejarah pura mulai dari kapan berdirinya, siapa saja tokoh di dalamnya, hingga sejarah mengenai bangunan dan peninggalan sejarah di pura tersebut. Para wisatawan juga bebas leluasa bertanya apa saja seputar sejarah pura ini.
4. Beribadah dan Berdoa
Tidak jarang para wisatawan yang beragama Hindu datang berkunjung ke Pura Penataran Agung Lempuyang untuk beribadah dan berdoa. Hal ini dikarenakan mendengar cerita sejarah pura ini bahwa pura tersebut merupakan tempat ibadah umat Hindu yang dilalui sebelum sampai di Pura Penataran Luhur.
Masyarakat yang beragama Hindu disebut dengan istilah ‘pamedak’. Tidak hanya satu dua pamedak saja yang memohon diberikan keturunan ketika berada di pura ini dan akhirnya benar-benar mendapatkan keturunan. Itulah sebabnya pura ini merupakan kawasan peribadatan yang suci dan benar-benar dijaga.
5. Menyaksikan Matahari Terbenam
Dari pura tersebut wisatawan bisa menyaksikan suguhan alam sunset, dan Gunung Agung, bahkan saat Gunung Agung erupsi akan terlihat jelas dari pura ini karena berhadapan langsung dengan gapura pura. Perpaduan pemandangan alamnya menjadi momen yang spesial ketika foto saat matahari terbenam.
Banyak foto-foto cantik yang beredar di sosial media, ada refleksi langit dan gerbang sehingga menambah kesan-kesan dramatis pada hasil foto tersebut, seolah ada kolam air di sekitar gapura. Foto-foto tersebut akan semakin cantik ketika memasuki momen matahari terbenam.
Berwisata ke Pulau Bali tidak melulu ke kawasan pantainya saja, namun para wisatawan juga bisa mencoba mengunjungi destinasi wisata lainnya seperti Pura Penataran Agung Lempuyang. Bali sendiri mempunyai banyak pura yang menyimpan cerita historis sehingga para wisatawan akan mendapatkan wawasan baru jika mengunjungi pura ini.