Pulau Kembang adalah habitat alami dari ratusan kera ekor panjang. Berada di ekosistem rawa dengan keragaman hayati yang menarik untuk dijelajahi saat liburan dan akhir pekan.
Biaya Wisata: Mulai Rp 5.000, Jam Operasional: 07.00 -17.00 WITA, Alamat: Tinggiran II, Kec. Tamban, Kab. Barito Kuala, Kalimantan Selatan; Map: Cek Lokasi |
Pulau Kembang merupakan sebuah delta yang berada di tengah Sungai Barito, Kalimantan Selatan. Pulau seluas 80 hektar tersebut adalah habitat alami bagi ratusan kera ekor panjang. Berbagai jenis burung juga mendiami kawasan pulau di sisi barat Kota Banjarmasin ini.
Selain sebagai tempat tinggal hewan liar, kawasan ini juga sudah ditetapkan sebagai hutan wisata. Pengunjung dapat masuk ke area hutan kera ini dan melihat langsung tingkah polah dari kawanan monyet ekor panjang. Kawasan wisata pulau kera ini berhasil menarik banyak wisatawan termasuk dari wisatawan asing.
Pulau Kembang menyimpan banyak cerita dan pesona alam yang membuat wisatawan tertarik untuk datang. Lokasinya yang tidak sulit diakses juga menjadi alasan wisatawan mampir ke Pulau ini. Selain itu, pulau yang menjadi rumah bagi kera ini memiliki banyak daya tarik di dalamnya.
Mengenal Pulau Kembang di Tengah Sungai Barito
Sejarah menarik menjadi cerita lain dari pulau yang berada di tengah sungai ini. Masyarakat sekitar percaya bahwa sekitar tahun 1750an sebuah kapal Inggris dihancurkan sesuai perintah dari Sultan Banjar. Kapal yang hancur tersebut menyisakan puing-puing yang kemudian ditumbuhi banyak pepohonan.
Setelah berpuluh-puluh tahun kemudian menjadi sebuah pulau. Banyaknya pepohonan membuat kawasan tersebut menjadi rumah bagi banyak kera liar. Masyarakat sekitar percaya bahwa kera yang ada di Pulau Kembang adalah para penjaga pulau sehingga tidak ada yang berani mengusik kawanan kera tersebut.
Masyarakat di sekitar pulau ini membawa sesaji ke dalam pulau dan memanjatkan doa untuk para leluhurnya. Kebiasaan membawa kembang untuk sesaji inilah yang menjadikan pulau ini terkenal dengan sebutan Pulau Kembang. Sekarang pulau ini dijadikan destinasi wisata dan pesonanya pun semakin terkenal.
Daya Tarik yang Dimiliki Pulau Kembang
Menjadi rumah bagi kawanan monyet kera ekor panjang merupakan daya tarik utama dari Pulau Kembang. Memiliki ekosistem hutan berupa rawa yang menjadi hutan wisata dengan banyak pesona. Pulau cantik ini sendiri memiliki fungsi penting untuk menjaga kelestarian satwa seperti kera abu-abu, bekantan, dan lain-lain.
Selain kera atau monyet, berbagai jenis burung juga menjadi kekayaan hayati dari Pulau Kembang. Kawasan ini menjadi habitat bagi beberapa burung langka seperti elang bondol. Jenis burung lain yang ada di pulau adalah burung madu, raja udang biru, elang laut, elang tikus, dan elang hitam.
Kondisi alamnya berupa vegetasi hutan belukar yang banyak ditumbuhi pohon nipah. Ekosistem rawa mangrove ini juga memiliki keanekaragaman flora di dalamnya. Tanaman bakung, dungun, jeruju, jambu, rambai, rengas, dan pandan adalah beberapa flora yang tumbuh di pulau ini.
Keanekaragaman flora dan fauna yang ada di Pulau Kembang tidak hanya dimanfaatkan untuk pariwisata. Keberadaan kawasan ini dapat menjaga kelestarian seluruh penghuni ekosistem dan juga untuk kepentingan penelitian. Bekantan adalah salah satu yang paling menarik bagi para pengunjung yang ingin melakukan penelitian.
Terlepas dari fungsinya sebagai kawasan konservasi dan hutan wisata, pulau kera ini juga menyimpan daya tarik dengan keberadaan sebuah kuil. Bangunan tersebut menjadi ciri khas yang dimiliki hutan kera ini. Kuil ini menjadi tujuan bagi wisatawan yang ingin berziarah dan memanjatkan doa.
Wisata Hutan Kera di Pulau Kembang
Pulau Kembang adalah wisata hutan kera yang cukup terkenal di kalangan wisatawan. Pulau yang menjadi habitat kera termasuk bekantan yang merupakan satwa endemik Kalimantan dengan hidungnya yang berwarna kuning. Pengunjung dapat turun di dermaga pulau untuk melihat dan berinteraksi langsung dengan kera-kera liar yang ada.
Biasanya kawanan kera akan berlarian mendekat saat ada wisatawan yang datang ke dermaga di pulau ini. Pengunjung tidak perlu takut karena kera di kawasan ini sudah terbiasa dengan keberadaan wisatawan. Beberapa kera memang ada yang nakal untuk mencari makanan yang mungkin dipegang oleh pengunjung Pulau Kembang.
Jumlah kera yang sangat banyak seringkali membuat beberapa pengunjung takut. Wisatawan yang menjerit dan berlari menjauh dari kera adalah salah satu keseruan yang ada di kawasan wisata ini. Jika Anda termasuk yang takut dengan kawanan kera tersebut, maka bisa meminta jasa pemandu untuk menemani.
Wisatawan juga bisa memberi makan kera dengan kacang atau pisang yang banyak dijual di depan pintu gerbang wisata. Pemandangan kera yang berlarian dan berebut makanan adalah tontonan bagi wisatawan Pulau Kembang. Tingkah lucu hewan berekor panjang tersebut tentu menghibur para pengunjung.
Wisata Pulau Cantik di Tengah Sungai Barito
Kondisi alam di hutan kera Pulau Kembang masih sangat alami. Pepohonan khususnya kayu keras yang tumbuh di kawasan ini usianya sudah puluhan tahun. Banyaknya pohon yang menjulang tinggi membuat kawasan ini memiliki udara yang cukup sejuk. Semak belukar dan pepohonan khas rawa menghiasi pemandangan pulau ini.
Kawasan wisata ini merupakan daerah rawa gambut. Pengunjung dapat menjelajah pulau ini dengan jembatan kayu yang sudah disediakan pengelola. Wisatawan dapat berjalan-jalan menyusuri hutan sambil menikmati pemandangan dan udara yang sejuk di tempat ini.
Beberapa jalan yang dibuat berkelok juga bisa dijadikan spot foto yang menarik. Deretan pohon khas ekosistem rawa adalah background yang bagus untuk foto Anda. Wisatawan dapat berhenti sejenak di beberapa jalan untuk berfoto dengan latar belakang pemandangan hutan kera ini.
Jika Anda berani, berfoto dengan kera liar di Pulau Kembang juga bisa menjadi aktivitas yang menyenangkan. Namun untuk wisatawan yang tidak berani berdekatan dengan hewan cerdas tersebut, bisa mengambil foto lebih jauh. Pemandangan kera yang hidup bebas di hutan mangrove ini adalah penyempurna foto liburan Anda di pulau ini.
Wisata Ziarah Kuil Hanoman di Pulau Kembang
Pengunjung pulau cantik ini tidak hanya datang untuk melihat kawanan kera, beberapa wisatawan datang untuk mengunjungi bangunan kuil yang ada di dalam kawasan ini. Bentuk bangunannya sangat sederhana dengan tampilan seperti rumah pendopo. Kuil di Pulau Kembang ini tidak terlalu besar dengan altar untuk tempat sesaji.
Beberapa masyarakat yang percaya biasanya akan memanjatkan doa di area kuil ini. Kawasan pulau pun semakin banyak dikunjungi oleh mereka yang ingin harapannya terkabul. Berdoa di kuil yang ada di Pulau Kembang dapat membuat hajat seseorang tercapai.
Sedangkan untuk wisatawan yang hanya ingin menikmati pemandangan pulau ini, bisa berfoto-foto di sekitar kuil. Kawasan wisata ini juga memiliki patung yang merupakan gambaran dari hanoman. Sosok kera putih dipahat pada patung yang berdiri menyambut wisatawan yang berkunjung.
Fasilitas yang Tersedia di Pulau Kembang
Fasilitas jembatan kayu dibangun untuk akses wisatawan mengelilingi kawasan hutan kera. Selain itu, tempat wisata ini juga sudah dilengkapi dengan beberapa fasilitas penunjang. Tersedia kamar mandi dan toilet, serta warung makan yang menyediakan beragam makanan dan minuman.
Bagi Anda yang membeli makanan atau minuman, disarankan untuk tidak memperlihatkannya ke kawanan kera. Hal tersebut untuk menghindari kera-kera menyerbu dan berebut makanan tersebut. Jangan lupa juga untuk tetap menjaga barang-barang bawaan, terutama dompet dan ponsel.
Fasilitas lain yang ada di tempat wisata ini adalah penyewaan klotok. Beberapa masyarakat menyediakan perahu kecil yang bisa membawa wisatawan menyeberang ke dermaga di Pulau kembang.
Rute dan Harga Tiket Masuk Pulau Kembang
Lokasi hutan kera di Pulau Kembang berada sekitar 15 menit dari Kota Banjarmasin. Perjalanan menuju lokasi hutan adalah dengan menggunakan klotok. Perahu kecil yang menjadi ciri khas daerah ini. Akses masuk hutan kera ini bisa melalui Kampung Muara Unin dan Sungai Martapura.
Rute hutan kera melalui Sungai Mertapura dimulai dari Siring. Anda bisa menyewa perahu atau klotok untuk mencapai hutan. Satu perahu dapat membawa hingga 12 wisatawan. Perjalanannya sendiri akan memakan waktu kurang lebih 1 jam. Rute ini menarik dengan pemandang sungai terkenal di Kalimantan yaitu Sungai Barito.
Sedangkan untuk rute yang melalui Kampung Muara Unin, perjalanannya akan lebih singkat kurang lebih 45 menit. Jaraknya memang lebih dekat untuk rute yang satu ini. Namun biasanya perjalanan berhenti sejenak saat melewati Pasar Terapung. Pasar yang mengapung di aliran sungai dan menjadi wisata menarik di daerah ini.
Wisatawan yang ingin menikmati suasana Pasar Terapung harus berangkat pagi. Jika ingin cepat sampai ke Kawasan wisata ini, Anda tidak harus berhenti di Pasar Terapung tersebut. Namun keberadaan pasar ini sayang untuk dilewatkan begitu saja. Perjalanan akan sampai di Pulau Kembang sekitar 10 hingga 20 menit dari Pasar Terapung.
Wisatawan bisa mengunjungi pulau ini mulai pukul 07.00 hingga 17.00 dengan membayar tiket masuk. Harga tiket masuknya sebesar Rp 5.000,- untuk wisatawan lokal. Sedangkan wisatawan asing dikenai tiket masuk Rp 25.000,-.
Itulah beberapa informasi menarik yang perlu diketahui sebelum Anda berkunjung ke Pulau Kembang. Jangan lupa untuk tetap menjaga kawasan wisata ini demi kelestarian ekosistem rawa mangrove dan kera-kera yang ada di dalamnya.