Rekomendasi Wisata Museum di Kota Solo, Jawa Tengah untuk Belajar Sejarah dan Budaya Jawa. Museum yang memiliki koleksi benda-benda bersejarah.
Solo merupakan salah satu kota yang berada di Jawa Tengah dengan julukannya sebagai kota budaya. Kota ini memiliki nama resmi Surakarta yang banyak dikenal oleh wisatawan. Terkenalnya dengan sebutan kota budaya dibuktikan dengan banyaknya peninggalan sejarah yang tersimpan rapi di dalam museum-museum kota ini.
Kota Solo merupakan gerbang Internasional untuk turis mancanegara dan bisa diakses langsung dari Singapura juga Kuala Lumpur. Selain memiliki latar belakang sejarah yang kuat, jangan lupakan keindahan alam yang berada di kota ini. Jika liburan telah tiba, selain untuk refreshing kalian bisa datang ke Surakarta untuk sekedar menambah pengetahuan sejarah.
Jangan bayangkan mendatangi tempat berbau historical itu membosankan, karena nyatanya berkunjung ke situs bersejarah Solo sangat mengasyikan, dengan mampir ke Museum-museumnya. Berikut ulasan 8 wisata museum di Solo yang harus menjadi daftar kunjungi ketika berlibur di sana.
1. Museum Keris Nusantara
Museum yang menyimpan berbagai ragam jenis keris dengan aneka usia serta bentuk ini berada di daerah Sriwedari. Museum Keris Nusantara dibangun pada tahun 2014 kemudian diresmikan pada tahun 2017. Koleksi keris di sini memiliki jumlah lebih dari 300 buah, tetapi yang ada di display hanya 240 buah saja.
Tempat ini memiliki empat lantai dengan bangunan yang dilengkapi eskalator untuk para pengunjung. Bangunan museum ini memiliki desain modern. Dari semua koleksi yang ada, sekitar 240 keris dan tombak dipajang sementara sisanya akan dipajang secara bergilir setiap tiga bulan sekali.
Setiap keris yang dipajang, memiliki filosofi sendiri sehingga bukan merupakan benda sembarangan. Masyarakat jawa memang sangat menghormati leluhur beserta peninggalan-peninggalannya.
Selain keris, terdapat pula beberapa benda dengan unsur historiticalnya seperti gamelan, dan juga baju-baju adat daerah. Koleksi keris yang berada di museum ini berasal dari berbagai daerah, bukan hanya pulau Jawa saja, ada daerah lain seperti Bali, Riau, Sulawesi, bahkan ada juga dari luar negeri yaitu Filipina.
Selain dari berbagai daerah, banyak instansi dan tokoh fenomenal yang memberikan keris mereka untuk dipajang di sini. Museum Keris Nusantara buka pada pukul 09.00 – 15.00 di hari biasa serta pukul 09.00 – 13.00 diakhir pekan. Biaya tiket masuk museum ini berkisar sekitar Rp7.500 untuk umum.
Lokasi: Jl. Bhayangkara No.2, Sriwedari, Kec. Laweyan, Kota Surakarta.
2. Museum Batik Danar Hadi
Salah satu wisata museum di Solo yang menarik untuk dikunjungi adalah Museum Danar Hadi. Dibangun oleh perusahaan batik asal Solo, PT. Batik Danar Hadi pada tahun 2008.
Museum batik di Solo ini tidak kalah sejarahnya dengan museum batik Pekalongan. Jika mengunjungi tempat ini, kalian bisa melihat berbagai koleksi batik dari setiap zaman juga belajar mengenai sejarahnya.
Di sini kalian bisa turut ikut membuat batik serta mengetahui filosofi dari jenis-jenis batik yang ada. Perpaduan antara Cagar Budaya dan rumah batik dapat kalian rasakan apabila memasuki tempat ini.
Desain museum ini bergaya kolonial Eropa dengan 11 ruangan di dalamnya. Setiap ruangan terbagi untuk memajang koleksi batik lokal maupun internasional. Contoh koleksi batik yang ada di sini adalah batik keraton, batik petani, batik danar hadi, batik china, batik belanda dan masih banyak lainnya.
Bagi yang ingin belajar membatik, kalian bisa memasuki ruang workshopnya. Ruangan ini memang khusus disediakan untuk proses pembuatan batik seacara langsung. Hasil produksinya juga dijual di pusat perbelanjaan yang ada di sana, sehingga bisa kalian beli sebagai oleh-oleh.
Lokasi: Jl. Slamet Riyadi No.261, Sriwedari, Kec. Laweyan, Kota Surakarta.
3. Museum Prasejarah Cluster Dayu
Untuk menambah pengetahuan mengenai situs purbakala Sangiran di Karanganyar, Museum ini menjadi salah satu tempat yang harus dikunjungi. Pengunjung yang datangpun tidak dibatasi, mulai dari pelajar hingga wisatawan.
Museum Dayu dibangun di atas lahan yang sengaja dirancang sebagai contoh lapisan tanah dari zaman ke zaman. Walaupun merupakan bagian dari Museum sangiran, tetapi di sini hanya difokuskan dengan tema lapisan tanah purba.
Seperti pada pelajaran sejarah yang kita dapat, di museum ini mengenalkan pengunjung berbagai lapisan tanah dari zaman prasejarah. Selain itu terdapat pula artefak peninggalan nenek moyang kita.
Arsitektur bangunan ini mengikuti kontur tanah yang berbukit-bukit serta memanjang. Setelah memasuki museum, Anda akan menemukan tengkorak Homo erectus. Setelah masuk ke dalam lagi, maka kalian akan menemukan anjungan-anjungan yang berdasarkan lapisan tanah.
Jika Anda berminat mengenai pelajaran ilmu Arkeologi dan Geologi, maka wajub untuk datang ke museum ini. Jam buka museum pada pukul 08.00 hingga 16.00.
Lokasi: Dayu, Kec. Gondangrejo, Kab. Karanganyar.
4. Museum Lokananta Solo
Nama Lokananta tentunya sudah tidak asing bagi pecinta musik. Museum ini merupakan studio rekaman pertama di Indonesia yang berdiri tahun 1956 lalu. Dapat kita ketahui bahwa perkembangan musik di era industri saat ini berlangsung sangat cepat.
Masihkah kalian ingat dengan kaset dan piringan hitam yang sangat legendaris pada zamannya? Semua itu dapat kita temui di sini. Koleksi musik di Museum Lokananta terdapat dari yang paling jadul hingga kekinian.
Musisi legendaris asal Indonesia banyak terlahir dari sini seperti Glenn Fredly, Waldjinah dan yang lainnya. Sekarang tempat ini tidak cuma berfungsi sebagai studio musik saja tetapi bisa untuk tempat berkumpul serta mengapresiasikan musik.
Ketika memasuki museum, sensasi nostalgia akan sangat terasa terhadap suasana studio rekaman zaman dulu. Tempat ini merupakan saksi sejarah perjalanan industri musik tanah air.
Lokasi: Jl. A. Yani No.379 A, Kerten, Kec. Laweyan, Kota Surakarta.
5. Museum Radya Pustaka
Museum Radya Pustaka tidak boleh kalian lewatkan ketika mengunjungi Kota Solo karena telah diklaim sebagai museum paling tua di Indonesia. Dibangun pertama kali pada tahun 1890 dizaman Sri Sultan Pakubuwono IX.
Radya Pustaka sendiri berasal dari kata “Radya” yang berarti keraton serta “pustaka” yang berarti perpustakaan negara.
Desain arsitektur yang ada pada museum ini bergaya Belanda. Bangunan ini memiliki luas kurang lebih 523 m2 serta 100 m2 untuk ruang perkantoran. Koleksi menarik yang ada di museum ini berupa peninggalan sejarahnya berupa arca, tombak, wayang kulit, keris, gamelan, buku-buku zaman dahulu, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Koleksi yang dimiliki sudah sering dipamerkan pada acara bergengsi di berbagai negara. Pengunjung museum Radya Pustaka ini tidak hanya dari pelajar tetapi banyak wisatawan dari semua kalangan usia bahkan bukan hanya turis lokal melainkan mancanegara.
Lokasi: Slamet Riyadi St No.275, Sriwedari, Kec. Laweyan, Kota Surakarta.
6. Monumen Pers Nasional
Monumen yang dibangun tahun 1918 oleh perintah Mangkunegara VII ini dijadikan sebagai ruang pertemuan pada masa itu. Jika kalian ingin memiliki pekerjaan sebagai jurnalis atau wartawan, di sini kalian bisa melihat sejarah perjalanan media surat kabar.
Tempat ini merupakan satu-satunya monumen penyiaran berita di Indonesia. Ciri khas desain monumen Pers Nasional adalah bangunannya yang memiliki bentuk seperti candi Borobudur.
Di dalam museum, terdapat banyak foto arsip surat kabar dari zaman dahulu mulai ditulis tangan hingga akhirnya dibuat dengan cara mengetik. Selain itu, kita juga bisa melihat kamera serta media cetak yang digunakan wartawan pada masa itu.
Lokasi: Jl. Gajahmada No.76, Timuran, Kec. Banjarsari, Kota Surakarta.
7. Museum UNS
Museum UNS berada di gedung kampus UNS Kentingan. Jika kita mengunjunginya, terdapat banyak informasi dan sejarah yang akan didapat. Banyak sekali foto kampus dari awal berdiri serta barang-barang sejarah yang dimilikinya.
Selain barang bersejarah, di dalam Museum UNS juga terdapat penghargaan, piala dan alat-alat olahraga kuno. UNS sendiri merupakan gabungan 15 perguruan tinggi yang berdiri pada tahun 1950-an hingga pada akhirnya bergabung menjadi satu pada tahun 1976.
Museum ini didirikan dengan tujuan agar bisa menjadi referensi serta pusat informasi bagi para peneliti, mahasiswa, maupun masyarakat. Pengunjung museum ini terbuka bagi siapa saja tanpa dipungut biaya.
Lokasi: Jl. Ir Sutami No.36A, Jebres, Kec. Jebres, Kota Surakarta.
8. Museum Keraton Surakarta
Surakarta atau Solo memiliki 2 keraton yaitu Kasunanan dan Mangkunen. Museum Keraton Surakarta terletak di kompleks Keraton Kasunanan Surakarta.
Tempat ini memiliki 2 buah bangunan yang terbagi menjadi 9 ruangan. Sebagian benda-benda bersejarah yang ada di dalam museum masih dianggap keramat. Jika kita masuk ke dalamnya maka kita akan melihat adanya sesaji maupun dupa di sekitar benda yang dianggap keramat.
Setelah berkeliling museum, jangan lupa untuk masuk ke dalam lingkungan keraton. Saat memasuki keraton itu artinya kita juga harus menaati tata tertib yang ada di sana, misalkan dilarang membawa atau mengambil pasir di lingkungan keraton Surakarta.
Dengan berkunjung ke museum dan keraton, selain berlibur, kita juga dapat belajar mengenai sejarah tempat tersebut.
Lokasi: Jl. Sidikoro, Baluwarti, Kec. Pasar Kliwon, Kota Surakarta.
Itulah 8 rekomendasi wisata museum yang ada di Kota Solo dengan balutan sejarah yang masih kental. Jangan lupa bila berkunjung ke Solo wajib mampir ke salah satu museum tersebut agar mendapatkan kesan liburan yang berbeda. Semoga bermanfaat!